PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH “PHIWM” DI PRM PONDOK PETIR, BOJONGSARI, DEPOK, JAWA BARAT

Nurjanah Nurjanah, Ai Fatimah Nur Fuad

Abstract


Kesadaran warga persyarikatan akan pentingnya hidup secara islami tidak dibarengi dengan menyeleksi ideologi dan paham keagamaan yang sesuai dengan apa yang telah diputuskan persyarikatan Muhammadiyah. Paham transnasional yang saat ini deras memasuki Negara Indonesia, masih sering diakomodasi oleh sebagian warga Muhammadiyah. Kecuali itu, masih ada warga persyarikatan yang dalam praktik keagamaannya masih bercampur dengan tradisi dan paham keagamaan yang tidak sesuai dengan tuntunan tarjih Muhammadiyah. Hal in misalnya terlihat pada Media yang diterbitkan oleh persyarikatan sendiri. Ide-ide khilafah sebagai dasar Negara masih banyak mendapat respon positif dari sebagian warga Muhammadiyah. Dalam hal ibadah pun ada diantara warga Muhammadiyah, bahkan bekerja di Amal usaha Muhammadiyah, tetapi pengamalan keagamaannya mengikuti gerakan/organisasi lain. Respon demikian, tentu tidak sesuai dengan konsep Pedoman Hidup islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), yang menjadikan Al-Quran dan As Sunnah al-Maqbulah  sebagai pedoman dalam beragama. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini untuk mensosialisasikan dan menguatkan pemahaman konsep Pedoman Hidup islami Warga Muhammadiyah kepada warga Muhammadiyah di akar rumput (Ranting). Kesadaran tersebut perlu terus ditumbuhkan. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan terjadi krisis jiwa kemuhammadiyahan yang notabene sebagai Islam berkemajuan dan menganut prinsip Wasathiyah. Metode pelaksanaan pengabdian melalui seminar dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil Pengabdian menunjukkan masih banyaknya jama’ah yang belum mengenal Konsep PHIWM, sebagai salah satu ideologi penting yang ada di Muhammadiyah. Melalui seminar dan FGD, jama’ah ranting yang notabene warga Muhammadiyah di akar rumput, dapat memahami bagaimana menjalani hidup sesuai ajaran Islam, seperti terdapat dalam PHIWM.

Full Text:

PDF

References


Afandi. (2021). Pesan Haedar Kepada Cabang dan Ranting: Tumbuhkan Optimisme dan Tetap Membumi. Muhammadiyah.ID. https://muhammadiyah.or.id/pesan-haedar-kepada-cabang-dan-ranting-tumbuhkan-optimisme-dan-tetap-membumi/

Al Huda, M. S. (2020a). Khilafah HTI, Utopia di Atas Rekonstruksi Sejarah. PWMU.CO.ID. https://pwmu.co/162131/09/15/khilafah-hti-utopia-di-atas-rekonstruksi-sejarah/

Al Huda, M. S. (2020b). Muhammadiyah Rasa Salafi. PWMU.CO.ID. https://pwmu.co/164529/10/09/muhammadiyah-rasa-salafi/

Al Huda, M. S. (2020c). Muhammadiyah Tapi HTI. PWMU.CO.ID. https://pwmu.co/158133/08/13/muhti-muhammadiyah-tapi-hti/

Arif, I. (2019). Tujuh Kriteria Cabang dan Ranting Berkemajuan Menurut Prof Haedar Nashir. PWMU. https://pwmu.co/120393/11/28/tujuh-kriteria-cabang-dan-ranting-berkemajuan-menurut-prof-haedar-nashir/

Basya, M. H. (2020). Muhammadiyah dan Salfisme di Masa Transisi Demokrasi Indonesia: Perlawanan Cendikiawan Muhammadiyah terhadap Revibalisme Islam. Suara Muhammadiyah.

Burhani, A. N. (2016). Muhammadiyah Jawa. Suara Muhammadiyah.

Darban, A. A. (2011). Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah (Cetakan ke-2). Suara Muhammadiyah.

Kim, H. J. (2017). Revolusi Prilaku Keagamaan di Pedesaan Yogyakarta. Suara Muhammadiyah.




DOI: https://doi.org/10.24853/an-nas.3.2.61-70

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat

AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indexed By:

gs

 
Powered by Puskom-UMJ