Identifikasi Potensi Bahaya Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi di PT. X Menggunakan Metode HIRARC
DOI:
https://doi.org/10.24853/annur.6.1.112-119Keywords:
Kata Kunci, HIRARC, potensi bahayaAbstract
Latar Belakang: HIRARC merupakan elemen penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya yang digunakan untuk menentukan objektif dan rencana K3. Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh pemerintahan Indonesia dan wajib diterapkan oleh beberapa industri adalah Sistem Manajemen K3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus, yaitu penelitian yang memfokuskan untuk meneliti secara mendetail mengenai latar belakang dan kondisi yang ada dari suatu kasus. Metode penilaian identifikasi potensi bahaya kerja menggunakan form analisis dokumen HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) dan panduan wawancara. Hasil: Dari Form HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) pada pekerja PT. X bagian Print, Vakum, Cut dan Bur ditemukan 3 tingkatan risiko yaitu terdapat 4 tingkatan rendah (low risk), terdapat 8 risiko sedang (moderate risk) dan terdapat 2 risiko tinggi (high risk). Kesimpulan: hasil identifikasi potensi bahaya pada 4 tahapan yakni Print, Vakum, Cut dan Bur menunjukkan pada proses Print terdapat 3 potensi bahaya. Untuk proses Vakum terdapat 2 potensi bahaya. Untuk proses Cut terdapat 3 potensi bahaya. Dan untuk proses Bur terdapat 6 potensi bahaya.References
A.M. Sugeng Budiono, R.M.S Jusuf dan Adriana Pusparini. (2008). Bunga
Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES) dan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
A, M. (2010) HAZOP, HAZID, VS JSA. Jakarta: Migas Indonesia.
Agatha Finona Fatoni (2018) PENGARUH KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Pada PG Kebon Agung Malang). Universitas Brawijaya.
Aristriyana, E. and Ferdian, D. (2023) ‘Identifikasi Potensi Bahaya
Menggunakan Metode Job Safety Analysis Pada Konveksi Cv. Jasa
Karya Nusantara Banjarsari’, Jurnal Industrial Galuh, 4(1), pp. 1–11.
Available at: https://doi.org/10.25157/jig.v4i1.3008.
Awaluddin et al. (2019) ‘Hubungan Beban Kerja dan Sikap Kerja dengan
Keluhan Low Back Pain pada Pekerja Rumah Jahit Akhwat
Makassar’,
Jkmm,
(1),
pp.
–32.
https://doi.org/10.30597/jkmm.v2i1.10704.
Available
at:
Azwar, A. (2018) Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT.
Mutiara Sumber Widya. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Badan Standarisasi Nasional (2019) Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja.
Budiastuti et al (2018) Validitas dan Reliabilitas Penelitian: Analisis dengan
NVIVO, SPSS dan AMOS. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Gede, Wayani, ni komang armaeni (2020) ‘PENILAIAN RISIKO K3
KONSTRUKSI DENGAN METODE HIRARC’, Ukarst, 4(1), p. 13.
Available at: http://dx.doi.org/10.30737/ukarst.v3i2.
Halim, L.N. and Panjaitan, T.W.S. (2016) ‘Perancangan Dokumen Hazard
Identification Risk Assessment Risk Control’, Jurnal Titra, 4(2), pp.
–284.
Rarindo, H., Asrial and Harijono (2019) ‘Efektivitas Tata Warna Dan
Dekorasi Tempat Kerja Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pekerja Pabrik Suatu Studi Di Pabrik Semen Kupang’, Jurnal
Teknologi,
(2),
pp.
–21.
Available
at:
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/
Rianti Monika (2017) Rancang Bangun Alat Ukur Intensitas Cahaya dengan
menggunakan Sensor Bh1750 Berbasis Arduino. Universitas
Sumatera Utara.
Soehatman, R. (2010) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: Dian Rakyat.
Sri Rejeki (2016) Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja. Badan PPSDM.