Edukasi Remaja Bebas Asap Rokok Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 di Bantul
Abstract
Penggunaan tembakau masih menjadi permasalahan kesehatan pelik di dunia. Perokok dewasa menyampaikan mereka memulai kebiasaannya semenjak remaja. Situasi pandemi COVID-19 menuntut kewaspadaan lebih termasuk meningkatkan imunitasnya agar tidak terinfeksi. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko seseorang terpapar COVID-19 dan meningkatkan risiko keparahan penyakit akibat COVID-19. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman remaja tas risiko merokok dalam memperparah penyakit COVID-19 dan pemahaman dalam menyiapkan diri dan keluarga bebas asap rokok. Metode yang digunakan adalah blended learning untuk meningkatkan accessibility sasaran dalam menerima informasi di masa pandemi ini. Metode ceramah dan diskusi dilakukan melalui pertemuan langsung, zoom meeting, dan whatsapp. Pelaksana kegiatan bersama tim dari mahasiswa melaksanakan kegiatan kepada sasaran, yaitu remaja di Desa Turtomulyo, Kretek, Bantul.Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan pemahaman remaja tentang bahanya merokok, namun belum ada keyakinan bahwa COVID-19 akan meningkatkan risiko remaja terinfeksi virus dan memperparah penyakitnya. Remaja juga belum siap menerapak rumah bebas asap rokok di lingkungan tempat tinggal mereka. Kegiatan edukasi remaja tentang bahaya merokok perlu dilakukan secara berkesinambungan. Diperukan peran aktif tokoh masyarakat setempat berkerja sama dengan Puskesmas dalam menggiatkan program remaja bebas asap rokok dan organisasi kemasyarakat yang membina keterampilan hidup sehat remaja.
---
Tobacco use is still a complex health problem in the world. Adult smokers say they started the habit as a teenager. The COVID-19 pandemic situation demands more vigilance, including increasing immunity so as not to become infected. Smoking habits increase a person's risk of being exposed to COVID-19 and increase the risk of disease severity due to COVID-19. This service aims to increase teenagers' understanding of the risk of smoking in exacerbating the COVID-19 disease and understanding in preparing themselves and their families to be smoke-free. The method used is blended learning to increase target accessibility in receiving information during this pandemic. The lecture and discussion method are carried out through in-person meetings, zoom meetings, and what apps. Implementing activities with a team of students carried out activities to the target, namely youth in Turtomulyo Village, Kretek, Bantul. The results of the activity showed a change in teenagers' understanding of the dangers of smoking, but there was no belief that COVID-19 would increase the risk of adolescents being infected with the virus and worsening the disease. Teens are also not ready to accept smoke-free homes in their neighbourhoods. Adolescent education activities about the dangers of smoking need to be carried out continuously. There is a need for the active role of local community leaders in collaboration with the Puskesmas in activating the smoke-free youth program and community organizations that foster youth healthy life skills.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/assyifa.2.1.7-14
Refbacks
- There are currently no refbacks.
As-Syifa :Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
E-ISSN: 2722-2055
----------------------------------------------------------------------------
Diterbitkan oleh
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat
Tangerang Selatan, 15419,
Email: jurnal.as-syifa@umj.ac.id
----------------------------------------------------------------------------
View My Stats