Penerapan HIRADC di Pekerjaan Pembesian pada Pembuatan Saluran Pelimpah (Spillway) Proyek Bendungan “X” Bogor Tahun 2021

Gifari Raihan Al Rasya, Munaya Fauziah, Andriyani Andriyani, Ernyasih Ernyasih

Abstract


HIRADC merupakan elemen penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya yang digunakan untuk menentukan objektif dan rencana K3. Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh pemerintahan Indonesia dan wajib diterapkan oleh beberapa industri adalah Sistem Manajemen K3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Diketahuinya Penerapan HIRADC Di Pekerjaan Pembesian Pada Pembuatan Saluran Pelimpah (SpillWay) Proyek Bendungan “X” Bogor tahun 2021. Penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi deskriptif observasional yaitu melakukan wawancara mendalam (indepth interview) menggunakan pedoman wawancara dan observasi langsung dengan pengisian checklist serta telaah dokumen, hasil wawancara di analisis secara verbatim dan matriks, terdiri dari 1 informan kunci, dan 2 informan utama di lakukan pada bulan Maret – April 2021. Potensi bahaya yang ada di proses pembesian adalah seperti terjepit pada saat pemasangan besi, terpotong oleh bar cutter dan bar bending, tertusuk oleh kawat bendrat pada saat pengikatan, terkena mata dari percikan gerinda, dan yang terakhir itu terpeleset atau tergelincir. Potensi bahaya yang didapat telah sesuai dengan OHSAS 18001 Klausal 4.3.1, dan lembar orientasi yang ada pada proyek ini, tapi hasil mendapatkan nilai tidak sesuai dengan dokumen pembuatan HIRADC yang telah di buat sebelumnya karena kurangnya pekerjaan pengelasan pada proses pembesian pada dokumen tersebut. Perlu adanya penerapan alat pelindung diri (APD) yang lebih baik dalam pengendalian, dan perlu adanya subtitusi.


Keywords


HIRADC, APD, Potensi Bahaya, Penerapan, dan Saluran Pelimpah

Full Text:

PDF

References


Australian Standard/New Zealand Standard 4360 : 1999, Risk

Management Guidelines, Sydney.

Azwar, Azrul, 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT.

Mutiara Sumber Widya.

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta : PT.

Binarupa Aksara.

Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, 2015.

Laporan Tahunan BPJS Ketenagakerjaan

Badan Pusat Statistik, 2018. Jumlah kecelakaan, Korban mati, Luka

berat, Luka ringan, dan Kerugian materi yang diderita Tahun 2018

International Labour Organization (2013) ‘Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di Tempat Kerja Sarana untuk Produktivitas’, Vol. v.

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja,https://jdih.kemnaker.go.id/data_wirata/2012-3-1.PDF

Prihatiningsih S, dan Suwandi T. (2014) ‘Penerapan Metode HIRADC

Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Mesin

Rewinder, Vol.1. 73-84

Shofiana, I. (2015) ‘Identifikasi Potensi Bahaya Pekerjaan Di Ketinggian

Pada Proyek Pembangunan Gedung Parkir Rumah Sakit Telogorejo

(Studi Deskriptif Pada Proyek Konstruksi Oleh PT. Adhi Karya

Semarang)’.

Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

Muhanafi, M. Y. (2015) ‘Hazard identification, risk assesment and

determining control’.

Riandadari, D. (2019) ‘Identifikasi Bahaya Dengan Metode Hazard

Identification , Risk Assessment And Risk Control ( HIRARC ) Dalam

Upaya Memperkecil Risiko Kecelakaan Kerja Di PT . Pal Indonesia Desy Syfa Urrohmah Dyah Riandadari’, 08, pp. 34–40.




DOI: https://doi.org/10.24853/eohjs.3.2.191-198

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diterbitkan oleh

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat

Tangerang Selatan, 15419, 
Email: jurnal_eohsj@umj.ac.id

Powered by Puskom-UMJ