Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Di PT. Baharu Penta Kencana Pada Tahun 2021

Jovita Melvira, Munaya Fauziah

Abstract


Kelelahan kerja biasanya didefinisikan sebagai pengurangan kapasitas fungsional seseorang karena kelelahan yang ekstrem. Kelelahan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mungkin terkait dengan pekerjaan, tidak terkait dengan pekerjaan, atau kombinasi keduanya dan dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Data dari International Labour Organitation (ILO) menyatakan sekitar 32% pekerja di dunia mengalami kelelahan akibat pekerjaan yang mereka lakukan.  Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja di PT. Baharu Penta Kencana pada tahun 2021 Metode: kuantitatif bersifat cross sectional dengan data primer melalui kuesioner  yang disebar melalui google form. Teknik pengambilan sample adalah total sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic chi-square (α = 0,05) pada perangkat lunak statistic. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa lama tidur (p= 0,012), waktu kerja (p-value = 0,012) dan kebiasaan olahraga (p= 0,000) berhubungan dengan kelelahan kerja. Namun, variable status gizi (p= 0,413), dan kebiasaan merokok (p = 0,692) tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Diharapkan menjadi masukan dalam mengambil sebuah keputusan untuk mengantisipasi kelelahan kerja. Selain itu, saran untuk pekerja sebaiknya dapat mengatur waktu dengan baik agar waktu istirahat dapat tercukupi, disarankan membiasakan diri olahraga dan melakukan peregangan guna mengurangi kelelahan kerja.

---

Work fatigue is usually defined as a reduction in a person's functional capacity due to extreme fatigue. Fatigue can be caused by factors that may be work-related, non-work-related, or a combination of both and can accumulate over time. Data from the International Labor Organization (ILO) states that around 32% of workers in the world experience fatigue due to the work they do. Research Objectives: to determine the factors associated with work fatigue at PT. Baharu Penta Kencana in 2021 Methods: quantitative descriptive, with cross sectional study design. primary data from questionnaires distributed via google form. The sampling technique was total sampling, which was 43 respondents. The data analysis in this study used the chi-square statistical test (α = 0.05) on statistical software. The results of the bivariate test showed that sleep duration (p= 0.012), working time (p-value = 0.012) and exercise habits (p= 0.000) were associated with work fatigue. However, the variable nutritional status (p = 0.413), and smoking habits (p = 0.692) were not associated with work fatigue. It is expected to be input in making a decision to anticipate work fatigue. In addition, suggestions for workers should be able to manage time well so that rest periods can be fulfilled, it is recommended to get used to have exercise habit and do stretching to reduce work fatigue.


Keywords


Kelelahan Kerja, Lama Tidur, Waktu Kerja, Kebiasaan Olahraga

Full Text:

PDF

References


Apriliani, Ony, L. and Astuti, H. N. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran di Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan’, ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 4(1), pp. 162–167. doi: 10.22236/arkesmas.v4i1.3139.

Arini, S. Y. and Dwiyanti, E. (2017) ‘Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kelelahan Kerja Pada Pengumpul Tol Di Perusahaan Pengembang Jalan Tol Surabaya’, The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 4(2), p. 113. doi: 10.20473/ijosh.v4i2.2015.113-122.

BPJS (2019) Angka Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat, BPJS. Available at: https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/23322/Angka-Kecelakaan-Kerja-Cenderung-Meningkat,-BPJS-Ketenagakerjaan-Bayar-Santunan-Rp1,2-Triliun.

Febriyanto, K., Gunawan, M. and Amalia, N. (2019) ‘Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kelelahan Kerja Pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda’, CCOHS (2012) Fatigue, Canadian Centre for Occupational Health & Safety. Available at: https://www.ccohs.ca/oshanswers/psychosocial/fatigue.html

Atiqoh, J., Wahyuni, I. and Lestantyo, D. (2014) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan Di Cv. Aneka Garment Gunungpati Semarang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(2), pp. 119–126.

Hutahaean, C. (2018) Hubungan Durasi Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pabrik Tapioka Pt. Hutahaean Kecamatan Laguboti Tahun 2018, Universitas Sumatera Utara Medan. Available at: http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15036/141000475.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

ILO (2016) Workplace Stress: a collective challenge, Workplace Stress: A collective challenge WORLD. Available at: https://www.ilo.org/global/topics/safety-and-health-at-work/resources-library/publications/WCMS_466547/lang--en/index.htm%0Ahttp://www.ilo.org/africa/media-centre/news/WCMS_477712/lang--en/index.htm.

Khan, W. A., Mustaq, T. and Tabassum, A. (2014) ‘Occupational Health, Safety and Risk Analysis’, International Journal of Science Technology, 3(4), pp. 2278–3687. Available at: www.ijset.net.

Mahardika, P. (2017) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pengisian Tabung Depot Lpg Pt. Pertamina (Persero) Mor Vii Makassar Tahun 2017, Universitas Airlangga.

Mustofani (2020) ‘Hubungan Faktor Internal Dengan Kelelahan Subjektif Pekerja’, Medical Technology and Public Health Journal, 4(1), pp. 61–69. doi: 10.33086/mtphj.v4i1.714.

Safe Work Australia (2013) Guide For Managing the Risk of Fatigue At Work. Available at: www.swa.gov.au.

Sihotang, K. et al. (2021) ‘Hubungan Faktor Pekerjaan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Lapangan Proyek Pembangunan Gedung PT.X Di Jakarta Pusat Tahun 2020’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(September), pp. 681–687. Available at: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm.

Sujoso, A. D. P. (2012) Buku Dasar – Dasar Kesehatan & Keselamatan Kerja, Kesehatan Masyarakat.

Tandibua’, J. A. (2015) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di Penggilingan Batu Cipping Kelurahan Buntu Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara Tahun 2015, Universitas Hasanuddin. doi: 10.1145/3132847.3132886.

Triana, E., Ekawati and Wahyuni, I. (2017) ‘Hubungan Status Gizi, Lama Tidur, Masa Kerja Dan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Mekanik Di Pt X Plant Jakarta’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), pp. 146–155.

Wicaksono, D. W. (2019) ‘Analisis Faktor Dominan Yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga’, Fundamental and Management Nursing Journal, 1(1), p. 46. doi: 10.20473/fmnj.v1i1.12131

Puspitasari, R., Suryanto and Ulfah, N. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Petugas Kasir Di Moro Grosir Dan Ritel Purwokerto Tahun 2019’, Universitas Jenderal Soedirman, pp. 1–17.

Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung Agung.

Neal, A. & Griffin, M.A.. (2002). Safety Climate and Safety Behaviour. Australian Journal of Management, 27(1_suppl), 67–75.

Sujoso, A. D. P.. (2012). Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kencana.




DOI: https://doi.org/10.24853/eohjs.5.1.13-27

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


dana33

https://45.33.69.38/

bentuk4d

https://159.89.193.26/

raja787

Diterbitkan oleh

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat

Tangerang Selatan, 15419, 
Email: jurnal_eohsj@umj.ac.id

Powered by Puskom-UMJ