Gambaran Lama Kerja, Beban Kerja dan Shift Kerja Terhadap Persepsi Kelelahan pada Pekerja Rigid di Proyek Tol Cijago Seksi 3

Devina Putri, Dihartawan Dihartawan, Dadang Herdiansyah, Suherman Suherman

Abstract


Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek kontruksi merupakan upaya menciptakan lingkungan kerja agar lebih aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit yang disebabkan akibat kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara Lama Kerja, Beban Kerja dan Shift Kerja Terhadap Persepsi Kelelahan Kerja pada Pekerja Rigid di Proyek Tol Cijago Seksi 3. Desain studi cross sectional. Sampel penelitian terdiri atas 80 pekerja yang mengalami kelelahan kerja dengan menggunakan sampling total. Instrumen penelitian adalah kuesioner, KAUPK2 yang berupa pernyataan. Data dalam penelitian ini menggunakan instrument dan observasi, selanjutnya dilakukan analisis uji univariat untuk melihat gambaran antar variabel independent dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lama kerja sebanyak 76 (95,0%) pekerja Rigid sudah bekerja selama lebih dari 3 tahun. Untuk variabel beban kerja sebanyak 71 (88,8%) pekerja Rigid memiliki beban kerja rendah. Sedangkan, untuk variabel shift kerja sebanyak 50 (62,5%) pekerja Rigid mendapat shift kerja siang yang memiliki risiko kelelahan kerja berat dibanding dengan shift pagi. Bekerja dengan membatasi waktu yang maksimal setiap harinya mampu menurunkan masalah kesehatan, gangguan tidur, ketidakpuasan kerja dan kecelakaan kerja.

 

Implementation of Occupational Safety and Health (K3) in construction projects is an effort to create a work environment that is safer, healthier, and more prosperous, free from accidents and illnesses caused by work. The aim of the research is to determine the relationship between Length of Work, Work Load and Work Shifts on the Perception of Work Fatigue among Rigid Workers in the Cijago Section 3 Toll Road Project. Cross-sectional study design. The research sample consisted of 80 workers who experienced work fatigue using total sampling. The research instrument is a questionnaire, KAUPK2, in the form of a statement. The data in this research used instruments and observations, and then univariate test analysis was carried out to see the picture between the independent and dependent variables. The research results showed that the length of work variable was 76 (95.0%) for rigid workers who had worked for more than 3 years. For the workload variable, 71 (88.8%) rigid workers had a low workload. Meanwhile, for the work shift variable, 50 (62.5%) rigid workers received day work shifts, which had a greater risk of work fatigue compared to the morning shift. Working by limiting the maximum time each day can reduce health problems, sleep disorders, work complaints, and work accidents.

Keywords


Kelelahan kerja, Beban kerja, Shift kerja

Full Text:

PDF

References


Tarwaka. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press; 2014.

Monalisa U, Subakir, Listiawati R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Service Pt. Agung Automall Cabang Jambi. Jurnal Inovasi Penelitian. 2022;2(10):3391–8.

ILO. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. Cetakan Pertama. Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional; 2018.

Maulidya MK, Suratna FSN, Ada YR. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelelahan Kerja Di Line PaintingPT X Jakarta. Jurnal Solma. 2023;12(2):606–13.

Khosravi Y, Asilian-Mahabadi H, Hajizadeh E, Hassanzadeh-Rangi N, Bastani H, Behzadan A. Factors Influencing Unsafe Behaviors and Accidents on Construction Sites: A Review. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics. 2015;20(1):111–25.

Ramdan IM, Handoko HN. Kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi informal di kelurahan “X” Kota Samarinda. PERENNIAL. 2016;12(1):1–6.

Ferlazzo A, Cravana C, Fazio E, Medica P. The different hormonal system during exercise stress coping in horses. Vet World. 2020;13(5):847–59.

Verawati L. Hubungan Tingkat Kelelahan Subjektif Dengan Produktivitas Pada Tenaga Kerja Bagian Pengemasan Di CV Sumber Barokah. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2016;5(1):51–60.

Kusgiyanto W, Suroto, Ekawati. Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(5):413–23.

Yunus YL, Sumampouw OJ. Hubungan antara kelelahan kerja dengan stres kerja pada teknisi di PT. Equiport Inti Indonesia Bitung. KESMAS. 2021;10(2).

Baharuddin N, Baharuddin A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Di PT. FKS Multi Agro Tbk. Makassar. Window of Public Health Journal. 2023;4(2):333–46.

Pemerintah Pusat. Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. 11 Indonesia: LN.2020/No.245, TLN No.6573, jdih.setneg.go.id : 769 hlm.; 2020.

Sartono, Masrtaferry, Winaresmi. Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Karyawan Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Laundry Garment Di Bagian Produksi CV. Sinergie Laundry Jakarta Barat Tahun 2013. ARKESMAS. 2016;1(1):64–72.

Hasan HM, Komara CP, Putro WG, Melizsa M. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Di Pt. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang. Journal of Health Research Science. 2022;2(01):1–8.




DOI: https://doi.org/10.24853/eohjs.4.2.63-68

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


bentuk4d

https://159.89.193.26/

raja787

Diterbitkan oleh

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat

Tangerang Selatan, 15419, 
Email: jurnal_eohsj@umj.ac.id

Powered by Puskom-UMJ