ANALISIS PENERAPAN KEWASPADAAN UNIVERSAL DI PUSKESMAS KECAMATAN “X” TAHUN 2018

Atmi Muflikhah Handayani, Suherman Suherman

Abstract


WHO (2008) mengestimasikan bahwa sekitar 2,5% petugas kesehatan di seluruh dunia menghadapi pajanan HIV dan sekitar 40% menghadapi pajanan virus Hepatitis B dan Hepatitis C. Hasil survei tentang upaya pencegahan infeksi di Puskesmas (Bachroen, 2000) menunjukkan masih ditemukannya beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kewaspadaan universal di Puskesmas Kecamatan “X”  Tahun 2018.Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel  total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel sebanyak  51 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dengan menggunakan panduan kuesioner dalam bentuk checklist. Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan kewaspadaan universal belum terlaksana secara menyeluruh. Dari total 37 responden, didapatkan jumlah yang sudah melaksanakan cuci tangan dengan sesuai sebanyak 22 (59,5%), penerapan penggunaan APD yang sesuai sebanyak 21 (56,8%), dan melakukan pengelolaan alat kesehatan dengan sesuai sebanyak 21 (56,8%). Pengelolaan limbah sudah dilaksanakan dengan sesuai sebanyak 35 (94,6%), sedangkan dalam pengelolaan kecelakaan kerja baru sebanyak 29 (78,4%) responden yang sudah menerapkan dengan sesuai. Agar menyediakan sarana edukasi dan sosialisasi secara berkala mengenai kewaspadaan universal, meningkatkan pengawasan atau audit internal serta evaluasi secara rutin dan berkelanjutan, mengadakan sistem reward and punishment kepada seluruh petugas untuk meningkatkan motivasi dalam menerapkan komponen-komponen kewaspadaan universal di tempat kerja. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan SOP. Bagi peneliti lain dapat dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan kewaspaan universal di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

---

Background :WHO (2008) estimates that around 2.5% of health workers around the world face HIV exposure and about 40% face exposure to Hepatitis B and Hepatitis C virus. The results of a survey on prevention  of  infection  in  health  centers  (Bachroen,  2000)  indicate  thatthere  are  still  some  actions officers  who  have  the  potential  to  increase  disease  transmission.  This  study  aims  to  analyze  the application of universal precautions in the “X”District Health Center in 2018. Method :This research is descriptive using a quantitative approach with cross sectional design. The sampling technique used  total sampling, that is, all populations were sampled as many as 51 people. Data analysis used was univariate analysis using a checklist questionnaire guide. Result : The results showed that the implementation of universal precautions had not been carried out thoroughly. Of the total 37 respondents, it was found that there were 22 respondents (59.5%) who had done  handwashing  accordingly,  21 respondentswith  had  done  tih  PPE  accordingly(56,  8%), respondents who have managed medical devices accordingly are 21 (56.8%).
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.1 No.1 • Juli 2020 |2Conclution :Waste management has been carried out according to as many as 35 (94.6%), while in the  management  of  new  work  accidents  as  many  as  29  (78.4%)  respondents  who  have  applied accordingly. Sugestin  :To  provide  advice  regular  education  and  dissemination  on  universal  vigilance,  improve supervision  or  internal  audit  as  well  as  regular  and  ongoing  evaluation,  establish  a  reward  and punishment  system  for  all  officers  to  increase  motivation  in  applying  universal  precautionary components  at  work.  For  officers  health  that  is  not  good  in  implementing  universal  precautions  can carry  out  SOP  responsibly.  For  other  researchers  canbe  used  as  a  reference  to  conduct  further research on the implementation of universal aspiration in other health care facilities


Keywords


WHO, Punishment, reward, virus Hepatitis B, Hepatitis C, Puskesmas, cross sectional

Full Text:

PDF

References


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan. Jakarta.

DEPKES. Laporan Triwulan Situasi Perkembangan HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan Maret 2012. 2012.

Hermana, A.D. (2006). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Luka Tusuk Jarum atau Benda Tajam Lainnya Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. Tesis Dipublikasikan. Depok: Univesitas Indonesia.

Mehta, A, et. al. 2010. Intervention to Reduce NeedlestickmInjuries at A Tertiary Care Centre. Indian Journal of Medical Microbiology, 1(28): 17-20.

Nurdiantini, I., Prastiwi, S., & Nurmaningsari, T. et al. (2012) ‘Penyakit hepatitis dengan perilaku mencegah penularan penyakit hepatitis di ruang dewasa Rumah Sakit Panti Waluya Malang’, Journal Nursing News, XI(1), pp. 31–37. doi: 10.1021/BC049898Y.

Rayndi, dkk. 2013. Gambaran Pelaksaan Kewaspadaan Universal di Puskesmas Tanawangko. Universitas Sam Ratulangi.

Sayuti, Hanis, Kadir. 2013. Analisis Pelaksanaan Kewaspadaan Universal Oleh Perawat Di Ruang Igd Dan Icu Rsu Massenrempulu Kabupaten Enrekang. STIKES Nani Hasanuddin Makasar. http://www.who.int/gpsc/informationcentre/hand-hygiene-2009/en/. Diunduh tanggal 30 Juli 2018




DOI: https://doi.org/10.24853/eohjs.1.1.1-8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diterbitkan oleh

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat

Tangerang Selatan, 15419, 
Email: jurnal_eohsj@umj.ac.id

judi bola

Powered by Puskom-UMJ