https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/issue/feed Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan 2025-03-10T14:10:18+00:00 Fauza Rizqiya, SKM., MKM fauza.rizqiya@umj.ac.id Open Journal Systems <div class="journal-description"> <p><strong>Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan (JARAS)</strong> is a national journal based on scientific research. The journal is published 2 (two) times in 1 year, January and July. <strong>JARAS</strong> of Faculty of Medicine and Health invites the lecturers, practitioners and students to submit their articles about the progress of community service in the field of Medicine and Health. Article will be reviewed with blind-peer review process. <strong>ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1592895941">2722-8088</a> (Electronic)</strong><strong>|</strong><strong>Bussiness Model: Open Acces</strong><strong>|</strong><strong>Editors: See Editorial Team|Citation analysis: | <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=I08EjVEAAAAJ">Google Scholar</a> | Abstracting/Indexing: <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=I08EjVEAAAAJ">Google Scholar</a>, Garuda|Frequency: 2 issues/year (January and July). </strong></p> </div> https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/20046 Edukasi Kesehatan Bagi Lansia untuk Mempersiapkan Masa Tua Nan Bahagia 2025-02-03T12:02:41+00:00 Siti Nurhasiyah Jamil sitinurhasiyahjamil@umj.ac.id Febi Sukma febisukma@umj.ac.id Fanny Septiani Farhan fannyfarhan@umj.ac.id <p>Usia tua dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Berbagai faktor, termasuk kesehatan fisik, kesehatan mental, hubungan sosial, dan lingkungan, mempengaruhi kualitas hidup lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat FKK UMJ bertujuan untuk membantu lansia menjalani masa tuanya dengan kualitas hidup yang baik dan bahagia. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemberian leaflet dan banner dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan, citra diri yang positif, dan lingkungan yang mendukung.</p> 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21145 Edukasi Makanan Pendamping ASI Tepat untuk Cegah Stunting Pada Balita 2025-02-03T12:02:41+00:00 Putri Aisyah Alliyah putriaisyahnat30@gmail.com Fauza Rizqiya fauza.rizqiya@umj.ac.id Hanifah Hanifah fauza.rizqiya@umj.ac.id Nadia Zafirah fauza.rizqiya@umj.ac.id Ruzainah Hayati fauza.rizqiya@umj.ac.id Zahra Fida S fauza.rizqiya@umj.ac.id Stunting merupakan masalah gizi yang dipengaruhi oleh asupan gizi yang tidak adekuat pada waktu lama sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak, seperti terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Prevalensi stunting di Indonesia sudah menurun namun masih belum mencapai target menjadi 14% di tahun 2024. Kegiatan edukasi ini bertujuan agar meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat sehingga kejadian stunting dapat dicegah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan ceramah kepada ibu tentang pengetahuan MP-ASI pada bayi usia 6-23 bulan. Dari hasil <em>pre-post</em> yang telah dilakukan, didapatkan hasil peningkatan skor pengetahuan dari rata-rata skor 7,6 menjadi rata-rata skor 8,7 meningkat sebanyak 1,1% setelah diberikan edukasi. Ibu balita memperoleh pembelajaran dan informasi dari edukasi yang telah dilaksanakan sehingga mendapatkankan suatu perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam pemilihan bahan makanan tepat untuk makanan pendamping ASI pada balita. 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21165 Updated Resistensi Antibiotik: Dari Pre Klinik Hingga Aplikasi Klinik Tenaga Kesehatan 2025-02-03T12:02:41+00:00 Rike Syahniar rike.syahniar@umj.ac.id Audia Nizhma Nabila audianizhma@gmail.com Desy Januarrifianto desyjanuarrifianto@umj.ac.id Mardhia Mardhia rike.syahniar@umj.ac.id Nurmalia Lusida nurmalialusida@umj.ac.id Inas Farida inasfarida@umj.ac.id Penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang berlebihan menyebabkan meningkatnya prevalensi resistensi antibiotik. Dokter, perawat, bidan, dan tenaga kefarmasian berperan penting dalam memberikan informasi dan edukasi penggunaan antibiotik kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai penggunaan dan resistensi antibiotik. Kegiatan dimulai dengan memberikan pre-test kepada partisipan, dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai update resistensi antibiotik oleh narasumber dan kemudian diberikan <em>post-test</em>. Hasil uji wilcoxon, diketahui p-value = 0,000 &lt; 0,05, serta ada kenaikan nilai mean <em>pre test</em> sebesar 68.44 menjadi 82.34 pada <em>post test</em>. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan peserta mengenai resistensi antibiotik. 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21175 Edukasi “Lansia Bergerak”: Senam Lansia untuk Menjaga Kebugaran dan Meningkatkan Kesehatan Lansia 2025-02-03T12:02:41+00:00 Adita Widanti Nugroho rosyanne.kushargina@umj.ac.id Cindy Dwi Rohaini rosyanne.kushargina@umj.ac.id Hasna Syfa Tyananda rosyanne.kushargina@umj.ac.id Lutviana Dewi rosyanne.kushargina@umj.ac.id Shafa Dwi Ardita rosyanne.kushargina@umj.ac.id Rosyanne Kushargina rosyanne.kushargina@umj.ac.id <p>Lansia mengalami berbagai penurunan status kesehatan. Melakukan olahraga atau latihan secara teratur adalah salah satu program yang dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan lansia. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia khususnya tentang olahraga sehingga dapat meningkatkan kebugaran lansia di RW 06 Kelurahan Padasuka Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah dan diskusi dengan media edukasi berupa poster panduan senam lansia. Terdapat 19 orang lansia mengikuti kegiatan ini. Dilakukan juga senam bersama setelah pemberian materi. Terjadi peningkatan pengetahuan lansia ditandai dengan peningkatan nilai post-test sasaran pada kategori sangat baik dari 52,6% menjadi 84,2%. Kegiatan edukasi terkait kebugaran fisik, aktivitas fisik kepada lansia ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan sasaran. Untuk perubahan perilaku dan peningkatan kebugaran lansia, edukasi dapat dilakukan secara rutin oleh kader saat pelaksanaan Posbindu setiap bulan.</p> 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/20190 Skrining Sarkopenia pada Masyarakat Lanjut Usia di Desa Kudukeras, Cirebon, Tahun 2023 2025-02-03T12:02:41+00:00 Lailan Safina Nasution lailansafinanasution@umj.ac.id Tri Ariguntar Wikaningtyas triariguntar@yahoo.com Tri Wahyuni triwahyuni_umj@yahoo.com Farsida Farsida farsida@umj.ac.id Ahmad Muchlis dr.muchlis@gmail.com Fanny Septiani Farhan fannyfarhan@umj.ac.id Rahmini Shabariah rahminishabariah@yahoo.com Rayhana Rayhana raykud@gmail.com Sugiarto Sugiarto sugi.icuk@gmail.com Febi Sukma Febisukma@umj.ac.id Siti Nurhasiah Jamil sitinurhasiyahjamil@umj.ac.id Nurfadhilah Nurfadhilah nurfadhilah.nf@umj.ac.id Nanda Safira nanda.safira@umj.ac.id <p>Lansia rentan mengalami kerapuhan dan sarkopenia, dan mereka sering kali memiliki beberapa penyakit penyerta, termasuk demensia. Sarkopenia ditandai dengan penurunan fungsi fisik atau hilangnya massa dan kekuatan otot. Ciri utama kelemahan fisik adalah sarkopenia. Evaluasi status fungsional, seperti skrining sarkopenia pada lansia untuk identifikasi penyakit secara dini, dapat menghindari penurunan kekuatan, kualitas, dan kuantitas otot pada lansia. Lima item yang termasuk dalam skrining adalah berat badan, tinggi lutut, lingkar betis, kekuatan genggaman tangan, dan tes duduk-berdiri di kursi sebanyak lima kali. Skrining sarkopenia dilakukan terhadap 69 orang di Desa Kudukeras, Kabupaten Cirebon, Indonesia pada hari Minggu, 5 November 2023, di pesantren Al-Fathonah. Dari seluruh peserta, 62 (89,85%) adalah pra-lansia dan lansia dengan 42 (67,74%) memiliki kekuatan genggaman yang rendah dan 37 (59,67%) memiliki kecepatan duduk-berdiri dari kursi yang rendah. Skrining sarkopenia ini menunjukkan pentingnya deteksi dini, yang dapat membantu untuk pencegahan dan penanganan lanjutan semua orang lanjut usia yang berisiko mengalami sarkopenia.</p> 2024-08-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21083 Edukasi Tentang Dampak Perilaku Merokok Pada Kesehatan Remaja di MTs Negeri 38 Rorotan Jakarta Utara 2025-02-03T12:02:41+00:00 Dwi Nurmawaty dwi.nurmawaty@esaunggul.ac.id Irdanuraprida Idris dwi.nurmawaty@esaunggul.ac.id Tingkat prevalensi perokok aktif di kalangan remaja usia 5-19 tahun naik dari sebesar 10,54% pada tahun 2019 menjadi sebesar 10,61% pada tahun 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, diketahui bahwa jumlah penduduk di Indonesia yang menjadi perokok di usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 28,62%. Angka ini meningkat 0,36% poin dari tahun sebelumnya adalah 28,26%. Sementara berdasarkan jenis kelaminnya, persentase perokok laki-laki adalah mencapai sebanyak 56,36%. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dengan alat bantu aplikasi Canva dan leaflet. Berdasarkan hasil <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> dari sejumlah 32 siswa didapatkan hasil adanya peningkatan dari tingkat pengetahuan para siswa mengenai dampak negatif dari perilaku merokok dengan nilai 9,4% - 68,7%. Adanya kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada para siswa terkait dampak perilaku merokok sehingga siswa tidak berperilaku merokok. 2024-08-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21167 Edukasi Pencegahan dan Tatalaksana MRSA pada Tenaga Kesehatan 2025-02-03T12:02:41+00:00 Rike Syahniar rikesyahniar@gmail.com Farsida Farsida farsida@umj.ac.id Reny Luhur Setyani reny.luhur@umj.ac.id Malayanti Malayanti malayanti@umj.ac.id Retno Tri Siswanti retno.tri@umj.ac.id Wa Ode Asmawati waode.asmawati@umj.ac.id Inas Farida inasfarida@umj.ac.id <p>Hasil surveilans nasional pada delapan rumah sakit rujukan utama, menunjukkan bahwa permasalahan MRSA ini sangat tinggi. Prevalensi infeksi akibat MRSA menunjukkan rentang antara 25%-65% dengan rata-rata nasional adalah 38%. Maka penting adanya edukasi mengenai pencegahan penularan dan tatalaksana MRSA pada tenaga kesehatan. Rumah sakit perlu memastikan bahwa mampu mencegah penularan penyakit di dalam dan dari rumah sakit. Tujuan<strong> </strong>pengabdian ini<strong> </strong>memberikan edukasi pencegahan dan tatalaksana MRSA pada tenaga kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa dari 196 responden yang diberikan edukasi, 83,16% memiliki tingkat pengetahuan pada kategori baik, 11,22% masuk dalam kategori pengetahuan cukup dan 5,61% dalam kategori kurang. Simpulan yaitu sebagian besar tenaga kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang baik setelah diberikan edukasi mengenai mengenai pencegahan penularan dan tatalaksana MRSA pada tenaga kesehatan.</p> 2024-09-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/24542 Pentingnya Skrining Anemia Dan Edukasi Gizi Pada Anak Remaja Di Panti Asuhan 2025-02-03T12:03:23+00:00 Andi Sitti Rahma andi.sitti.rahmah@uin-alauddin.ac.id Rini Fitriani rini.fitriani@uin-alauddin.ac.id Rosdianah Rahim rosdianah_rahim@yahoo.co.id Andi Irhamnia Sakinah andi.irhamnia.sakinah@uin-alauddin.ac.id Asrul Abdul Azis asrul255@gmail.com Halimah Sa'diyah halimaherw@gmail.com <p>Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin di dalam darah kurang dari normal, sehingga bisa memberikan banyak dampak negatif seperti mudah lelah, sulit konsentrasi, dll. Anak yang tinggal di panti asuhan identik dengan keterbatasan dana dan sumber daya sehingga memiliki risiko tinggi memiliki pola makan yang tidak tepat, sehingga akan mempengaruhi status gizi dan kejadian anemia. Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui kadar hemoglobin, pola makan dan status gizi pada anak panti dan memberikan edukasi tentang anemia. Jumlah peserta adalah 21 orang yang berasal dari 3 panti asuhan di kota Makassar. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 46,2% remaja panti mengalami anemia dan hanya 46,2% yang memiliki status gizi normal. Mayoritas jarang mengonsumsi protein hewani maupun nabati, dan jarang mengonsumsi makanan cepat saji. Telah dilakukan edukasi gizi terkait anemia, diharapkan pengetahuan dan perilaku/pola makan bisa menjadi lebih baik.</p> 2025-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/25481 Integrasi Nilai-Nilai Al-Quran dalam Upaya Pencegahan ISPA Melalui Teknik Inhalasi Sederhana: Dampak pada Kesadaran dan Kesehatan Masyarakat 2025-03-10T13:56:23+00:00 Suherman Jaksa suherman@umj.ac.id Ike Retno Dewati suherman@umj.ac.id Suhartini Suhartini suherman@umj.ac.id Ifthitha Aldiany Putri putriifthithaldiany@gmail.com Nurmalia Lusida nurmalialusida@umj.ac.id Andriyani Andriyani suherman@umj.ac.id <p>Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit menular yang sering menyerang masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti balita, lansia, dan penderita penyakit kronis. Penyakit ini dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan dan pernapasan, namun tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan ISPA masih rendah. Menurut data Kementerian Kesehatan Tahun 2023, kasus ISPA di Indonesia dari Januari hingga September 2023 cukup tinggi, yaitu dalam kisaran 1,5-1,8 juta kasus secara nasional. Di Kabupaten Tangerang, tercatat 30.200 kasus dan sebanyak 373 warga Pasarkemis, Kabupaten Tangerang (Tangkab) telah terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada periode Mei 2019. Upaya yang telah dilakukan meliputi penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala, pencegahan, dan penanganan ISPA serta demonstrasi teknik inhalasi sederhana yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan. Pengabdian terintegrasi dengan nilai-nilai Al-Quran dilakukan untuk memberikan pendekatan yang lebih menyentuh hati dan relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, karena Al-Quran mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta saling tolong-menolong. Metode yang diterapkan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, penyusunan materi edukasi berbasis Al-Quran yang mengaitkan ajaran agama dengan pencegahan ISPA; kedua, penyuluhan oleh Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ); ketiga, demonstrasi teknik inhalasi sederhana menggunakan bahan alami yang dapat membantu membersihkan saluran pernapasan. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan ISPA dengan cara yang mudah dipahami dan sesuai dengan ajaran agama.</p> 2025-03-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/25960 Peningkatan Pengetahuan Tenaga Kesehatan dalam Deteksi Gangguan Penglihatan 2025-03-10T14:10:18+00:00 Syafira Aulia Rahmah syafira.aulia@eyelink.web.id M Dodik Prastiyo muhdodik20@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kasus katarak mengalami peningkatan hingga 78.478 kasus, salah satunya di Kabupaten Lamongan yaitu 1.763 kasus yang merupakan peringkat ke delapan dari seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur yang dilaporkan pada tahun 2022. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam pendeteksian serta penanganan gangguan penglihatan dapat meningkatkan risiko angka kejadian kebutaan. <strong>Tujuan</strong>: Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi maupun menangani gangguan penglihatan melalui program <em>basic eye examination</em>. <strong>Metode: </strong>Pengabdian ini dilakukan di Rumah Sakit Mata KMU Lamongan selama dua bulan yaitu November-Desember 2023 dengan melibatkan 30 Puskesmas. Pengabdian ini diikuti oleh 152 tenaga kesehatan antara lain dokter, perawat, dan bidan. Monitoring dan evaluasi program dijalankan dengan melakukan <em>pre-posttest</em> disertai grup komunikasi daring. <strong>Hasil: </strong>Hasil dari pengabdian ini didapatkan mayoritas pengetahuan mitra meningkat sebesar 94,1% dari total jumlah orang (n=152). <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat peningkatan pengetahuan pada tenaga kesehatan setelah diberikan pelatihan penanganan pertama pada gangguan mata dalam Program<em> Basic Eye Examination</em>.</p> 2025-03-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan