Jurnal Bincang Komunikasi

THE ECHO CHAMBER EFFECT: ANALISIS SOSIOLOGIS PERAN ALGORITMA MEDIA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN SOLIDARITAS DAN POLARISASI KELOMPOK DI INDONESIA

Ahmad Mujammil Raza — 2025-06-30

Abstrak: Kehadiran massif media sosial, khususnya platform X, dalam diskursus politik di Indonesia telah menciptakan lingkungan informasi yang dikendalikan oleh algoritma. Fenomena tersebut menciptakan echo chamber, yang membuat pengguna terus-menerus terpapar pada konten yang meneguhkan opini mereka. Implikasinya, solidaritas internal kelompok (in-group) meningkat dan pada saat yang sama, polarisasi terhadap kelompok lain (out-group) juga semakin menguat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara sosiologis peran ganda algoritma X dalam proses tersebut selama Pemilu Presiden 2024 selama periode 22 Maret sampai dengan 25 April 2024 . Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus netnografi, data interaksi pengguna di platform X dikumpulkan dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kubu kontestan (secara berurutan, pasangan calon 1 Anies-Muhaimin, pasangan calon 2 Prabowo-Gibran, dan pasangan calon 3 Ganjar-Mahfud) berhasil membangun solidaritas internal melalui narasi unik seperti “K-Popfikasi”, “Gemoy”, dan “Sat Set”. Pada saat yang sama, polarisasi diperparah oleh narasi serangan dan respons terbelah terhadap isu seperti film “Dirty Vote” yang secara implisit mengarah kepada pasangan calon 2 Prabowo-Gibran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efek echo chamber bukan sekadar fenomena teknis, melainkan telah menjadi kekuatan struktural yang secara fundamental membentuk realitas politik dan mengancam kohesi sosial di era digital.

Kata Kunci: Echo Chamber, Polarisasi Politik, Algoritma Media Sosial

STRATEGI SOCIAL MEDIA MARKETING BRAND FATGOODS DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS

Rafid Fathan Fahmi — 2025-06-30

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya adalah Social Media Marketing (SMM) karena platform media sosial memiliki jangkauan pasar yang lebih luas, menganalisis pesaing secara lebih komprehensif, dan mendapatkan feedback tentang produk dari konsumen. Fatgoods merupakan salah satu UMKM di bidang pakaian yang menggunakan strategi social media marketing untuk mempromosikan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi social media marketing brand Fatgoods dalam membentuk brand awareness dan mengetahui kendala yang dihadapi media sosial Fatgoods dalam membentuk brand awareness. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori social media marketing menurut Quesenberry. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fatgoods telah menerapkan strategi social media marketing menurut Quesenberry yang berimplikasi terdapat tahapan yang dilakukan secara maksimal yaitu ide besar dan penelitian primer dan sekunder. Lalu tahapan yang belum maksimal yaitu identifikasi target audiens. Kendala yang dihadapi adalah minimnya atau kurangnya sumber daya manusia serta hanya berfokus pada satu media sosial dalam mengiklankan produknya.

PEMANFAATAN GOOGLE TRENDS UNTUK MENGANALISIS POLA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI INDONESIA

Linda Trilestari — 2025-06-30

This study examines social media usage patterns across Indonesia's regions using Google Trends as an analytical tool. By 2024, Indonesia's social media users reached 191 million (73.7% of the population), with platforms like Instagram, Facebook, and TikTok showing varying regional preferences influenced by demographic, geographic, and cultural factors. Employing a qualitative descriptive approach with secondary data from October to December 2024, the research explores regional and temporal trends in social media usage. The findings reveal Instagram's dominance in tech-savvy regions like Kalimantan Selatan, TikTok's popularity in expressive areas like Aceh and Sulawesi Barat, and Facebook's appeal among older demographics. The study underscores Google Trends' value in identifying regional behaviors, offering strategic insights for digital marketing. Higher education institutions can leverage these insights to optimize marketing by tailoring platform choices, content, and timing to local preferences. This approach enhances engagement and inclusivity while addressing digital disparities. The research contributes to strategic communication and emphasizes the importance of data-driven decision-making in fostering equitable digital outreach across Indonesia.

KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI INSTAGRAM DALAM PEMASARAN PRODUK PADA TOKO RAYYAH.CO DI KABUPATEN BANGGAI

moh rafli alfarizi — 2025-06-30

Persaingan dalam dunia bisnis tidak dapat dihindari dalam ekonomi pasar seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Persaingan memaksa perusahaan menerapkan konsep pemasaran yang berbeda dengan perusahaan lain untuk terus memajukan perusahaan. Penelitian ini mengkaji penggunaan Instagram sebagai alat komunikasi pemasaran oleh toko Rayyah.co di Kabupaten Banggai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komunikasi pemasara yang diterapkan melalui Instagram dan dampaknya terhadap pemasaran produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah followers Rayyah.co sebanyak 7.972 orang. Sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin sebanyak 44 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penggunaan Instagram sebagai alat komunikasi pemasaran oleh toko Rayyah.co di Kabupaten Banggai dapat dipresentasikan pada angka 85,01% dengan kategori sangat baik yang dinilai berdasarkan kualitas produk, harga, dan pelayanan.

PERAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI PRANATA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT : KAJIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Faiha Faiha Alya — 2025-06-30

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran media sosial sebagai pranata sosial modern dalam membentuk kesadaran lingkungan masyarakat melalui pendekatan sosiologi komunikasi. Metode yang di gunakan adalah Kualitatif Deskriptif dengan teknik observasi media sosial dan wawancara mendalam, berfokus pada platform TikTok dan konten lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya menjadi sarana penyebaran informasi, tetapi juga ruang interaksi sosial yang mendorong partisipasi aktif dalam isu lingkungan. Gerakan seperti Pandawara Group menjadi contoh nyata bagaimana konten digital yang emosional dan edukatif dapat memicu kesadaran kolektif serta perubahan perilaku masyarakat. Meskipun ada tantangan berupa tren sesaat dan motivasi eksistensial, media sosial tetap berpotensi sebagai alat transformasi sosial yang efektif. Kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk dapat memperkuat dampak positif ini secara berkelanjutan.

Kata Kunci: Media Sosial, Kesadaran Lingkungan, Sosiologi Komunikasi, Pranata Sosial