https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/issue/feed Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2025-02-01T13:48:22+00:00 Prof. Dr. Dra. Andriyani, M.Ag, MKM andriyani@umj.ac.id Open Journal Systems <p><a href="/index.php/index"><img style="float: right; width: 200px; height: 300px; margin-left: 10px;" src="/public/site/images/adminjkk/covjkk2022~.png" alt="" /></a></p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">This journal is a scientific journal publications to develop knowledge in the field of Medical Science and Health. Topics of papers that can be published in the Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Faculty of Public Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta is scientific topics that correspond to areas of interest in the Faculty of Medicine and Health are Medical Science, Public Health, Obstetrics, Nursing, Pharmacy, Nutrition, other fields of health sciences. This journal is published periodically since 2004, two times in one year (January and July). Available online since January 2016. <br /> <br />- p-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=0216-3942">0216-3943</a> (print)<br />- e-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=0216-3942" target="_blank">2549-6883</a> (online)<br /><br />Abstracted/Indexed in: <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=xJxRDvMAAAAJ">Google Scholar,</a> <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/11300" target="_blank">Garuda</a>, <a href="https://search.crossref.org/?q=JKK&amp;publication=Jurnal+Kedokteran+dan+Kesehatan">Crossref,</a> and <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/607" target="_blank">SINTA</a></p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">To submit a scientific paper or article. Paper received will be reviewed by a peer-review. After the review process is complete, the results of the review will be informed to the authors of the paper through the Open Journal System (OJS).</p> https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/22751 Kadar TNF-α Enkapsulasi Sel Punca Mesenkimal 2025-02-01T13:48:22+00:00 Sufida Sufida tsufida@yahoo.com Christine Verawaty Sibuea christine.sibuea@yahoo.com Rachel Teodora Silaen Rachelteo1706@gmail.com Glenessa Kuara kuaraglenessa@gmail.com Sarah Christina Samosir sarahchristina053@gmail.com Kharnis Marsha Madora Ginting kharnisginting@gmail.com Sel punca mesenkimal (MSCs) memiliki kemampuan proliferasi dan kemampuan berdiferensiasi yang tinggi, dan efek parakrin yang mengandung banyak faktor pertumbuhan dan sitokin pro-inflamasi. <em>Tumor necrosis factor-α</em> (TNF-α) merupakan salah satu faktor pertumbuhan yang disekresikan oleh MSCs. TNF-α memiliki peran penting dalam pengaturan sistem imun. Terapi seluler penyakit degeneratif dan infeksi menggunakan MSCs memanfaatkan kemampuan proliferasi, diferensiasi dan efek parakrinnya. Kematian sel sebelum mencapai organ target merupakan keterbatasan dalam terapi seluler. Penelitian menggunakan pendekatan enkapsulasi MSCs dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan kurangnya retensi MSCs pada terapi seluler dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan efek parakrin MSC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek parakrin MSCs berupa kadar TNF-α pada enkapsulasi MSCs. MSCs dienkapsulasi dengan menggunakan alginat yang di<em>cross-linked</em> dengan CaCl2. Enkapsulasi MSCs dikultur selama 21 hari dan dilakukan analisis kadar TNF-α. Penelitian ini menunjukkan bahwa TNF-α pada MSCs mengalami penurunan hingga hari ke-21. Hal ini menunjukkan bahwa enkapsulasi MSCs mempengaruhi kadar TNF-α dan mempertahankan MSCs dari lingkungan luar. 2024-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/22780 Profil Tingkat Hormon Stimulasi Tiroid (TSH) dan Kondisi Kesehatan dalam Studi Populasi Dewasa: Analisis Data menggunakan SPSS 2025-02-01T13:48:22+00:00 Bun Yurizali Bunyurizali@fk.unbrah.ac.id Nurmaines Adhyka nurmaines.adhyka@staff.unbrah.ac.id Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme, memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil kadar Hormon Stimulasi Tiroid (TSH) dan hubungannya dengan berbagai kondisi kesehatan dalam populasi berusia lanjut. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan total 100 responden. Data dikumpulkan melalui pengukuran kadar TSH dan evaluasi kondisi kesehatan responden. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis bivariat menggunakan <em>Chi-Square. </em>Hasil menunjukkan bahwa 10% responden mengalami hipertiroidisme, 9% mengalami hipotiroidisme, dan 81% memiliki kadar TSH normal. Kondisi kesehatan seperti autoimun, geriatri, kehamilan, nodul tiroid, obesitas, dan operasi tiroid menunjukkan variasi kadar TSH yang signifikan. Misalnya, 50% responden dengan nodul tiroid mengalami hipertiroidisme dan 33% mengalami hipotiroidisme, sementara 86% responden obesitas memiliki kadar TSH normal. Tidak ada kasus hipertiroidisme atau hipotiroidisme pada responden dengan dislipidemia, infertilitas, dan keguguran. Mayoritas responden dalam studi ini memiliki kadar TSH normal, meskipun terdapat variasi signifikan dalam kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu. Temuan ini menekankan pentingnya pemantauan rutin kadar TSH pada populasi berisiko tinggi untuk mendeteksi dan mengelola gangguan tiroid secara efektif. Diperlukannya pengembangan strategi intervensi yang lebih baik dapat membantu dalam pengelolaan gangguan tiroid, terutama pada populasi lanjut usia dan kelompok dengan kondisi kesehatan spesifik.<p> </p> 2024-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/21179 Pengaruh Enzim Taq Polimerase dan Suhu Annealing terhadap Amplifikasi Gen Tropomyosin Sarcoptes scabiei 2025-02-01T13:48:22+00:00 Taufik Mulya Perdana taufik.mulya.p@mail.ugm.ac.id Alfin Harjuno Dwiputro alfin.harjuno.d@mail.ugm.ac.id Yogik Onky Silvana Wijaya yogik.onky.s@mail.ugm.ac.id Tri Baskoro Tunggul Satoto tribaskoro@ugm.ac.id Skabies adalah penyakit kulit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang. Hingga saat ini, belum ada alat bantu diagnostik yang dapat digunakan untuk menunjang diagnosis skabies. Salah satu kandidat alat diagnostik yang gencar dikembangkan adalah uji imonologis yang mendeteksi antibodi anti-protein struktural dari <em>Sarcoptes scabiei </em>seperti tropomyosin<em>. </em>Selama ini, pembuatan tropomyosin rekombinan menggunakan sumber berupa <em>copy </em>DNA (cDNA) yang cenderung mahal. Untuk menekan beban produksi, digunakanlah <em>genomic </em>DNA (gDNA) sebagai sumber materi genetik. Akan tetapi, pembuatan tropomyosin rekombinan dari gDNA belum pernah dikerjakan.<em> </em>Oleh karena itu, dilakukanlah studi optimisasi <em>polymerase chain reaction</em> (PCR) ini sebagai langkah awal pengembangan alat bantu diagnostik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi amplifikasi gen tropomyosin yang optimal dengan mempelajari efek penggunaan MyTaq<sup>TM</sup> HS Red Mix (MeridianBioscience) and GoTaq® Green Master Mix. (Promega) serta suhu <em>annealing</em> yang berbeda pada amplifikasi gen tropomiosin <em>S. scabiei</em>. Hasil PCR dengan MyTaq<sup>TM</sup> HS Red Mix pada suhu annealing 57.1°C, 60.9°C, 63.4°C, dan 65°C menghasilkan pita yang terlihat jelas. PCR dengan menggunakan GoTaq® Green Master Mix tidak menghasilkan amplifikasi DNA. Oleh karena itu, amplifikasi gen tropomiosin <em>S. scabiei </em>paling baik dilakukan dengan menggunakan MyTaq<sup>TM</sup> HS Red Mix, dengan suhu annealing 65°C. 2024-09-24T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/20239 Perbedaan Status Gizi dan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Pesantren Al-Barokah Malangbong Garut Berdasarkan Tempat Tinggal 2025-02-01T13:48:22+00:00 Dadang Herdiansyah dadang.herdiansyah@umj.ac.id Noor Latifah noorlatifah@umj.ac.id Inne Indraaryani Suryaalamsah inneindraaryani@umj.ac.id Anwar Lubis abwarlubis@gmail.com <p class="Default">Status gizi remaja merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan karena memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Masalah gizi yang umum terjadi pada remaja meliputi kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, dan anemia. Lingkungan dan tempat tinggal dapat mempengaruhi status gizi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi dan kadar hemoglobin remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dan di rumah. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Barokah Malangbong, Garut. Penelitian ini melibatkan 70 remaja putri yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t-independen dan uji Mann-Whitney, dengan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada status gizi remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dibandingkan dengan yang tinggal di rumah (p=0.020). Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan pada kadar hemoglobin antara kedua kelompok (p=0.467). Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat perbedaan asupan gizi dan kebiasaan konsumsi remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dan di rumah. Bagi pihak pondok pesantren, disarankan untuk melakukan pemantauan serta upaya promotif, preventif, dan kuratif guna mengatasi permasalahan gizi yang terjadi pada remaja.</p> 2024-08-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/21466 Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko Dapat Dimodifikasi Peserta Pos Sehatmu PCM/PCA Ciledug, Tangerang 2025-02-01T13:48:22+00:00 Zainal Abidin dokter.zein99@gmail.com Gea Pandhita gea.pandhita@uhamka.ac.id <p>Penyakit tidak menular (PTM) menjadi masalah kesehatan global di tengah gaya hidup modern. Pemeriksaan kesehatan berkala muncul sebagai metode skrining efektif. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi PTM dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi di Pos SehatMu PCM/PCA Ciledug, Tangerang. Penelitian ini deskriptif dengan desain <em>time-series. </em>Data sekunder diperoleh dari kegiatan Pos SehatMu bulan Oktober 2023 hingga Januari 2024 dengan total 199 orang. Peserta terbanyak berusia lansia akhir (56-65 tahun) 71 orang (35,7%), jenis kelamin perempuan 150 orang (75,4%), dan tingkat pendidikan SMA 43 orang (41,3%). Penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan kardiovaskuler merupakan penyakit tidak menular yang diteliti dengan prevalensi terbesar hipertensi 81,0% (94 orang). Faktor risiko yang ditemukan IMT tinggi (mean=27,25), berolahraga tidak rutin (mean=27,00), kadar kolesterol tinggi (hiperlipidemia) (mean=25,25), kadar asam urat tinggi (hiperurisemia) (mean=15,75) dan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) (mean=8,25), kecemasan (mean=7,75), perilaku merokok (mean=3,75), dan konsumsi alkohol (mean=0,75). Gaya hidup sedentari dan pola makan tidak sehat teridentifikasi sebagai kontributor utama. Edukasi kesehatan dan intervensi perilaku diperlukan untuk menurunkan prevalensi PTM di komunitas. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi hubungan antara faktor risiko modifikasi dan insidensi PTM.</p> 2025-01-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/22424 Hubungan Jarak dan Usia Kehamilan dengan Komplikasi Persalinan di RSUD Jhon Piet Wanane Sorong 2025-02-01T13:48:22+00:00 Gisela Winny Pajala gisellawinny@gmail.com Fadil Hidayat fadilhidayat@fk.untar.ac.id <p dir="ltr">Kematian ibu terjadi hampir setiap dua menit di tahun 2020. Kematian ibu secara langsung yang terkait komplikasi obstetri yaitu jarak kehamilan dan usia kehamilan. Tujuan studi ini yakni mengetahui hubungan jarak dan usia kehamilan terhadap kejadian komplikasi persalinan di RSUD Jhon Piet Wanane Sorong. Studi ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan desain cross-sectional. Hasil studi ini didapatkan sebagian besar subjek berada pada kelompok usia 18-35 tahun (60,3%), tamat SMA (40,2%), tidak bekerja (63,1%), jarak kehamilan terbanyak pada kelompok terlalu dekat (&lt;36 bulan) (56,5%), usia kehamilan terbanyak pada kelompok aterm (37-42 minggu) (69,6%) dan jenis komplikasi terbanyak adalah perdarahan postpartum (14,0%). Hasil analisis secara statistik didapatkan hubungan bermakna antara jarak kehamilan terlalu dekat dan terlalu jauh dengan komplikasi persalinan p-value=0,00 dan terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan preterm dengan kejadian komplikasi persalinan p-value=0,00. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut yang menggunakan sampel lebih banyak an meneliti variable lain di luar penelitian ini mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengawasan selama perawatan antenatal serta manajemen persalinan pada setiap kala dalam persalinan sehingga komplikasi persalinan bagi ibu dan bayi dapat diminimalisir.</p> 2025-02-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan