Hubungan Tingkat Asupan Seng dan Vitamin B12 dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 1 Teras Boyolali
Abstract
Latar Belakang: Anemia banyak terjadi pada golongan remaja putri. Hal ini dikarenakan menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga keluarnya sejumlah zat besi dalam tubuh. Seng memiliki peran membantu enzim karbonik anhidrase esensial dalam pembentukan sel darah merah dan vitamin B12 yang bersamaan dengan asam folat memiliki peran penting terutama dalam proses pembentukan sel darah merah. Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Teras Boyolali. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional pada 68 remaja putri usia 15-17 tahun yang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data asupan zat gizi seng dan vitamin B12 diambil menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) 3 bulan terakhir dan data kejadian anemia dikumpulkan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Analisis bivariat uji hubungan tingkat asupan seng menggunakan uji Chi-Square dan uji hubungan tingkat asupan vitamin B12 menggunakan Fisher Exact. Hasil: Terdapat 25% responden memiliki asupan seng kurang dan 20,6% responden memiliki asupan vitamin B12 kurang, serta 44,1% responden mengalami anemia. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia pada remaja putri (p<0,001) dan nilai Prevalence Ratio (PR) = 3,4. Simpulan: Sebanyak 44,1% remaja putri mengalami anemia walaupun asupan seng dan vitamin B12 cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia di SMAN 1 Teras Boyolali.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO. Anemia among adolescent and young adult women in Latin America and the Caribbean: A cause for concern. Pan Am Health Organ. 2010;1–12.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kemenkes R1; 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kemenkes R1; 2013.
Merryana Adriani & Bambang Wirjatmadi. Pengantar Gizi Masyarakat. ed. 1,cet.k. Jakarta: Jakarta Kencana Prenada Media Group; 2012.
Nurnia, Hadju V KC. Hubungan pola konsumsi dengan status hemoglobin anak sekolah dasar di wilayah pesisir Kota Makassar. Skripsi. 2013;5–6.
Tarwoto N. Kesehatan Remaja problem dan solusinya. Jakarta: Salemba Medika; 2010.
A. V. Hoffbrand. Hematologi Kapital Selekta. Jakarta: EGC; 2013.
Dodik Briawan. Anemia: masalah gizi pada remaja wanita. Jakarta: EGC; 2014.
Rizki MD. Hubungan Antara Asupan Zink dengan Anemia pada Remaja di Sukoharjo Jawa Tengah. Skripsi. 2017;1–12.
Crichton RR, Charloteaux‐Wauters M. Iron transport and storage. Eur J Biochem. 1987;164(3):485–506.
Tamrin A. Asupan Zat Besi, Asam Folat, Dan Seng Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Paccerakkang Kecamatan Biringakanaya Kota. Media Gizi Pangan. 2019;26(2):165.
Cendani C, Murbawani EA. Asupan Mikronutrien, Kadar Hemoglobin Dan Kesegaran Jasmani Remaja Putri. Media Med Indones. 2011;45(1):26–33.
Marissa M, Hendarini AT. Hubungan Asupan Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 dan Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Siswa di SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Repos Univ Pahlawan. 2021;2:391–7.
Siallagan D, Swamilaksita PD, Angkasa D. Pengaruh asupan Fe, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada remaja vegan. J Gizi Klin Indones. 2016;13(2):67.
Narima AR. Hubungan Asupan Zat Besi, asam folat, vitamin b12 dan vitamin C dengan kadar hemoglobin siswa di smp negeri 2 tawangharjo kabupaten grobogan. J Kesehat Masy. 2016;4(4):21–5.
Nugrahani DD. Hubungan Asupan Asam Folat dan Vitamin B12 dengan Kadar Hb pada Remaja Putri di SMAN 1 Mojolaban. [Skripsi], Progr Stud Ilmu Gizi Fak Ilmu Kesehat Univ Muhammadiyah Surakarta. 2020;
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama; 2009.
Listiana A. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah. J Kesehat. 2016;7:455–69.
Royani I, Irwan AA, Arifin A. Pengaruh Mengkonsumsi Teh Setelah Makan terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri. UMI Med J. 2019;2(2):20–5.
Sachdev NA, Jothipriya M. Effect of Green Tea on Haemoglobin. IOSR J Dent Med Sci. 2017;16(05):116–8.
Ayuningtyas IN, Tsani AFA, Candra A, Dieny FF. Analisis Asupan Zat Besi Heme Dan Non Heme, Vitamin B12 Dan Folat Serta Asupan Enhancer Dan Inhibitor Zat Besi Berdasarkan Status Anemia Pada Santriwati. J Nutr Coll. 2022;11(2):171–81.
Septyasih ARN, Laksmi Widajanti L, Nugraheni SA. Hubungan Asupan Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Siswa di SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan. J Kesehat Masy. 2016;4(4):21–5.
Mohn ES, Kern HJ, Saltzman E, Mitmesser SH, McKay DL. Evidence of drug–nutrient interactions with chronic use of commonly prescribed medications: An update. Pharmaceutics. 2018;10(1).
Nugroho MR, Sartika RAD. Vitamin B12 Intake To Megaloblastic Anemia On Vegetarian In Vihara Meitriya Khirti Palembang. In 2018.
DOI: https://doi.org/10.24853/mjnf.5.1.54-64
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.
Copyright of Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (e issn: 2722-2942)