Gambaran Sikap dan Perilaku Merokok pada KAryawan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2021

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi merokok secara nasional adalah 24,3%. Beberapa penelitian mengatakan efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok tidak hanya efek jangka panjang berupa penyakit kronis, tapi juga efek jangka pendek yang dapat berupa peningkatan stres, bronkospasme, batuk, peningkatan denyut jantung, hipertensi, penyakit periodontal (rongga mulut), hingga ulkus peptikum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan lembaga pemerintah non Kementerian di masa pandemi perlu adanya program mengenai perilaku sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Sikap dan Perilaku Merokok pada Pegawai LKPP di Masa Pandemi Covid19 di Lingkungan LKPP Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021 dengan menggunakan metode cross sectional. Subjek penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 31 responden dan teknik pengambilan data dengan cara Accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat untuk mengetahui gambaran. Didapatkan jumlah responden dengan usia <33 tahun sebanyak 17 responden (54,8%) sedangkan usia ≥ 33 tahun sebanyak 14 responden (45,2%). Responden berdasarkan jenis kelamin yaitu jumlah responden laki-laki adalah 27 orang (87,1%). Sikap responden baik sebanyak 17 responden (54,8%) sedangkan sikap responden kurang baik sebanyak 14 responden (45,2%). Sikap responden baik sebanyak 17 responden (54,8%) sedangkan sikap responden kurang baik sebanyak 14 responden (45,2%). Responden yang tidak merokok adalah 18 orang (58,1%) dan jumlah responden yang merokok adalah 13 orang (41,9%). Diharapkan pihak lembaga melakukan promosi kesehatan di tempat kerja mengenai gaya hidup sehat, dan salah satu nya adalah upaya pengendalian rokok. Sehingga dapat menfasilitasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan perilaku untuk hidup sehat pada karyawan LKPP