Pengurangan Konsumsi Daging Merah Berlebih untuk Menghambat Penuaan
Abstract
Daging merah merupakan salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Daging merah sebagai salah satu sumber makronutrien memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi sesuai dengan anjuran. Namun, bila dikonsumsi berlebih akan menimbulkan banyak kerugian, misalnya menimbulkan penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh para lansia sehingga dapat mempercepat proses penuaan. Tulisan ini merupakan literature review dari beberapa artikel jurnal yang diperoleh melalui Google Scholar, Research Gate, dan Z-library. Penulisan ini bertujuan untuk menginformasikan bahaya dalam mengonsumsi daging merah secara berlebihan yang berkaitan dengan penuaan. Konsumsi daging merah secara berlebih dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kanker dan mempercepat proses penuaan akibat menumpuknya radikal bebas hasil metabolisme lemak dan protein dari daging merah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Prasetya PR, Ike H, Irasanti SN, Garna H, Rahmawati I, Rizky MA. Hubungan Merokok dan Perubahan Hiperpigmentasi Daerah Wajah Satpam Unisba pada Tahun 2015. In: Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan). 2015. p. 694–9.
Dyer CAE, Sinclair AJ. The premature ageing syndromes: insights into the ageing process. Age Ageing [Internet]. 1998 Jan 1;27(1): 73–80. Available from: https://doi. org/10.1093/ageing/27.1.73
Purwanto Mufrod; Swastika NSP, Alissya PM. Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sari Tomat (Solanum lycopersicum L.). Maj Obat Tradis [Internet]. 2013;18(3):132–40. Available from: http://journal.ugm. ac.id/TradMedJ/article/view/8214
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC; 2004.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. No Title. 2007.
Suharyanto. Pengolahan Bahan Pangan Hasil Ternak. Universitas Bengkulu; 2009.
Joosen AMCP, Kuhnle GGC, Aspinall SM, Barrow TM, Lecommandeur E, Azqueta A, et al. Effect of processed and red meat on endogenous nitrosation and DNA damage. Carcinogenesis. 2009 Aug;30(8):1402–7.
Aberle EME, Forrest J, Gerrard D. Principles of Meat Science. 25th Anniv. United Stated of America; 2001.
Ariati NN, Gumala NMY, Nursanyoto H. Makronutrient consumption relationship with the risk of premature aging in elderly who follow elderly gymnastics in Ganyar district Posyandu. J Sangkareang Mataram. 2017;3(3): 34–7.
Dziuba J, Minkiewicz P, Plitnik K. Chicken meat proteins as potential precursors of bioactive peptides. Polish J Food Nutr Sci. 1996;5(46): 85–96.
Toldrá F, Reig M. Innovations for healthier processed meats. Trends Food Sci Technol [Internet]. 2011;22(9):517–22. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0924224411001580
Awwaly KU Al, Triatmojo S, Erwanto Y, Artama WT. Komponen bioaktif dalam daging dan sifat fungsionalnya: sebuah kajian pustaka. J Ilmu dan Teknol Has Ternak. 2015;10(1):22–34.
Wardayanti T. Makanan yang baik bagi usia lanjut. Intisari Online. 2012.
Sugiani PPS, Nursanyoto H. Peranan Gizi dalam Penuaan Dini. J Ilmu Gizi. 2012;21(aging):63–4.
Zulfahmidah, Fajriansyah, Makmun A. Hubungan Obesitas dan Stress Oksidatif. UMI Medica J. 2021;6:62–9.
Zalukhu ML, Phyma AR, Pinzon RT. Proses Menua , Stres Oksidatif , dan Peran Antioksidan. 2016;43(10): 733–6.
Alexander DD, Cushing CA. Red meat and colorectal cancer: a critical summary of prospective epidemiologic studies. Obes Rev an Off J Int Assoc Study Obes. 2011 May;12(5):e472-93.
Chyntia. Akhirnya Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Yogyakarta: PT Maximus; 2009.
Hultin RO. Characteristic of Muscle Tissue. In: Food Chemistry, Marcel and Dekker Co. 1976.
Hunnicutt J, He K, Xun P. Dietary iron intake and body iron stores are associated with risk of coronary heart disease in a meta-analysis of prospective cohort studies. J Nutr. 2014 Mar;144(3):359–66.
Gandy JW, Madden A, Holdsworth M. Gizi dan Dietetika. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2014.
Ngili Y. Protein dan Enzim. Rekayasa Sains. Bandung: Rekayasa Sains; 2013.
Ketaren S. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1986.
Muchtadi D. Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Bandung: Alfabeta; 2010.
Setiawan N. Perkembangan Konsumsi Protein Hewan di Indonesia. Fakultar Peternakan Universitas Padjadjaran; 2006.
Sartika RAD. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Kesmas Natl Public Heal J. 2008;2(4):154.
Hardinsyah, Supariasa. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC; 2016. 37 p.
Hu FB, Stampfer MJ, Manson JE, Ascherio A, Colditz GA, Speizer FE, et al. Dietary saturated fats and their food sources in relation to the risk of coronary heart disease in women. Am J Clin Nutr. 1999 Dec;70(6) :1001–8.
Kelly FD, Sinclair AJ, Mann NJ, Turner AH, Raffin FL, Blandford M V, et al. Short-term diets enriched in stearic or palmitic acids do not alter plasma lipids, platelet aggregation or platelet activation status. Eur J Clin Nutr. 2002 Jun;56(6):490–9.
Mensink RP, Zock PL, Kester ADM, Katan MB. Effects of dietary fatty acids and carbohydrates on the ratio of serum total to HDL cholesterol and on serum lipids and apolipoproteins: a meta-analysis of 60 controlled trials. Am J Clin Nutr. 2003 May;77(5):1146–55.
Li D, Sinclair A, Mann N, Turner A, Ball M, Kelly F, et al. The association of diet and thrombotic risk factors in healthy male vegetarians and meat-eaters. Eur J Clin Nutr. 1999 Aug;53(8):612–9.
Anwar. Manfaat Diet pada Penanggulangan Hiperkolesterolemia. Universitas SUmatera Utara; 2003.
DOI: https://doi.org/10.24853/mujg.3.1.17-22
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.
Copyright of Muhammadiyah Journal of Geriatric (e issn: 2721-6837)