Hubungan Asupan Gizi dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun

Dwi Rahmawati, Niki Astria

Abstract


Latar Belakang: Stunting, yang dikenal sebagai balita pendek adalah salah satu masalah gizi yang dialami balita di dunia saat ini dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Tujuan: Mengetahui bagaimana pola asuh dan asupan gizi berkorelasi dengan kasus stunting pada balita berusia 2-5 tahun. Metode: Penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional digunakan. Sampling total terdiri dari 55 balita berusia 2-5 tahun yang diambil. Pemeriksaan antropometri tinggi badan dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. SPSS digunakan untuk menganalisis data univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa dari 30 (54,5 %) balita yang mengalami stunting 23 (41,8%) memiliki asupan gizi yang buruk. Untuk 18 (32,7 %) balita yang memiliki pola asuh yang buruk, uji statistik menemukan nilai p 0,072 (≥0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh dan asupan gizi terhadap stunting pada balita berusia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Muara Madras. Simpulan: terdapat korelasi antara stunting dan asupan gizi, tetapi tidak ada korelasi antara gaya pengasuhan dengan stunting pada anak usia dua hingga lima tahun di wilayah kerja Puskesmas Muara Madras.


Keywords


asupan gizi; pola asuh; stunting

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta; 2018.

World Health Organization (WHO). Malnutrition: the global picture. Geneva; 2019. Available from: https://www.who.int/health-topics/malnutrition#tab=tab_1

Anugraheni HS, Kartasurya MI. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. J Nutr Coll. 2012;1(1).

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pemerintah Optimis Target Penurunan Stunting 14 Persen Tercapai di 2024 [Internet]. www.kemenkopmk.go.id. 2023. Available from: https://www. kemenkopmk.go.id/pemerintah-optimis-target-penurunan-stunting-14-persen-tercapai-di-2024

Mahfouz EM, Mohammed ES, Alkilany SF, Rahman TAA. The relationship between dietary intake and stunting among pre-school children in Upper Egypt. Public Health Nutr. 2022;25(8):2179–87.

UNICEF. Progress for children: a world fit for children statistical review. [Internet]. New York; 2007. Available from: http://www.unicef.org/publications/files/ Progress_for_Children_No_6_revised.pdf

Faizaturrahmi E, Siswari BD, Ernawati, Wirastri D, Aprianti NF. Penyuluhan dan Demonstrasi PMBA Sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Dusun Proa Desa Kebon Ayu Lombok Barat. J Pengabdi Masy Kebidanan. 2023;9(1):36–42.

Rosiyati E, Pratiwi EAD, Poristinawati I, Rahmawati E, Nurbayani R, Lestari S, et al. Faktor Determinan yang Memengaruhi Stunting pada Anak (usia 0-59) di Beberapa Negara di Asia Tenggara. J Kesehat Komunitas. 2019;4(3):88–94.

Setiawan AS, Indriyanti R, Suryanti N, Rahayuwati L, Juniarti N. Neonatal stunting and early childhood caries: A mini-review. Front Pediatr. 2022;10(4).

Fitri L. Hubungan BBLR dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. J Endur. 2018;3(1):131.

Mahmudiono T, Nindya TS, Andrias DR, Megatsari H, Rosenkranz RR. Household Food Insecurity as a Predictor of Stunted Children and Overweight/Obese Mothers (SCOWT) in Urban Indonesia. Nutrients. 2018 Apr;10(5).

Puskesmas Muara Madras. Laporan Gizi Puskesmas Muara Madras. 2021.

Dewi, C.K. (2011). Hubungan Antara Tingkat Kecukupan Gizi (Energi, Protein, Vitamin A, Vitamin C dan Zat Besi) dengan Status Gizi Santriwati di Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Islam Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk. The Indonesian Journal of Public Health. 9 (1):34-42.

MCA Indonesia. (2015). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Jakarta. Diakses pada tanggal 01 September 2024 dari: http://citradenali.info/wp-content/uploads/2018/05/1.2.-Millenium-Challenge-Account-%E2%80%93-Indonesia.-Stunting-dan-Masa-Depan-Indonesia.-www.mca-indonesia.go_.id_..pdf

World Health Organization Food And Agriculture Organization Of The United Nations. Energy requirements of infants from birth to 12 months. Available from: https://www.fao.org/4/y5686e/y5686e05.htm

Van Stuijvenberg ME, Nel J, Schoeman SE, Lombard CJ, du Plessis LM, Dhansay MA. Low intake of calcium and vitamin D, but not zinc, iron or vitamin A, is associated with stunting in 2- to 5-year-old children. Nutrition. 2015;31(6):841–6.

Sulistianingsih A, Madi Yanti DA. Kurangnya Asupan Makan Sebagai Penyebab Kejadian Balita Pendek (Stunting). J Dunia Kesehat. 2016;5(1).

Adha AS, Bahtiar NW, Ibrahim IA, Syarfaini S, Nildawati N. Analisis Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Jeneponto. Al Gizzai Public Heal Nutr J. 2021;1(2):71–82.

Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.

Virdani AS. Hubungan Antara Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Kelurahan Kalirungkut Kota Surabaya. Universitas Airlangga; 2012.

Andika, Wulandari P, Halide H. Factors affecting COVID-19 cases before epidemic peaks. Gac Sanit. 2021;35:S103–6.

Vaivada T, Akseer N, Akseer S, Somaskandan A, Stefopulos M, Bhutta ZA. Stunting in childhood: an overview of global burden, trends, determinants, and drivers of decline. Am J Clin Nutr. 2020;112(Supplement_2):777S-791S.




DOI: https://doi.org/10.24853/myjm.5.1.40-49

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

      

 

Lisensi Creative Commons

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.

Copyright of Muhammadiyah Journal of Midwifery (e issn: 2722-8088)

Powered by Puskom-UMJ