https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/issue/feedMuhammadiyah Journal of Midwifery2025-02-25T12:09:34+00:00Aning Subiyatin, S.ST, M.Kesaningsubiyatin@umj.ac.idOpen Journal Systems<p><a href="/index.php/MyJM" target="_self"><img style="float: right; width: 200px; height: 300px; margin-left: 10px;" src="/public/site/images/inasf/DESAIN_COVER_JURNAL_MYJM_21.jpg" alt="" /></a></p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;"><strong>Muhammadiyah Journal of Midwifery (MyJM)</strong> published periodically 2 (two) times in 1 year (June and December). MyJM published by Faculty of Medicine and Health, University of Muhammadiyah Jakarta. MyJM publishes articles in the scope of maternal and child health, and women's reproductive health.</p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">MyJM accepts several types of articles, such as research articles (original articles), literature reviews and case reports have never been published before.</p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">MyJM invites the lecturers, practitioners and students to submit their scientific articles about the progress of science in the field of <span>maternal and child health, and women's reproductive health</span>. Article will be reviewed with blind-peer review process. The result of review will be announce in Open Journal System.</p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;"><strong>Journal Identity</strong></p><table width="765" border="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td valign="top" width="175"><p style="font-size: 14px;">Journal Name</p><p style="font-size: 14px;">Journal Abreviation</p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">e-ISSN</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">Publisher</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">Editorial Addres</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">Telephone</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">Email</span></p><p style="font-size: 14px;">First Publication Year</p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">Publication Frequency</span></p></td><td valign="top" width="9"><p align="center"> </p></td><td valign="top" width="765"><p style="font-size: 14px;">:<strong> Muhammadiyah Journal of Midwifery</strong></p><p style="font-size: 14px;">: MyJM</p><p style="font-size: 14px;">: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1592895941" target="_blank">2722-8088</a></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">: Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">: </span><span style="font-size: 14px;">Jl. K H Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, 15419.</span></p><p align="left"><span style="font-size: 14px;">: +62811-1380-3109</span></p><p><span style="font-size: 14px;">: myjmfkk@umj.ac.id</span></p><p><span style="font-size: 14px;">: 2020</span></p><p><span style="font-size: 14px;">: June & December</span></p></td></tr></tbody></table>https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/18800Pengaruh Terapi Musik Langgam Jawa, Campursari dan Sape Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Aterm di Wilayah Kerja Puskesmas Mojo2025-02-25T12:09:33+00:00Heni Setiya Wardanidwier2006@gmail.comDwi Estuning Rahayudwier2006@gmail.comRirin Indrianidwier2006@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Penyakit psikologis bernama kecemasan kerap menyerang ibu hamil, terutama saat menjelang persalinan. Kecemasan yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada ibu dan janin. Dampak terkait kehamilan antara lain potensi hipertensi, preeklamsia, dan eklampsia. Sementara itu, janin terkena dampaknya karena dapat mengakibatkan perkembangan otak tidak normal dan berujung pada terminasi kehamilan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi kecemasan pada ibu hamil aterm seperti terapi musik. Musik yang memiliki alunan merdu seperti langgam jawa, campursari dan sape, dipercaya dapat menenangkan. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terapi musik campursari, sape dan langgam jawa memiliki pengaruh dalam menurunkan kecemasan ibu hamil aterm ataupun tidak. <strong>Metode:</strong> Desain pra-eksperimental penelitian ini mencakup dua kelompok <em>pretest </em>dan <em>post-test</em>. Dengan menggunakan teknik random sampling, sampel terdiri dari 45 ibu hamil aterm yang dipisahkan menjadi 3 kelompok di wilayah operasional puskesmas Mojo. Uji statistik <em>Wilcoxon Match Paired</em> digunakan dalam metode <em>analisis bivariat</em>. Skala Skrining Kecemasan Perinatal (PASS) adalah alat yang digunakan. <strong>Hasil:</strong> Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa wanita hamil aterm yang menerima terapi musik mengalami penurunan kecemasan. Terapi musik Langgam Jawa (p-<em>value</em>=0.004, p-<em>value</em>), Campursari (p-<em>value</em>=0.001, p-<em>value</em>), dan Sape (p-<em>value</em>=0.001, p-<em>value</em>) semuanya signifikan secara statistik dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil aterm. <strong>Simpulan:</strong> Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kecemasan ibu hamil aterm dapat dikurangi dengan menggunakan musik langgam jawa, campursari dan sapen. </p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/20938Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Mengenai Penyakit Gonore di SMKN 11 Jakarta Barat2025-02-25T12:09:34+00:00Manzelina Syafrinamanzelinasyafrina@gmail.comAdinta Anandaniadinta.anandani@umj.ac.id<p><strong>Latar Belakang</strong>: Masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang harus didukung dengan berbagai pengetahuan yang baik untuk menjadi bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja adalah pergaulan bebas yang berujung pada tindakan seksualitas. Di Indonesia, menurut survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia terdapat 32% remaja dikota-kota besar di Indonesia pernah melakukan hubungan seks. Kasus gonore di Jakarta pada tahun 2019 mencapai 29,8%. Oleh karena itu diperlukannya tindakan preventif dimulai dari pemberian informasi mengenai pencegahan penyakit menular seksual di sekolah. <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswa mengenai penyakit gonore di SMKN 11 Jakarta Barat. <strong>Metode: </strong>Observasional analitik dengan metode <em>experiment</em> <em>one group pre-test post-test design</em> dengan <em>Random</em> <em>Sampling. </em>Instrumen yang digunakan berupa<em> </em> kuesioner yang akan diolah menggunakan SPSS 26 dengan uji <em>paired t-test</em>. <strong>Hasil: </strong>Dari total 86 responden, distribusi karakteristik usia siswa/i berada pada rentang usia 15-18 tahun, usia terbanyak pada usia 17 tahun (39,5%.). Distribusi karakteristik jenis kelamin, perempuan paling mendominasi sebanyak 75 orang (87,2%). Pada hasil pretest persentase tertinggi pada kategori kurang sebanyak 35 orang (40,7%) dan untuk post-test persentase paling tinggi ada pada kategori baik sebanyak 54 orang (62,8%). Setelah dilakukan analisis, terdapat adanya pengaruh promosi kesehatan dengan tingkat pengetahuan siswa. Dibuktikan dengan hasil p value 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukannya promosi kesehatan. <strong>Simpulan: </strong>Terdapat adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh dari pemberian promosi kesehatan mengenai penyakit gonore pada responden.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/19279Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia 0-5 Tahun di RS Budi Kemuliaan Tahun 20212025-02-25T12:09:34+00:00Siti Dhiya Afifahaisairiany@gmail.comErina Windianyaisairiany@gmail.comDharmasetiawani Dharmasetiawaniaisairiany@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi pernapasan yang disebabkan mikroorganisme pada saluran napas baik bagian atas maupun bawah. ISPA paling umum terjadi pada saluran pernafasan atas yaitu rongga hidung, faring, dan laring dengan gejala pilek, faringitis atau radang tenggorok, laringitis, dan influenza tanpa komplikasi. ISPA merupakan penyakit yang terbanyak terjadi di negara berkembang dengan tingkat morbiditas dan mortalitas cukup tinggi terutama pada anak balita. <strong>Tujuan: </strong>diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak usia 0-5 tahun yang berobat rawat jalan di RS Budi Kemuliaan tahun 2021. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan jenis analitik observasional dengan desain <em>cross sectional </em>dengan perbandingan dua kelompok. Sampel penelitian adalah balita berumur 0-5 tahun dengan jumlah 178 sampel, pada kelompok kontrol 89 anak dan kelompok kasus 89 anak<em>, </em>sampel diambil dengan teknik <em>random sampling</em> dari data rekam medis<em>. </em><strong>Hasil: </strong> Menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia, status imunisasi terhadap ISPA (nilai p<0,05). Tidak ada hubungan antara berat lahir, status gizi dan pemberian ASI terhadap ISPA (nilai p<em>></em> 0,05). <strong>Simpulan:</strong> berdasarkan hasil penelitian adanya hubungan yang bermakna pada usia dan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada anak usia 0-5 tahun di RS Budi Kemuliaan tahun 2021, diketahui bahwa anak usia kurang dari 5 tahun mudah terkena penyakit karena imunitas tubuh yang masih berkembang. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada orangtua untuk meningkatkan pemberian imunisasi pada anak sesuai usianya. </p>2024-08-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/21123Hubungan Pengetahuan Pemeriksaan Antenatal Ibu Hamil dengan Kepatuhan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Cimpaeun Depok2025-02-25T12:09:34+00:00Mutiara Ayu Ismailvii.i.mutiaraayu20@gmail.comMieke Marindawatimiekemarind@yahoo.comSugiarto Sugiartosugi.icuk@gmail.comAgus Sunartoagsunmar@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan komprehensif yang diberikan kepada ibu hamil dan harus dilakukan secara rutin dan sesuai standar agar membantu target global <em>Sustainable Development Goals</em> (SDGs) menurunkan angka kematian ibu. Kepatuhan dalam melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengetahuan. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pemeriksaan antenatal dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Cimpaeun Depok. <strong>Metode:</strong> Penelitian menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di Puskesmas Cimpaeun Depok pada bulan November-Desember 2023. Penilaian pengetahuan dengan menggunakan mean dari skor responden. Sedangkan kepatuhan kunjungan dilihat dari kesesuaian standar minimal ANC sebanyak 4 kali, yang nanti terbagi menjadi Teratur dan Tidak Teratur. <strong>Hasil:</strong> Dengan teknik <em>purposive sampling</em> didapatkan 30 responden. 22 responden (73,3%) berusia 20-35 tahun, 1 responden (3,3%) berusia <20 tahun, 7 responden (23,3%) berusia >35 tahun. Tingkat pendidikan SD 6 orang (20%), SLTP 9 orang (30%), SLTA 13 orang (43,3%), dan Perguruan Tinggi 2 orang (6,7%). Responden primigravida 6 orang (20%) sedangkan multigravida 24 orang (80%). Responden pengetahuan tinggi 18 orang (60%) dan pengetahuan rendah 12 responden (40%). Sebanyak 17 responden (56,7%) melakukan kunjungan antenatal teratur dan 13 responden (43,4%) tidak. Pada uji <em>chi square</em> terhadap pengetahuan dan kepatuhan kunjungan pemeriksaan kehamilan didapat hasil p 0,000. <strong>Simpulan:</strong> Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil, semakin teratur kunjungan pemeriksaan antenatal dan hal ini bermakna secara statistik.</p>2024-09-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/18710Hubungan Asupan Gizi dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun2025-02-25T12:09:34+00:00Dwi Rahmawatidwirahmawati@unaja.ac.idNiki Astriadwirahmawati@unaja.ac.id<p><strong>Latar Belakang</strong>: Stunting, yang dikenal sebagai balita pendek adalah salah satu masalah gizi yang dialami balita di dunia saat ini dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. <strong>Tujuan:</strong> Mengetahui bagaimana pola asuh dan asupan gizi berkorelasi dengan kasus stunting pada balita berusia 2-5 tahun. <strong>Metode:</strong> Penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional digunakan. Sampling total terdiri dari 55 balita berusia 2-5 tahun yang diambil. Pemeriksaan antropometri tinggi badan dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. SPSS digunakan untuk menganalisis data univariat dan bivariat. <strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan bahwa dari 30 (54,5 %) balita yang mengalami stunting 23 (41,8%) memiliki asupan gizi yang buruk. Untuk 18 (32,7 %) balita yang memiliki pola asuh yang buruk, uji statistik menemukan nilai p 0,072 (≥0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh dan asupan gizi terhadap stunting pada balita berusia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Muara Madras. <strong>Simpulan:</strong> terdapat korelasi antara stunting dan asupan gizi, tetapi tidak ada korelasi antara gaya pengasuhan dengan stunting pada anak usia dua hingga lima tahun di wilayah kerja Puskesmas Muara Madras.</p>2024-09-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/21925Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) Pada Orang Tua Pemula)2025-02-25T12:09:34+00:00Fitrotul Khikmifitrotulkhikmi@gmail.comMachfudloh Machfudlohfitrotulkhikmi@gmail.comEndang Suranifitrotulkhikmi@gmail.comProgram pendekatan yang berkontribusi terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan pencapaian peserta KB (Keluarga Berencana) baru adalah program KB pasca persalinan, karena program kehamilan yang aman dan sehat dapat direncanakan sedini mungkin. Bidan mempunyai peran dalam peningkatan pemahaman ibu untuk memutuskan KB pasca persalinan yang tepat, yaitu melalui konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau bukti-bukti mengenai pelaksanaan konseling keluarga berencana (KB) pada pasangan orang tua pemula. Metode yang digunakan adalah metode <em>scoping review</em>. Pencarian literatur menggunakan 3 database yaitu ScienceDirect, PubMed, Perpustakaan Online Willey, dan satu mesin pencari; Google Cendekia. Artikel dipilih menggunakan kriteria inklusi yaitu artikel asli, menggunakan bahasa indonesia dan bahasa inggris, terbit dalam 5 tahun terakhir (2018-2023). Total hasil pencarian yaitu sebanyak 1.027 artikel dan ditemukan 10 artikel yang memenuhi syarat inklusi. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas artikel adalah alat Joanna Briggs dari Joanna Briggs Institute (JBI). Hasil review ditemukan data terkait pentingnya konseling KBPP, Hambatan, dan upaya peningkatan kualitas dari nasional dan internasional. Dari ulasan 10 artikel, didapatkan hambatan bukan hanya berasal dari reseptor tetapi juga berasal dari tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan bukan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan tetapi juga dalam peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan.2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/23936Dampak Hipnoterapi terhadap Intensitas Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama2025-02-25T12:09:34+00:00Rika Hairunisyahrika.hairunisyah20@gmail.comMerani Hurditameranihurdita1@gmail.comNesi Novitanesinovita@poltekkespalembang.ac.id<strong>Latar Belakang</strong>: Mual dan muntah merupakan gejala umum pada trimester pertama kehamilan yang seringkali mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil. Penelitian ini menyelidiki efektivitas hipnoterapi sebagai intervensi non-farmakologis untuk mengurangi intensitas gejala tersebut, <strong>Tujuan</strong>: Untuk mengevaluasi dampak hipnoterapi terhadap intensitas mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di Praktek Bidan Mandiri Semiyati di Muara. Enim. <strong>Metode: </strong>Penelitian quasi eksperimental ini menggunakan desain <em>one-group pretest-posttest</em> tanpa kontrol. Dilakukan pada April hingga Mei 2024, penelitian ini melibatkan 31 ibu hamil yang mengalami mual dan muntah tingkat satu. Peserta menjalani sesi hipnoterapi, dan intensitas mual dan muntah diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan sistem penilaian PUQE-24. Tes peringkat bertanda Wilcoxon digunakan untuk analisis statistik. Pra hipnoterapi, 87,1% peserta mengalami mual dan muntah tingkat sedang, dan 12,9% melaporkan gejala tingkat ringan. Post hipnoterapi, 80,6% peserta melaporkan tidak ada gejala, dan 19,4% mengalami gejala tingkat ringan. Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan intensitas gejala yang signifikan secara statistik (nilai P = 0,001). <strong>Simpulan: </strong>Hipnoterapi secara signifikan mengurangi intensitas mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama. Perawatan non-farmakologis ini dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan dapat dipertimbangkan sebagai terapi pelengkap dalam perawatan prenatal.2025-02-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammadiyah Journal of Midwiferyhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/view/24052Hubungan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care dengan Cara Persalinan di Puskesmas Sukaindah Kabupaten Bekasi2025-02-25T12:09:34+00:00Agus Sunartoagsunmar@gmail.comFilda Fadlinafildafadlina1601@gmail.comAchmad Zani Agusfarachmadzaniagusfar@umj.ac.idTri Wahyunitriwahyuni@umj.ac.id<strong>Latar Belakang:</strong> Persalinan normal adalah proses persalinan melalui vagina dan persalinan Caesar atau <em>Sectio caesarea</em> (SC) yaitu proses mengeluarkan janin melalui irisan pada dinding perut dan rahim. Menurut World Health Organization (WHO) persalinan normal terdapat (79 %) sedangkan persalinan SC terdapat (21.1%) persalinan di Dunia dari (94.5%) kelahiran hidup. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan di Puskesmas Sukaindah. <strong>Metode</strong>: Penelitian dengan desain kuantitatif analitik <em>cross-sectional</em> menggunakan metode observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sebesar 375 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi . Analisis data secara <em>Chi-square</em> dengan menggunakan SPSS. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian menunjukkan angka tertinggi dalam distribusi kepatuhan kunjungan ANC adalah ibu hamil yang tidak patuh kunjungan ANC yaitu sebanyak (53,1%), persentase ibu dengan persalinan spontan atau normal lebih tinggi dibanding ibu bersalin secara <em>sectio caesarea</em> (SC) yaitu sebanyak (67,2%), terdapat (79,7%) ibu yang hamil dalam usia yang aman (20 – 35 tahun), angka paritas tertinggi yaitu pada ibu dengan paritas 2 – 3 kali (74,4%), etiologi terbanyak yang menyebabkan ibu rujuk bersalin adalah ketuban pecah dini yaitu sebanyak (39,0%). Hasil kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan didapatkan nilai <em>p-value</em> 0,000 (< 0,05). <strong>Simpulan: </strong>Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan di Puskesmas Sukaindah. Ibu hamil yang patuh mengikuti kunjungan ANC lebih cenderung untuk melahirkan secara normal dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak patuh mengikuti kunjungan ANC. Ibu yang tidak patuh melakukan kunjungan ANC lebih berisiko 3,467 kali untuk bersalin secara <em>sectio caesarea</em>.2025-02-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammadiyah Journal of Midwifery