SIMBOL PADA TRADISI MEGENGAN DI DESA KEDUNGREJO, WARU, SIDOARJO (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Eka Fauziyah, Yarno Yarno, R. Panji Hermoyo

Abstract


Tradisi megengan merupakan ritual yang dilaksanakan sebelum datangnya bulan Ramadhan sebagai prosesi penyambutan bulan Ramadhan. Megengan juga bisa berarti rasa syukur karena diberi kesempatan hidup dan bertemu lagi dengan Ramadhan. Fokus penelitian ini adalah makna simbol yang terdapat dalam Tradisi Megengan di Desa Kedungrejo, WaruSidoarjodannilai-nilai yang terdapat dalam simbol Tradisi Megengan di Desa Kedungrejo, Waru-Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbol, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kajian teori yang digunakan adalah kajian semiotika Roland Barthes. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi megengan terdapat beberapa simbol yang yang wajib ada, karena terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Full Text:

PDF

References


Aibak, K. (2010). Fenomena Tradisi

Megengan di Tulungagung.

Jurnal Millah. Vol. 10 (1): hal.

-86.

Chaer, A. (2002). Pengantar Semantik

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Creswell, J.W. (2015). Penelitian Qualitatif

dan Desain Riset. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Eco, U. (2011). Teori Semiotika

(Signifikansi Komunikasi, Teori

Kode, serta Tori ProduksiTanda). Bantul: Penerbit Kreasi

Wacana.

Embon, D. (2019). Sistem Simbol dalam

Upacara Adat Toraja Rambu

Solo: Kajian Semiotik. Jurnal

Bahasa dan Sastra. Vol.4 (2):

hal. 1-10.

Hafidz, M. (2017). Popokan: Tradisi Perang

Lumpur di Tradisi Desa

Sendang, Kecamatan Bringin,

Kabupaten Semarang. Jurnal

Sabda. Vol.12(2): hal. 188-197.

Hidayah, N., Yarno., & Hermoyo, R. P.

(2016). Representasi Budaya

Jawa dan Barat dalam Novel

Rahvayana Karya Sujiwo Tejo.

Jurnal STILISTIKA. Vol. 9(2):

hal. 62-79

Lestari, D.R.E. (2019). Makna Sesajen

dalam Ritual Megengan di Desa

Panggung duwet Kecamatan

Kademangan Kabupaten Blitar.

Skripsi tidak diterbitkan.

Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Pramiyanti, A., & Christin, M. (2014).

Makna Simbol Emotikon dalam

Komunitas Kaskus. Jurnal

Sosioteknologi. Vol. 13 (2): hal.

-133.

Rahmah, U.S., Sujinah., & Nuke, A.

(2020). Analisis Semiotika

Pierce pada Pertunjukan Tari

Dhangga Madura. Jurnal Sosial

Humaniora. Vol. 13(2): hal.

-215.

Ridho, A. (2019). Tradisi Megengan dalam

Menyambut Ramadhan Living

Qur‟an Sebagai Kearifan Lokal

Menyemai Islam di Jawa. Jurnal

Literasiologil. Vol. 1(2): hal.

-50.

Rijal, S. (2020). Keuniversalan Budaya

Nusantara dalam Pemali

dilarang Duduk di Atas Bantal:

Semiotika Roland Barthes. Ilmu

Budaya. Vol. 4(3): hal. 442-

Safi’i, M. (2018). Makna Tradisi Megengan

Bagi Jamaah Masjid Nurul

Islam Di Kelurahan Ngagel

Rejo Surabaya. Skripsi tidak

diterbitkan. Surabaya: UIN

Sunan Ampel Surabaya.

Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Zoest, A.V. (1993). Semiotika: Tentang

Tanda, Cara Kerjanya dan Apa

yang Kita Lakukan Dengannya.

Jakarta: Yayasan Sumber

Agung


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ