Fenomena Morfologis sebagai Bahan Ajar Kosakata BIPA

Abstract

Mempelajari bahasa berarti mempelajari kosakata. Hal ini merupakan salah satu sifat dasar sebuah bahasa, yaitu bahasa sebagai rangkaian huruf yang ajeg membentuk ujaran dan tulisan sebagai representasi kata-kata. Dalam Linguistik, kata-kata dimasukkan ke dalam kajian tersendiri yang dikelompokkan ke dalam Morfologi. Tanpa terkecuali, pembelajaran BIPA mengupas kecabangan Linguistik, yakni Morfologi sebagai bidang kajian asal usul terbentuknya kosakata. Fenomena Morfologis (FM) kemudian menjadi salah satu bagian dari proses pembentukan kata baru yang bertujuan untuk memperkaya kosakata bagi seseorang yang sedang mempelajari sebuah bahasa. Kajian literatur tentang FM menelusuri bukti kuat bahwa fenomena ini berkontribusi banyak terhadap pemekaran kosa kata terutama untuk pembelajar BIPA. Metode deskriptif kualitatif yang digunakan dalam studi kepustakaan ini menunjukkan bahwa bentuk derivatif sebagai salah satu bentuk FM menjadi cara yang paling efektif dalam pembetukan kata baru. Kata-kata derivatif seperti kesamaan, disamakan, bersamaan, masing-masing membentuk nomina, verba, dan adverbia yang akar katanya sendiri merupakan ajektiva dari kata ‘sama’. Bentuk-bentuk FM yang lain seperti infleksional, unsur serapan asing, word coinage, berkontribusi sedikit terhadap pemekaran kosa kata baru yang dapat digunakan sebagai bahan ajar BIPA. Pemelajar BIPA merasakan bahwa FM memudahkan mereka dalam memperkaya khazanah kosakata Bahasa Indonesia yang digunakan baik secara lisan maupun tulisan dalam praktik mereka sehari-hari. FM dapat direkomendasikan sebagai salah satu bentuk bahan ajar BIPA baik tingkat dasar, menengah maupun lanjutan

Kata kunci: kosakata, fenomena morfologis, derivatif, bahan ajar, BIPA