Trilogi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara di SD

Abstract

Artikel konseptual ini bertujuan untuk mengkaji tentang Trilogi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara pada tingkat satuan pendidikan khususnya sekolah dasar yang masih banyak mengalami berbagai masalah maupun hambatan, tercermin dari berbagai konflik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru maupun warga sekolah. Kepala sekolah di tingkat satuan sekolah dasar dalam melaksanakan tugasnya memimpin agenda peningkatan kedisiplinan pegawai (guru) hanya mengacu pada tingkat presensi maupun capaian prestasi saja, tanpa memperhatikan kesulitan yang dialami guru dalam mencapai target yang telah diberikan. Oleh karena itu, konsep Trilogi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara menjadi salah satu jawaban mendasar untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada serta menciptakan iklim yang kondusif di sekolah dasar; Sebab, konsep “Tut Wuri Handayani” (di belakang memberi bimbingan-momong) dan “Ing Madyo Mangun Karso” (di tengah memberi semangat-among) tidak akan berjalan optimal bila tanpa ada “Ing Ngarso Sung Tulodho”, yaitu pemimpin (pamong) yang bertindak sebagai contoh bagi anggotanya. Memberi contoh, ngemong, tidak hanya dilihat dari kemampuan saja, melainkan juga secara etika dan moral