STRATEGI PARENT-SCHOOL PARTNERSHIP: UPAYA PREVENTIF SEPARATION ANXIETY DISORDER PADA ANAK USIA DINI

Intan Puspitasari, Dewi Eko Wati

Abstract


Separation anxiety (kecemasan ketika berpisah) di lingkungan sekolah merupakan fenomena yang umum terjadi pada anak usia dini. Kecemasan ini diekspresikan dengan menangis, tantrum, menolak berinteraksi dengan orang lain atau menarik diri dari lingkungannya. Pada tataran yang lebih tinggi, separation anxiety dari figur lekat jika tidak diintervensi akan berdampak pada disfungsi keluarga, sosial, kepribadian maupun akademik anak. Strategi preventif atas separation anxiety disorder (gangguan kecemasan berpisah) berbasis parent-school partnership merupakan sebuah gagasan untuk mensinergikan dukungan orangtua dan sekolah dalam menciptakan lingkungan ramah anak. Dalam strategi ini orangtua dan sekolah saling bekerjasama dalam melakukan pendekatan pada anak baik secara psikologis, kognitif maupun lingkungan sosial untuk mencegah munculnya gejala gangguan kecemasan ketika berpisah dari figur lekat di lingkungan sekolah. Diskusi mengenai mispersepsi dalam menangani anak dengan kondisi cemas di instansi PAUD saat ini beserta risiko dampak psikologisnya juga menjadi pembahasan dalam artikel ini.


Keywords


separation anxiety, parent-school partnership, anak usia dini

Full Text:

PDF

References


Baumrind, D. (1966). Effects of authoritative parental control on child behavior. Child development, 887-907

Bronfenbenner, U. (2004). Making human beings human: Bioecological perspectives on human development. Thousand Oaks, CA: Sage Publications

Brumariu, L.E., Kerns, K.A., & Seibert, A. (2012). Mother-child attachment, emotion regulation, and anxiety symptomps in middle childhood. Journal of The International Association for Relationship Research, 19(3), 569-585

Calzada, E.J et al. (2015). Family and teacher characteristics as predictors of parent involvement in education during early childhood among Afro-Caribbean and Latino Immigrant families. Urban Education, 50(7), 870-896

Carmassi, C., Gesi, C., Massimetti, E., Shear, M.K., & Osso, L.D. (2015). Separation anxiety disorder in the DSM-5 era. Journal of Psychopatology, 21, 365-371

Choate, M. L., Pincus, D. B., Eyberg, S. M., & Barlow, D. H. (2005). Parent-child interaction therapy for treatment of separation anxiety disorder in young children: A pilot study. Cognitive and Behavioral Practice, 12(1), 126-135.

Dabkowska, M. dkk. 2011. Separation Anxiety in Children and Adolescents dalam Handbook of Different Views of Anxiety Disorders. Rijeka: Intech.

Dabkowska, M., Araszkiewicz, A., Dabkowska, A., & Wiklosc, M. (2011). Separation anxiety in children and adolescents (Book Chapter). Different Views of Anxiety Disorders. InTech: Croatia.

Ervika, E. (2005). Kelekatan (attachment) pada anak. Kelekatan (Attachment) Pada Anak.

Figueroa, A., Soutullo, C., Ono, Y., & Saito, K. (2012). Separation anxiety. IACAPAP e-textbook of child and adolescent mental health. International Association for Child and Adolescent Psychiatry and Allied Professions, Geneva Google Scholar.

Halgunseth, L. (2009). Family engagement, diverse families and early childhood education programs; An integrated review of the literature. Young Children, 64(5), 56-58

Harlow, H. F., & Zimmermann, R. R. (1959). Affectional responses in the infant monkey. Science, 130(3373), 421-432.

Hasan, S. A., Handayani, M. M., & Psych, M. (2014). Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa tunarungu di sekolah inklusi. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 2 (3): 128, 135.

Hasanah, N. (2013). Terapi token ekonomi untuk mengubah Perilaku lekat di sekolah. HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia), 10(1), 1-18.

Lask, B. dkk. 2003. Practical Child Psychiatry: The Clinician’s Guide. London: BMJ Publishing Group.

Lazarus, R.S., Dodd, H.F., Majdadzic, M., Vente, W., Morris, T., Byrow, Y., Bogels, S.S., & Hudson, J.L. (2016). The relationship between challenging parenting behaviour and childhoof anxiety disorders. Journal of Affevtive Disorders, 190, 784-791

Lois, M.N., Sujana, I.W., & Tirtayani, L.A. (2016). Pengaruh teknik shaping dengan positive reinforcement terhadap kecemasan berpisah pada anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1-10

Main, M., & Solomon, J. (1986). Discovery of an insecure-disorganized/disoriented attachment pattern.

McBride, B.A., Bae, J.H., & Blatchford, K. (2003). Family-school-community partnerships in rural Prek at-risk programs. Journal of early childhood research, 1(1), 49-72

McLeod, S. A. (2008). Erik Erikson | Psychosocial Stages - Simply Psychology. Retrieved from http://www.simplypsychology.org/Erik-Erikson.html

Miltenberger, R.G. (2008). Behavior Modification Principles and Procedures 4th Edition. Belmont: Thomson Wadsworth

Nasution, F. (2016). Peran kualitas kemelekatan anak terhadap perilaku sosial. Raudhah, 4(2).

Nurhidayah, S. (2011). Kelekatan (atatchment) dan pembentukan karakter. Turats, 7(2), 78-83

Oxford, M. L., Fleming, C. B., Nelson, E. M., Kelly, J. F., & Spieker, S. J. (2013). Randomized trial of Promoting First Relationships: Effects on maltreated toddlers' separation distress and sleep regulation after reunification. Children and youth services review, 35(12), 1988-1992.

Padan, W.H. (2010). Efektivitas fading untuk meningkatkan kemampuan duduk sendiri di kelas pada anak yang mengalami separation anxiety disorder (SAD).

Papalia, D. (2014). Experience human development. McGraw-Hill Higher Education.

Pine DS, Klein RG (2008). Anxiety disorders. In Rutter M, Bishop D, Pine D et al (eds). Rutter’s Child and Adolescent Psychiatry, 5th ed. Blackwell Publishing, pp628-647.

Powell. D. R. et al. (2010), “Parent-school relationships and children‟s academic and social outcomes in public pre-kindergarten”, Journal of School Psychology, Vol. 48, pp. 269-292.

Santrock, J. W., & Develompment, L. S. (2007). Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Suhada, I. (2017). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tamisa, A. (2016). Latar belakang kecemasan anak pra sekolah kasus A (IM) siswa taman kanak-kanak Ar-Rahman Palembang. Psikis Jurnal Psikologi Islam, 2(2), 117-134

UNICEF (2008a), “The Child Care Transition”, Innocenti Report Card 8, UNICEF Innocenti Research Centre, Florence.

Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Widiani, E. (2016). Hubungan antara kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan psikososial otonomi yang diberikan kelompok terapeutik dengan separation anxiety pada toddler. Jurnal Care, 4(3), 111-123

Zizek, B., & Garz, D. (2015). Reconstructing Moral Development—Kohlberg Meets Oevermann. In Kohlberg Revisited (pp. 91-110). SensePublishers, Rotterdam.




DOI: https://doi.org/10.24853/yby.2.1.49-60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indexed By:

    

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Powered by Puskom-UMJ