Studi Korelasi Penciri Karakter Kuantitatif terhadap Produksi Cabai Hibrida IPB di Dataran Rendah Karawang
Abstract
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting peranannya dari berbagai aspek, meskipun demikian produksi cabai merah di Kabupaten Karawang tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antar penciri karakter kuantitatif terhadap produksi cabai hibrida IPB di dataran rendah Karawang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022 sampai Agustus 2022 di lahan Perusahan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Metode penelitan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 30 satuan percobaan dan setiap satuan percobaan terdiri dari 20 tanaman. Perlakuan terdiri dari F1074005 (G1), F1074003 (G2), F1374005 (G3), F1374005 (G4), CH3 (G5), Baja (G6), Balebat (G7), Elegance (G8), Imperal 10 (G9) dan Gada (G10). Data yang diperoleh akan dianalisis korelasi dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi positif tertinggi dengan produksi, beberapa diantaranya yaitu, produksi dengan jumlah buah per tanaman (0,895), produksi dengan tebal daging buah (0,559), dan produksi dengan persentase tanaman hidup (0,499).
ABSTRACT
Red chili (Capsicum annuum L.) is one of the important horticultural crops from various ascpects, but red chili production in Karawang regency is still low compared to other areas in West Java. The purpose of this study was to determine the correlation between quantitative character traits on the production of IPB hybrid chili in the lowlands of Karawang. This research was conducted in April 2022 until August 2022 on the land of Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Sirnabaya Village, East Telukjambe District, Karawang Regency. The research method used a single factor Randomized Block Design (RBD) consisting of 10 treatments and 3 replications, so there were 30 experimental units and each experimental unit consisted of 20 plants. The treatment consisted of F1074005 (G1), F1074003 (G2), F1374005 (G3), F1374003 (G4), CH3 (G5), Baja (G6), Balebat (G7), Elegance (G8), Imperial 10 (G9), and Gada (G10). The data obtained will be analyzed for correlation with the SPSS application. The results showed the highest positive correlation with production, some of which were production with the number of fruits per plant (0,895), production with the thickness of the fruit flesh (0,559), and production with the percentage of live plants (0,499).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aini, S. N. (2022). Evaluasi Daya Hasil Cabai Besar (Capsicum annuum L.) Hibrida dan Non Hibrida IPB untuk Pelepasan Varietas (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Alex, S. (2021). Usaha Tani Cabai Kiat Jitu Bertanam Cabai di Segala Musim. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Amzeri, A. (2006). Heretabilitas Tanaman Genetik. Korelasi Genotipik. Karakter-karakter Penting Persilangan Tanaman Wijen. E. Jurnal, 3, 12–19.
Andayani, R. D., dan Maharani, N. (2021). Efektivitas Waktu Persilangan Tiga Genotipe Cabai (Capsicum sp) pada Persilangan Dialel. Jurnal Budidaya Pertanian, 17(1), 9–14.
Arandito, D. S. (2018). Uji Daya Hasil Sepuluh Galur Cabai Rawit (Capsicum annuum L.) IPB di Kecamatan Dramaga Bogor (Skripsi). Bogor: Institut Penelitian Bogor.
Ardini, L. (2009). Analisis Perbandingan Pengaruh Langsung dan Tak Langsung Faktor Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan pada UPTD Parkir Kota Surabaya. Ekuitas, 13(2), 238-258.
Arif, A. B., Sujiprihati, S., dan Syukur, M. (2012). Pendugaan Parameter Genetik pada Beberapa Karakter Kuantitatif pada Persilangan antara Cabai Besar dengan Cabai Keriting (Capsicum annuum L.). 40(2), 119-124.
Astuti, C. C. (2017). Analisis Korelasi Untuk Mengetahui Keeratan Hubungan Antara Keefektifan Mahasiswa dengan Hasil Belajar Akhir. J Inform and Comp Technol Edu., 1(1), 1–7.
Badan Pusat Statistik. (2022). Produksi Cabai Merah Jawa Barat 2021. Diambil dari http://jabar.bps.go.id/publication/2022/12/23/59281fe6939af5e018cfb10e/produksi-hortikultura-sayur-dan-buah-semusim-provinsi-jawa-barat-2021.html
Diara, I. W. (2017). Degradasi Kandungan C-Organik dan Hara Makro pada Lahan Sawah dengan Sistem Pertanian Konvensional (Skripsi). Universitas Udayana.
Gomez, K. A., dan Gomez, A. A. (2010). Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. . Jakarta: Universitas Indonesia.
Karsono, S. (1999). Pengaruh Pemangkasan dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Hasil Kacang Panjang. Balitkabi., 13, 188-197.
Lestari, A. D., Dewi, W. W., Qosim, W. A., Rahardja, M., Rostini, N., dan Setiamihardja, R. (2006). Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil dan Hasil Lima Belas Genotip Cabai Merah. Zuriat, 17(1), 94-102.
Piay, S. S. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jawa Tengah.: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Prajnanta, F. (2011). Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Jakarta.: Penebar Swadaya.
Prayudi, B. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jawa Tengah.: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Putri, D. R. M. (2021). Uji Daya Hasil dan Evaluasi Keragaan Galur Hibrida dan Non Hibrida Cabai Besar (Capsicum annuum L.). (Skripsi.). Bogor.: Institut Pertanian Bogor.
Rachmadi, M. (2000). Pengantar Pemuliaan Tanaman Membiak Vegetatif. Bandung: Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Ritonga, A. W., Syukur, M., Sujiprihati, S., dan Anggoro, D. P. (2016). Evaluasi Pertumbuhan dan Daya Hasil 9 Cabai Hibrida. Jurnal Floratek. 11(2), 108-116.
Rofidah, N. I., Yulianah, I., dan Respatijarti. (2018). Korelasi Antar Komponen Hasil dengan Hasil pada Populasi F6 Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) . Jurnal Produksi Tanaman, 6(2), 230–235.
Saleh, M., dan William, E. (2005). Evaluasi Fenotipik, Heretabilitas dan Korelasi Antara Komponen Hasil dengan Hasil Cabai Merah di Lahan Rawa Lebak. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Schmidt, F. H., dan Ferguson, J. H. A. (1951). Rainfall Types Based On Wet and Dry Period Rations for Indonesia With Western New Guinea. Jakarta: Kementrian Perhubungan: Meterologi dan Geofisika.
Sharma, V. K., Semwal, C. S., dan Uniyal, P. (2010). Genetic Variability and Character Association Analysis in Bell Pepper (Capsicum annuum L.). Journal of Horticutulture and Forestry., 2(3), 58-65.
Sujiprihati, S., Yunianti, R., Syukur, M., dan Undang. (2007). Pendugaan Nilai Heterosis dan Daya Gabung Beberapa Komponen Hasil Pada Persilangan Dialel Penuh Enam Genotipe Cabai (Capsicum annuum L.). Buletin Agronomi, 35, 112–117.
Syukur, M., Sujiprihati, S., dan Yunianti, R. (2012). Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Syukur, M., Sujiprihati, S., Yunianti, R., dan Kusumah, D. A. (2010). Evaluasi Daya Hasil Cabai Hibrida dan Daya Adaptasinya di Empat Lokasi dalam Dua Tahun. Jurnal Agronomi Indonesia, 38(1), 43-51.
Welsh, J. R. (1991). Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta.: Penerbit Erlangga.
Zourgia, R. M. (2022). Analisis Jarak Genetik dan Hubungan Kekerabatan Beberapa Varietas Unggul Padi (Oryza sativa L.) Terpilih Berdasarkan Karakterisasi Agronomi. (Skripsi.). Karawang.: Universitas Singaperbangsa Karawang.
DOI: https://doi.org/10.24853/jat.8.2.76-86
Refbacks
- There are currently no refbacks.