Potensi Pestisida Minyak Atsiri Untuk Pengendalian Jamur Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Layu Tanaman Budidaya

Nurmansyah Nurmansyah, Antonie Agustien, Mansyurdin Mansyurdin

Abstract


Pemakaian pestisida sintetis untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman sudah lama digunakan, dan diketahui sangat efektif, namun penggunaan secara terus menerus dan berulang ulang menyebabkan pencemaran lingkungan, toksisitas residu, resistensi patogen dan bahaya bagi pengguna. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian pemanfaatan pestisida nabati perlu di intensifkan hingga didapatkan pestisida nabati yang handal yang efektifitasnya tidak beda dengan pestisida sintetis serta ramah lingkungan. Fusarium oxysporum merupakan salah satu patogen yang sangat sulit dikendalikan, merupakan patogen tular tanah yang mempunyai forma species yang sangat banyak, gejala serangan pada tanaman berupa layu dan busuk. Namanya tergatung inang yang diserangnya, diantaranya yang sangat merugikan petani adalah Fusarium oxysporum f. sp. cubense, penyebab penyakit layu fusarium tanaman pisang, kejadian penyakit mencapai 64,45% bahkan dapat memusnahkan perkebunan pisang Cavendish dalam waktu lima tahun. Fusarium oxysporum f.sp. capsici, menyerang tanaman cabai kegagalan panen hingga 50%, Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu tanaman tomat serangan mencapai 50% dan Fusarium oxysporum f. sp. Zingiberi menyebabkan kehilangan hasil jahe mencapai 90%. Tulisan ini menyajikan beberapa pestisida nabati minyak atsiri yang telah diujikan terhadap jamur patogen Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu dan busuk fusarium pada beberapa tanaman yang dibudidayakan, diharapkan pestisida nabati ini dapat mengurangi pemakaian pestisida sintetis

ABSTRACT

The use of synthetic pesticides to control pests and plant diseases has been used for a long time, and is known to be very effective, however, continuous and repeated use causes environmental pollution, residual toxicity, pathogen resistance and danger to users. Based on this, research on the development of the use of vegetable pesticides needs to be intensified in order to obtain reliable plant pesticides for controlling pests and plant diseases, which are not much different in effectiveness from synthetic pesticides and are environmentally friendly. Fusarium oxysporum is one of the pathogens that is very difficult to control, is a soil borne pathogen that has a very large number of species forms, with symptoms of attack on plants in the form of wilting and rot. Its name depends on the host it attacks, one of which is quite important and very detrimental to farmers is Fusarium oxysporum f. sp. cubense, Fusarium oxysporum f.sp. capsici, Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici and Fusarium oxysporum f. sp. zingiberi. This article presents several essential oil vegetable pesticides that have been tested against the pathogenic fungus Fusarium oxysporum which causes fusarium wilt and rot in several cultivated plants. It is hoped that these vegetable pesticides can reduce the use of synthetic pesticides.


Keywords


Fusarium oxysporum, minyak atsiri, pengendalian.

Full Text:

PDF

References


Acharya, B., Regmi, H., Ngangbam, A., dan Nongmaithem, B. (2016). Management of rhizome rot disease of ginger using ecofriendly natural products. Indian Journal of Agricultural Research, 50(6), 599–603. https://doi.org/https://doi.org/10.18805/ijare. v0iOF.3757

Agrios, G. N. (2005). Plant Pathology Fifth Edition. United States of America: Elsevier Aacademic Press.

Arbain, A. (1997). Keaneka ragaman hayati dalam pengendalian hama. Seminar regional Sumbar, Riau, Jambi dan Bengkulu. Pestisida Ramah lingkungan. Universitas Taman Siswa bekerja sama dengan HIGI Sumbar.

Bowers, J. H., dan Locke, J. C. (2000). Effect of Botanical Extracts on the Population Density of Fusarium oxysporum in Soil and Control of Fusarium Wilt in the Greenhouse. Plant Dis, 84, 300–305.

Guenther, E. (1987). Minyak atsiri. Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Jirovetz, L., Buchbauer, G., Stoilova, I., Stoyanova, A., Krastanova, A., dan Schmidt, E. (2006). Chemical composition and antioxidant properties of clove leaf essential oil. J Agric Food Chem. Aug 23, 54(17), 6303–6307.

Kardinan, A. (1998). Prosfek Penggunaan Pestisida Nabati di Indonesia. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pertanian, 17(1), 1–8.

Kardinan, A. (1999). Pestisida Nabati Ramuan & Aplikasi. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Knoblock, K., Pauli, A., Iberl, B., Weigand, H., dan Weis, N. (1989). Antibacterial and Antifungal propertis of Essential oil Componds. J. Ess, oil. Res, 1, 119–128.

Li, T., Liu, L. N., Jiang, C. D., Liu, Y. J., dan Shi, L. (2014). Effects of mutual shading on the regulation of photosynthesis in field-grown sorghum. J. Photochem. Photobiol. B Biol., 137, 31–38.

Muis, R., Aziz, A., Anwar, A., Ferry, Y., Usman, M., Sudjarmoko, B., … Nurmansyah. (2008). Pedoman Teknis Budidaya Kayumanis. Jakarta: Depertemen Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan.

Nakhahara, K., Alzoreky, N. S., Yoshihashi, T., Nguyen, H. T. T., dan Trakoontivakom, G. (2003). Chemical Composition and Antifungal Activity of Essential Oil from Cmbopogon nardus (Citronella grass). JARQ, 37(4), 249–252. Diambil dari http//www.jircas.affre.go.jp.

Nasir, N., Jumjunidang, dan Riska. (2005). Deteksi dan pemetaan distribusi Fusarium oxysporum f. sp cubense pada daerah potensial pengembangan agribisnis pisang di Indonesia. J. Hort., 5(1), 50–57.

Nasir, N., dan Nurmansyah. (2016). Leaf Essential Oil of Wild Zingiberaceae Elettariopsis slahmong CK Lim to Control Antrachnose Disease in Red Dragon Fruit Hylocereus polyrhizus. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Science, 7(5), 2464–2471.

Nelson, P., Toussoun, T. A., dan Marasas., W. F. O. (1983). Fusarium Species An Illustrated Manual for Identification. The Pennsylvania State University Press University Park and London.

Nurmansyah. (1998). Pengaruh minyak bunga, ranting dan daun gulma sirih-sirih terhadap (Piper aduncum) terhadap patogen penyebab penyakit busuk pangkal bat 404-408ang tanaman kacang tanah. Stigma, 6(2), 22–27.

Nurmansyah. (2002a). Kajian Potensi beberapa sirih liar sebagai fungisida nabati. Prosiding Kongres Nasional XVI danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia 22-24 Agustus 2001, 404–408. Bogor.

Nurmansyah. (2002b). Uji efikasi minyak kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap jamur Fusarium oxysporum. Prosiding Kongres XVI dan Seminar NasionalPerhimpunan Fitopatologi Indonesia 22-24 Agustus 2001, 260–264. Bogor: Perhimpunan Fitopatologi Indonesia bekerja sama dengan Jurusan Hama dan Penyakit Institute Pertanian Bogor.

Nurmansyah. (2010). Efektivitas Minyak Seraiwangi dan Fraksi Sitronellal terhadap Pertumbuhan Jamur Phytophthora palmivora penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao. Bul Littro, 21(1), 43–52.

Nurmansyah. (2012). Minyak Atsiri Piper aduncum sebagai bahan baku Pestisida nabati Untuk Pengendalian jamur Penyaki Tanaman. In Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian (Ed.), Bunga Rampai Inovasi Tanaman Atsiri Indonesia. (hal. 121–127). IAARD Press.

Nurmansyah, Idris, H., dan Riska. (2023). Effect of various formulations of Piper aduncum botanical pesticide and concentration levels on fungal pathogenFusarium oxysporum f.sp. cubence Vegetative Compabilit Group (VCG)01213/16 Tropical race 4 and VCG 01218 race 1. The 3rd International Conference Environmental of Food Security 14-15 February 2023 (Proc In press).

Nurmansyah, dan Syamsu. (2001). Pengaruh minyak atsiri beberapa klon unggul seraiwangi terhadap patogen penyebab penyakit layu dan busuk pangkal batang tanaman cabai. Journal Stigma, 9(4), 359–362.

Oka, I. N. (1994). Penggunaan permasalahan serta prospek pestisida nabati dalam pengendalian hama terpadu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam rangka Pemanfaatan Pestisida nabati 1-2 Desember 1993, 1–10. Bogor: Balittro.

Rahmi. (2018). Minyak Atsiri Indonesia dan Peluang Pengembangannya. Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan jasa Industri Kimia dan Kemasan. Kementrian Perindustrian. Diambil dari http://bbkk.kemenperin.go.id/page/bacaartikel.php?id=OSCDT7v3kbO42NmtwHDAEGAxVG96ARtA072jn2iwylQ

Riska, Jumjunidang, dan Hermanto, C. (2011). Pemanfaatan Tumbuhan Penghasil Minyak Atsiri untuk Pengendalian Fusarium oxysporum f. sp. Cubense Penyebab Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Pisang. Jurnal Hortikultura, 21(4), 331–337.

Rostini, N. (2011). 6 Jurus Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Sitepu, F., Lisnawita, E., dan Pinem, M. I. (2014). Penyakit Layu fusarium (Fusarium oxysporum f.sp. cubence (E.F.Smith Synd &Hans) Pada Tanaman Pisang (Musa spp) dan Hubungannya dengan Keberadaan Nematoda Rodopholus similis di Lapangan. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(3), 1204–1211.

Soehardjan, M. (1994). Konsepsi dan strategi penelitian dan pengembangan pestisida nabati. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam rangka Pemanfaatan Pestisida nabati 1-2 Desember 1993., 11–18. Bogor: Balittro.

Soesanto, L., Soedarmono, N, P., A, M., E, I., dan J., P. (2003). Penyakit busuk rimpang jahe di sentra produksi jahe Jawa Tengah: Identifikasi dan sebaran. Tropika, 11(2), 178–185.

Soesanto, L., Soedharmono, N, P., A, M., E, I., dan J., P. (2005). Penyakit busuk rimpang jahe di sentra produksi jahe Jawa Tengah: Intensitas dan pola sebaran penyakit. Agrosains, 7(1), 27–33.

Stirling, A. (2004). The causes of poor establishment of ginger (Zingiber officinale) in Queensland, Australia. Australasian Plant Pathology, 33(2), 203–210. https://doi.org/https://doi.org/10.1071/ AP04003.

Sudantha, I. M. (2016). Characterization and virulence of Fusarium oxysporum f. sp. cubense cause wilt disease in banana plants and its biological control using endophytic fungi Trichoderma spp. at West Nusa Tenggara, Indonesia. 2nd Biennial Conference of Tropical Biodiversity. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 886 (2021) 012016 IOP. https://doi.org/10.1088/1755-1315/886/1/012016

Tombe, M., Kabayashi, K., Makmun, Triantoro, dan Sukamto. (1992). Eugenol dan daun tanaman cengkeh untuk pengendalian penyakit tanaman industri. In Review Hasil Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor: Balittro.

Tombe, M., Nurawan, A., dan Sukamto. (1994). Penelitian penggunaandaun cengkeh dalam pengendalian penyakit busuk batangpanili. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam rangkapemanfaatan Pestisida nabati, 28–36. Bogor: Litbangtri.

Tombe, M., Pangeran, D., dan Haryani., T. R. (2012). Keefektifan Formula Minyak Cengkeh dan Seraiwangi Terhadap Fusarium oxysporum f.sp.vanillae Penyebab Busuk Batang Vanili. Jurnal Littri, 18(4), 143–150.

Wibowo, A. (2005). Kemampuan Strain Bakteri Antagonis Terhadap Fusarium Penyebab Layu pada Tomat dalam Kolonisasi Perakaran Tomat. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 11(2), 66–76.




DOI: https://doi.org/10.24853/jat.8.2.94-103

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ