EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

Muhamad Fauzi Latif, Elfarisna Elfarisna, Sudirman Sudirman

Abstract


Kedelai edamame merupakan sayuran bernilai komersial tinggi di Indonesia. Salah satu faktor pembatas produksi kedelai edamame adalah keadaan lahan yang mulai kritis. Pupuk hayati sebagai upaya rehabilitasi lahan dengan memanfaatkan beberapa mikroorganisme aktif yang dapat bersimbiosis dengan tanaman legum baik dalam hal membantu proses perombakan maupun sebagai penyedia hara di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui efektifitas pengurangan pupuk NPK dengan pemberian pupuk hayati ProvibioÒ terhadap budidaya tanaman kedelai edamame (Glycine max L. Merill). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan, yaitu P0 (NPK 100%); P1 (Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50%); P2 (Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50%); dan P3 (Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50%). Setiap perlakuan diulang enam kali dan dilakukan di lahan petakan 2 m x 1 m dan jarak tanam 20 cm x 30 cm. Pengambilan sampel tanaman sebanyak enam tanaman tiap petak dengan tidak menggunakan tanaman pinggiran sebagai tanaman sampel. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan NPK 100% memberikan nilai tercepat untuk umur berbunga, memberikan nilai tertinggi untuk jumlah bintil akar dan jumlah polong, serta memberikan nilai terberat untuk berat polong per tanaman, berat polong per petak dan konversi per ha. Perlakuan Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% memberikan nilai tertinggi untuk tinggi tanaman dan nilai terbanyak untuk jumlah cabang. Sedangkan perlakuan Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% memberikan nilai tertinggi untuk persentase polong bernas kedelai edamame.

Abstract

One of the limiting factors of edamame soybean production is the state of land that is beginning to be critical. Biological fertilizers as an effort to rehabilitate the land by utilizing several active microorganisms that can symbiosis with legume crops both in terms of helping the process of reshuffling as well as supplying nutrients in the soil. This study aims to determine the effectiveness of NPK fertilizer reduction by Provibio biological fertilizer on edamame soybean cultivation. This research was conducted in April until June 2016 in Experimental Garden of Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Jakarta, using Random Complete Block Design (RCBD) with four treatment, ie P0 (100% NPK); P1 (Provibio concentration 5 ml.l-1 + 50% NPK);  P2 (Provibio concentration 10 ml.l-1 + 50% NPK); and P3 (Provibio concentration 15 ml.l-1 + 50% NPK). Each treatment was repeated six times and conducted on 2 m x 1 m land plot with 20 cm x 30 cm spacing per plant. Six plants per plot was used as experimental plant. The results showed that 100% NPK treatment have rapidest values for flowering age; highest values for the number of root nodules and number of pods; and heaviest values for weight of pods per plant, weight of pods per plot and conversion per hectare. Treatment of Provibio concentrations of 5 ml.l-1 + 50% NPK have highest values for plant height and largest values for the number of branches. While Provibio concentration 15 ml.l-1 + 50% NPK have highest value for percentage of edamame soybean pods.

Keywords


Edamame, NPK, Provibio, pupuk hayati

Full Text:

PDF

References


Anonim. 1992. Sayuran Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Asadi. 2009. Karakterisasi Plasma Nutfah untuk Perbaikan Varietas Kedelai Sayur (edamame). Jurnal Buletin Plasma Nutfah, Vol. 15 (2): 59 – 69.

Danapriatna, N. 2012. Pengaruh Perlakuan Benih dengan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman. Jurnal. Jurnal LPPM : PARADIGMA, Vol. 9 (1).

Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB). 2012. Pupuk Hayati Inovasi IPB dan Karya Petani Indonesia. ICBB. Bogor.

Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Diunduh dari http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-70-11.pdf (diakses 4 Desember 2015).

Leveau, J. H. J. dan S. E. Lindow. 2002. Predictive and Interpretive Simulation of Green Fluorescent Protein Expression in Reporter Bacteria. J. Bacteriol, Vol. 183 (23): 6752 – 6762.

Maxi, I. dan W. Adhi. 2009. Kedelai Jumbo di Pasar Jepang. Cit. Kartahadimaja, J., R. Wentasari dan R. N. Sesanti. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Polong Segar edamame Varietas Rioko pada Empat Jenis Pupuk. Jurnal Agrovigor, Vol. 3 (2): 131 – 136.

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. World Vegetables: Principles, Production dan Nutritive Values. Edisi Terjemahan Sayuran Dunia 1: Prinsip, Produksi dan Gizi. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Rusdi, T. 1986. Bercocok Tanam Kedelai. Karya Bani. Jakarta.

Salim, F. U. 2015. Penilaian Kualitas Kompos dari Bahan Brangkasan Jagung dan Limbah Baglog Jamur serta Peranan Aktivator Pemercepat Pengomposan. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Salisbury dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Cit. Ekowati, D., dan M. Nasir. 2011. Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Bisi-2 pada Pasir Reject dan Pasir Asli di Pantai Trisik Kulonprogo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 18 (3): 220 – 231.

Sennang, N.R., E. Syam’un dan A. Dachlan. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Padi yang Diaplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jurnal Agrovigor, Vol. 11 (2): 161 – 170.

Simanungkalit, R. D. M. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.

Soverda, N., dan Hermawati, T. 2009. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati. Jurnal Agronomi, Vol. 13 (1): 6 – 12.

Subowo, Y. B., A. Sugiharto, S. Suliasih dan S. Widawati. 2010. Pengujian Pupuk Hayati Kalbar untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max) var. Baluran. Jurnal Caraka Tani, Vol. 25 (1): 112 – 118.

Suprapto. 1988. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Supriyanto dan H. Sulistyowati. 2011. Pengembangan PGPF Menjadi Pupuk dan Pestisida Hayati Berformulasi Sederhana: 1. Pengujian bahan pembawa. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika. Vol. 1 (1): 19 – 27.

Tania, N., Astina dan S. Budi. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Semi pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, Vol. 1 (1): 10 – 15.

Torres-Rubio, M. G., S. A. Valencia-Plata, J. Bernal-Castillo, dan P. Martínez-Nieto. 2000. Isolation of Enterobacteria, Azotobacter sp. and Pseudomonas sp., Producers of Indole-3-Acetic Acid and Siderophores, from Colombian Rice Rhizosphere. Cit. Antonius, S., Agustyani, D., Imamuddin, H, Dewi, T.K., dan Laili, N. 2014. Kajian Bakteri Penghasil Hormon Tumbuh IAA sebagai Pupuk Organik Hayati dan Kandungan IAA Selama Penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Puslit Biologi – LIPI. Bogor, 18 – 19 Juni 2014. Hal: 279 – 285.

Widati, F. dan I. M. Hidayat. 2012. Kedelai Sayur (Glycine max L. Merill) sebagai Tanaman Pekarangan. IPTEK Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Jawa Barat.




DOI: https://doi.org/10.24853/jat.2.2.105–120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ