DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP DAYA SAING KOMODITAS BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA

Lola Rahmadona, Anna Fariyanti, Burhanuddin Burhanuddin

Abstract


Bawang merah adalah salah satu komoditas yang bernilai tinggi sehingga banyak petani yang membudidayakannya. Namun Indonesia masih tetap sebagai pengimpor bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap pertanian bawang merah di Kabupaten Majalengka. Data telah dianalisis dengan metode Policy Analysis Matrix (PAM) untuk menentukan dampak dari kebijakan tersebut. Sebanyak 37 petani dipilih sebagai responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya bawang merah di kabupaten Majalengka secara finansial menguntungkan, tetapi secara ekonomi tidak menguntungkan. Analisis kebijakan pemerintah terhadap output memberikan perlindungan terhadap harga bawang merah. Sementara itu, kebijakan pemerintah terhadap input masih merupakan disinsentif bagi petani. Petani bawang merah harus membayar lebih mahal dari yang seharusnya. Tetapi secara bersamaan, kebijakan pemerintah tentang input dan output masih mendukung produksi bawang merah di negara ini.

Keywords


Analisis, input, output, petani, usaha tani

Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi. Berita Resmi Statistik No 48/08/Th. XVI, 1 Agustus 2013. BPS. Jakarta.

[Kemendag] Kementerian Perdagangan. 2015. Statistik Perdagangan Luar Negeri (Ekspor dan Impor). Kemendag RI. Jakarta.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2015. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Kementan RI. Jakarta.

Kiloes, A.M., Sayekti A.L., and Anwarudin S. 2014. Potato Competiviness Evaluation in Production Centre of Pangalengan, Bandung Regency. J. Hort., Vol. 25 (1): 88 – 96. [En.]

Monke, A.E. and Pearson S.R. 1989. Policy Analysis Matrix for Agricultural Development. New York (US): Cornell University Press.

Pearson, S., Carl G., dan Bahri S. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian Indonesia. Yayasan Obor. Jakarta.

Pujiharto. 2011. Kajian Potensi Pengembangan Agribisnis Sayuran Dataran Tinggi di Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. Agritech, Vol. 13 (2): 154 – 75.

Rum, M. 2010. Analisis Usahatani dan Evaluasi Kebijakan Pemerintah Terkait Komoditas Cabai Besar di Kabupaten Malang dengan Menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Jurnal Embryo, Vol. 7 (2): 138 – 43.

Saptana, Sumaryanto, dan S. Friyatno. 2003. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditas Kentang dan Kubis di Wonosobo, Jawa Tengah. Socioeconomic of Agriculture and Agribusiness, Vol. 3 (1): 1 – 30.

Scoot and Carl Gotsch. 2005. Application of Policy Analysis Matrix for Indonesia Agrilcultural. Terjemahan Syaiful Bahri: Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian Indonesia. Yayasan Obor. Jakarta.

Suharyani, A., Setiawan B., Mustadjab M.M. 2014. Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Pengembangan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Bulukumba Kabupaten Brebes. Habitat, Vol. 25 (1): 16 – 24.

Taufik, M. 2012. Strategi Pengembangan Agribisnis Sayuran di Sulawesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 31 (2): 43 – 50.

Tinaprilla, N. 2008. Analisis Daya Saing dan Kebijakan Pemerintah pada Usahatani Cabai Merah (Kasus Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung dan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian, Vol. 2 (2): 39 – 64.




DOI: https://doi.org/10.24853/jat.3.1.39-46

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ