DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE

Lili Asmila, N Nuraenah, Rani Septia Wantari

Abstract


Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, Konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (videbeck 2008). Permasalahan gangguan jiwa tidak hanya berpengaruh terhadap produktivitas manusia, juga berkaitan dengan kasus bunuh diri. Temuan WHO menunjukkan, diperkirakan 873.000 orang bunuh diri setiap tahun. Lebih dari 90% kasus bunuh diri berhubungan dengan gangguan jiwa seperti Depresi, Skizofrenia, dan ketergantungan terhadap alkohol (Febriani, 2008). Depresi pada penderita pasca stroke merupakan suatu gejala psikologis yang abnormal pada seseorang yang sudah menderita stroke Tujuan penelitian ini untuk mengetahui skrining tingkat depresi pada pasien pasca stroke di Ruang Poliklinik saraf RSUD Koja. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian descriptif. Teknik sampling yang digunakan random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil penelitian menunjukkan presentase tingkat depresi pasien pasca stroke sebanyak 4 orang (4.6%) tidak mengalami depresi atau tingkat depresi normal, depresi ringan sebanyak 9 orang (10.3%) , depresi sedang sebanyak 36 orang (41.4%) dan yang paling banyak mengalami depresi berat sebanyak 38 orang (43.7 %). Penelitian ini merekomendasikan dengan diketahuinya karakteristik klien pasca stroke dan akibat depresi yang mungkin akan timbul, perawat dapat memberikan intervensi untuk pemenuhan kebutuhan psikologis klien dan mencegah resiko bunuh diri.


Full Text:

PDF

References


Auryn, Virzara. (2008). Mengenal dan memahami stroke. Yogyakarta: Katahati.

Cahyadi, Sumarjoko Ari. (2011). Pengaruh pemberian informasi informed consent terhadap perubahan kecemasan pasienyang akan menjalani tindakan operasi di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang: STIKES Telogorejo

Fathimah. 2014. Hubungan Tingkat Ketergantungan Dalam Pemenuhan AktivitasKehidupan Sehari-Hari (Aks) Dengan Harga Diri Penderita Stroke Dipoliklinik Syaraf Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Gail W. Stuart. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Hawari. 2011. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi.Jakarta : EGC

Kelly-Hayes M. 2010. Influence of age and health behaviors on stroke risk: lessons from longitudinal studies. J Am Geriatr Soc. Suppl 2(Suppl 2):S325-8. doi: 10.1111/j.1532-5415.2010.02915.x. PMID: 21029062; PMCID: PMC3006180.

Hayulita, S.,Sari,D.R. (2014). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada Pasien Paska Stroke Di

Mubarak, Wahit Iqbal., Santoso, Bambang Adi., Rozikin, Khoirul., & Patonah, Siti. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2013.Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika

Rosani, S., dan Diatri, H. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Robinson RG. Post-stroke depression: prevalence, diagnosis, treatment, and disease progression. Biol Psychiatry 2003; 54: 376-87.

Robinson RG &Jorge RE. 2017. Post-stroke Depresion: Review. The american journal of psychiatry, vol. 173, No.3, pp. 221-231. https://doi.org/10.1176/appi.ajp.2015.15030363

Sadock, B.J. and Sadock, V.A. (2010) Kaplan and Sadock’s Pocket Handbook of Clinical Psychiatry, 5th Edition. Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.

Towfighi A et al. 2017. Poststroke Depression: A Scientific Statement for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. 48:e30–e43

WHO.2017. Depression and other common mental disorders: global health estimates.




DOI: https://doi.org/10.24853/ijnsp.v2i1.27-32

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
Powered by Puskom-UMJ