HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA
Abstract
ABSTRAK
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena adanya peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Studi pendahuluan didapatkan 7 dari 10 lansia mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang mempercepat terjadinya rheumatoid arthriti dengan jumlah yang tidak terkontrol dan makan yang tidak teratur. Beberapa lansia juga mengatakan masih mengangkat beban yang berat, malas untuk berolahraga karena sering mengalami nyeri sendi serta pegal linu, dan sebagian masih beranggapan bahwa olahraga tidak terlalu penting untuk kesehatan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah lansia berusia 60 tahun atau lebih, tidak memiliki penyakit komplikasi, lansia yang kooperatif dan lansia yang sedang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya dengan jumlah 48 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2019. Hasil analisis pada pola makan didapatkan P Value = 0,006 (P Value < α = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Sedangkan, hasil analisis pada olahraga didapatkan P Value = 0,001 (P Value > α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Saran dari peneliti yaitu agar penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pada institusi pendidikan, pengembangan ilmu keperawatan komunitas, serta mengembangkan metode penelitian selanjutnya dengan metode yang berbeda.
Kata kunci: pola makan, olahraga, rheumatoid arthritis
ABSTRACT
Rheumatoid Arthritis is an autoimmune disease which is caused by an inflammation that can cause pain and damage to the joints. A primary research showed 7 out of 10 elderlies still consume foods that accelerate the occurrence of rheumatoid arthritis with an uncontrolled amount and irregular eating. Few of them also still lifting heavy loads and lazy to exercise, they often experience joint pain and aching rheumatic pain, and some of them assumed that physical exercise is not that important for their health. The aim of this research is to determine the relation of dietary habit and physical exercise with rheumatoid arthritis incidence on elderly in Posbindu RW 05 Sunter Jaya. This research is using observational analytic method with cross sectional approach. The population are the elderly with the age of 60 years old or more, do not have a complication, cooperative, and the elderly that utilize health services in Posbindu RW 05 Sunter Jaya with the amount respondent are 48 that taken by purposive sampling techniques. The research was held on July, 172019. The result of the dietary habit analysis with P Value = 0,006 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant relation between dietary habit and rheumatoid arthritis incidence on elderly. And the result of the physical exercise analysis with P Value = 0,001 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant relation between physical exercise and rheumatoid arthritis incident on elderly. The suggestion from the researcher is this study can be used as an improvement of science in institution, an improvement of community nursing science, and an improvement of the next study with different methods.
Keywords: Dietary Habit, Physical Exercise, Rheumatoid Arthritis
Full Text:
PDFReferences
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Percetakan PT SUN.
Chandra, Budiman. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Jakarta: EGC
Ekasari, dkk. 2018. Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia. Malang: Wineka Medika
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Junaidi. (2006). Reumatik dan Asam Urat. Jakarta: BIP
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia.
LeMone, Priscilla. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. 5, Vol. 4. Jakarta: EGC
LeMone, Priscilla. 2017. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: 69 Muskuloskeletal Ed 5. Jakarta: EGC
Mansjoer, A. 2011. Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif. 2012. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal: Aplikasi Pada Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta: EGC
Nies, Mary A. 2010. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Jakarta: Elsevier.
Notoarmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nugroho, Wahjudi. H. 2012. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Nursalam, 2015. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Putri, M.I. 2012. Hubungan Aktivitas, Jenis Kelamin dan Pola Diet Dengan Frekuensi Kekambuhan Athritis Rheumatoid di Puskesmas Nuasa Indah
Sarwono, N. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Smeltzer, S. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta: EGC.
Smelzer & Bare. 2012. Text Book of Medical Surgical Nursing, Twelfth Edition, volume 2. Jakarta: EGC.
Sudoyo, Aru W., Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., dan Siti Setiati. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Kelima, Jilid Ketiga. Jakarta: Interna Publishing.
Sylvia & Price. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC
DOI: https://doi.org/10.24853/ijnsp.v2i2.97-106
Refbacks
- There are currently no refbacks.