PEMETAAN PREFERENSI MASYARAKAT PADA SEKOLAH MUHAMMADIYAH DENGAN METODE KANO

Amalia Yuli Astuti, Dwi Sulisworo, Annie Purwani

Abstract


Pemerintah mempunyai rencana untuk melakukan perubahan pengelolaan sekolah menjadi full day school. Perubahan ini memberikan dampak yang cukup luas pada sistem pendidikan nasional. Di sisi lain, perubahan ini membuka peluang bagi pengelola sekolah untuk membangun sistem sekolah yang unggul dengan tetap memperhatikan tujuan pendidikan nasional. Peluang tersebut juga perlu mempertimbangkan pandangan dan preferensi masyarakat. Preferensi masyarakat mengenai sekolah Muhammadiyah memberikan pandangan dan rencana pengembangan sekolah ke depannya. Sekolah Muhammadiyah selama ini sudah berperan untuk meningkatkan daya saing bangsa pada aspek pendidikan. Penelitian ini fokus pada preferensi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah menengah pertama Muhammadiyah. Metode yang digunakan untuk pemetaan preferensi adalah menggunakan model Kano yang memiliki atribut-atribut kebutuhan enam kategori yaitu: (1) attractive (excitement needs), (2) one-dimensional (performance needs), (3) must-be (basic needs), (4) indifferent, (5) reverse, dan (6) questionable. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat tujuh atribut berkategori attractive dan 19 atribut berkategori one dimentional.


Keywords


Model Kano, Muhammadiyah, pendidikan menengah, preferensi orang tua, sekolah

Full Text:

PDF

References


Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. (2014). Perangkat Akreditasi SMP/MTs: Instrumen Akreditasi SMP/MTs. Kemdibud. Jakarta.

Basfirinci, C., & Mitra, A. (2015). A cross cultural investigation of airlines service quality through integration of Servqual and the Kano model. Journal of Air Transport Management, 42, 239–248.

Dominici, G., & Palumbo, F. (2013). How to build an e-learning product: Factors for student/customer satisfaction. Business Horizons, 56(1), 87–96.

Hasan, N. (2014). Education, Young Islamists and Integrated Islamic Schools in Indonesia. Studia Islamika, 19(1), 77–111.

Kano, N., Seraku, N., Takahashi, F. and Tsuji, S. (1984). Attractive quality and must be quality. Quality, 14(2), 39-48.

Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71. Kementerian Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45. Kementerian Sekretariat Negara. Jakarta.

Schwab, K. (2016). The Global Competitiveness Report 2016–2017. World Economic Forum Reports 2016. https://doi.org/92-95044-35-5

Sulisworo, D. (2016). The Contribution of the Education System Quality to Improve the Nation’s Competitiveness of Indonesia. Journal of Education and Learning, 10(2), 127–138.

Wang, T., & Ji, P. (2010). Understanding customer needs through quantitative analysis of Kano’s model. International Journal of Quality & Reliability Management, 27(2), 173–184.

Xu, Q., Jiao, R. J., Yang, X., Helander, M., Khalid, H. M., & Opperud, A. (2009). An analytical Kano model for customer need analysis. Design Studies, 30(1), 87–110.




DOI: https://doi.org/10.24853/jisi.5.1.1-10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ