JOURNAL SPORTINDO

PEMBERDAYAAN OLAHRAGA KORFBALL DI KABUPATEN BANJAR

Muhammad Firdaus — 2024-11-19

Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang salah satu permainan olahraga yang sangat jarang dimainkan oleh siswa yaitu Korfball. Hal ini terjadi karena permainan ini cukup asing bagi siswa sehingga siswa tidak menjumpai permainan Korf Ball. Korfball merupakan satu-satunya olahraga yang dimainkan oleh anak laki-laki dan anak perempuan secara bersamaan. Olahraga permainan ini memiliki karakteristik yang unik jika dibandingkan dengan olahraga permainan lainnya yaitu memperhatikan penguasaan kontak fisik, kesetaraan gender, perlindungan penguasaan bola dan dapat mencetak angka dari sudut manapun ke arah keranjang. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan dan mensosialisasikan permainan Korfball. Metode penelitian ini adalah Tipe 1, sosialisasi, praktik, dan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrumen angket. Hasil penelitian menunjukkan rasa ingin tahu, pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap permainan olahraga Korfball setelah kami melakukan sosialisasi. Permainan ini dimainkan oleh siswa kelas Vlll SMP Negeri 1 Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Analisis data menggunakan persentase menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan dan minat sangat rendah terhadap permainan olahraga Korf Ball (0-40%) 0 siswa, kategori rendah (40-50%) 2 siswa, kategori sedang (55-70%) 10 siswa, kategori tinggi (70-85%) 7 siswa, dan kategori sangat tinggi (85-100%) 13 siswa. Diharapkan permainan olahraga Korf Ball dapat menjadi solusi untuk membangkitkan kembali minat dan pemahaman siswa terhadap permainan olahraga di Indonesia. Artikel ini menyatakan bahwa dalam konteks pembelajaran PJOK, permainan olahraga Korfball tidak hanya mengajarkan aspek fisik tetapi juga membangun nilai, budaya, dan strategi kooperatif dalam kegiatan kelompok. Dari hasil penelitian ini diharapkan permainan olahraga Korf Ball menjadi alat pendidikan yang efektif untuk mengembangkan aspek fisik, sosial, dan keterampilan anak-anak masa kini.

PENGARUH LATIHAN DRILL DAN LATIHAN BERBASIS PERMAINAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRI

Alfan Dwi Setiawan — 2024-11-19

Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum mampu nya pemain bola voli SMPN 1 Sukalarang dalam melakukan passing bawah sehingga pada saat akan melakukan operan bola sering kali tidak terarah yang mengakibatkan bola keluar lapangan dan tidak sampai ke area lapangan musuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan drill dan latihan berbasis permainan terhadap peningkatan kemampuan passing bawah bola voli. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode pre-eksperimental. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ketepatan passing bawah (brumbach) dengan menggunakan sampel pemain voli SMPN 1 Sukalarang sebanyak 20 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan di lapangan SMPN 1 Sukalarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan drill dan latihan berbasis permainan di ekstrakurikuler bola voli diperoleh kesimpulan latihan drill dan latihan berbasis permainan dapat meningkatkan kemampuan passing bawah bola voli dan latihan drill lebih signifikan dalam meningkatkan kemampuan passing bawah bola voli di ekstrakurikuler bola voli putri SMP Negeri 1 Sukalarang di bandingkan dengan latihan berbasis permainan.

KORELASI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA DAN KAKI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING

Yudi Pratama — 2024-11-19

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki terhadap ketepatan shooting dalam permainan sepak bola pada atlet IRETA FC. Populasi dalam penelitian ini yaitu 22 atlet IRETA FC, sedangkan untuk sampel dalam penelitian ini yaitu 19 atlet IRETA FC. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) instrumen tes yaitu tes standing broad jump, tes koordinasi mata-kaki, dan tes ketepatan shooting. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi product moment dan korelasi berganda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan (p<0,05) antara daya ledak otot tungkai terhadap ketepatan shooting pada atlet IRETA FC, terdapat korelasi yang signifikan (p<0,05) antara koordinasi mata – kaki terhadap ketepatan shooting pada atlet IRETA FC, serta korelasi yang signifikan (p<0,05) antara Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata – Kaki terhadap Ketepatan Shooting pada atlet IRETA FC. Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata – Kaki memberikan kontribusi sebesar 66,1% terhadap Ketepatan Shooting atlet IRETA FC dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

PENGARUH LATIHAN RESITANCE BAND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET TAE KWON DO

Rafika Fauzia Fika — 2024-11-19

ABSTRAK

Penulisan ini didasari oleh hasil latihan teakwondo ekadasa club yang belum mencapai potensi maksimal. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menginvestigasi faktor-faktor yang menyebabkan hasil latihan tersebut belum maksimal sambil fokus pada upaya perbaikan menggunakan alat resistance band. Tujuan penelitian ini adalah ingin mencari tahu adanya pengaruh latihan resistance band terhadap power otot tungkai di taekwondo ekadasa club. Teknik yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design, rancangan ini melibatkan satu kelompok subjek tanpa adanya kelompok kontrol. Sampel diambil sebanyak 26 atlet taekwondo ekadasa club dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan, sebelum diberikan model latihan resistance band (Pre-test) sebagian besar hasil statistik sebesar 805,49 ini menjelaskan bahwa power otot tungkai pada atlet taekwondo ekadasa club mayoritas terbanyak masuk kategori sangat kurang. Setelah menerima latihan mengunakan resistance band (Post-test) mendapatkan hasil statistik sebesar 1044,14 menjelaskan bahwa power otot tungkai pada atlet taewkondo ekadasa club mengalami peningkatan pada kategori kurang hingga cukup. Hal ini terbukti bahwa pada uji-t t hitung > t tabel yaitu 13,850> 2,064 dan signifikasi 0,00% < 0,05 maka hipotesis alternative (ha) diterima dan hipotesis nol (h0) ditolak

Kata Kunci: kata kunci; resistance band, power otot tungkai, taekwondo

ABSTRACT

This writing is based on the results of the Ekadasa Club's teakwondo training which has not yet reached its maximum potential. Therefore, researchers are interested in investigating the factors that cause exercise results to not be optimal while focusing on improvement efforts using resistance bands. The aim of this research was to find out the effect of resistance band training on leg muscle power at the Ekadasa Taekwondo Club. The technique used is a quantitative experimental method using a one group pretest-posttest design, this design involves one group of subjects without a control group. The sample was taken from 26 Ekadasa Club Taekwondo athletes using purposive sampling technique. The data analysis technique used the IBM SPSS Statistics 25 test. The research results showed that before being given the resistance band training model (Pre-test), most of the statistical results were 805.49. This explains that the majority of the leg muscle power of the Ekadasa Club Taekwondo athletes was in the very poor category. . After receiving training using resistance bands (Post-test), the statistical results were 1044.14, explaining that the leg muscle power of the Taewkondo Ekadasa Club athletes had increased in the insufficient to sufficient category. This is proven that in the t-test t count > t table, namely 13.850 > 2.064 and a significance of 0.00% < 0.05, the alternative hypothesis (ha) is accepted and the null hypothesis (h0) is rejected..

Keywords: words; resistance band, leg muscle power, taekwondo

UPAYA MENINGKATKAN SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN CARA MEMODIFIKASI BOLA VOLI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP ISLAM YAPPIDA KOTA TANGERANG

Taufik Yudi Mulyanto — 2024-11-19

Pendidikan jasmani merujuk pada proses pembelajaran melalui aktivitas fisik. Sasaran yang ingin dicapai mencakup aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif secara menyeluruh. Bola voli merupakan salah satu bentuk kegiatan olahraga yang melibatkan dua tim, masing-masing terdiri dari enam pemain, yang berusaha untuk memainkan bola melewati net dan masuk ke lapangan lawan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan servis bawah pada permainan bola voli dengan cara memodifikasi bola voli bagi peserta didik kelas VII SMP Islam Yappida di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan metode drill. Subyek penelitian terdiri dari 30 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada kemampuan servis bawah siswa dalam permainan bola voli setelah diberikan latihan dengan memodifikasi bola voli. Pada siklus 1 tindakan 1 (Prasiklus), sebanyak 18 siswa (60%) berhasil mencapai kategori tuntas, meskipun nilai ini masih berada di bawah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Di sisi lain, terdapat 12 siswa (40%) yang masih berada dalam kategori tidak tuntas. Selanjutnya, pada siklus 1 tindakan 2 akhir (Siklus), terdapat peningkatan yang signifikan di mana 27 siswa (90%) telah berhasil mencapai atau melebihi KKM (>75%), sementara hanya 3 siswa (10%) yang masih berada di bawah KKM (<75%). Hasil ini menunjukkan bahwa latihan dengan menggunakan bola voli yang dimodifikasi efektif dalam meningkatkan kemampuan servis bawah sisw, dapat disimpulkan bahwa metode latihan dengan memodifikasi bola voli dapat membantu siswa mencapai tingkat keterampilan yang diharapkan dalam servis bawah bola voli, serta meningkatkan tingkat ketuntasan belajar mereka dalam hal tersebut.