RIVER MAP SUNGAI KRUENG LANGSA SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR KOTA LANGSA
Abstract
Kota Langsa memiliki sungai yang membentang dan membelah kota, yaitu Sungai Krueng Langsa. Banjir sering terjadi setiap tahunnya di Kota Langsa akibat dari luapan air sungai tersebut. Banjir yang terjadi memberikan dampak negatif bagi Kota Langsa. Banjir yang terjadi belum dapat dikendalikan karena belum adanya Peta Sungai Krueng Langsa. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan rivermap Sungai Krueng Langsa yang dapat dijadikan basis data dalam pengendalian banjir di Kota Langsa. Bagian Sungai Krueng Langsa yang diteliti dibatasi mulai dari bagian hulu sungai sampai dengan bagian tengah sungai. Metode yang digunakan yaitu pengukuran profil memanjang dan melintang sungai, memploting data pengukuran dan menyusun river map Krueng Langsa. Penelitian dimulai dari pengukuran penampang sungai yang dilakukan dengan menggunakan theodolite dan waterpass. Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis berdasarkan ilmu ukur tanah. Hasil analisis diproyeksikan dalam bentuk gambar profil memanjang sungai, profil melintang sungai, dan peta kondisi sungai berbentuk rivermap. Titik awal penelitian dimulai pada koordinat 4°27'5.98" LU 97°54'57.28" BT dan berakhir pada koordinat 4°27'51.17" LU 97°56'41.87" BT. Hasil penelitian menunjukkan panjang sungai Krueng Langsa yang ditinjau sepanjang 6.962 meter yang melewati Desa Pondok Keumuning, Desa Geudubang Aceh dan Desa Seulalah. Krueng Langsa memiliki lebar sungai yang bervariasi antara 17,0 m - 28 m. Elevasi dasar sungai pada bagian hilir sungai berada pada +22,11 mdpl dan bagian tengah sungai berada pada +14,56 mdpl. Jika sungai dibagi per segmen sepanjang 1.000 maka kemiringan dasar sungai paling curam berada pada sta. +4.000 s/d +5.000 sebesar +0,25%. Peta sungai Krueng Langsa dapat dijadikan dasar untuk pembuatan peta mitigasi bencana di daerah bantaran Sungai Krueng Langsa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sylvia A. Dan Dwi Wahyuni., (2017), Kajian Morfologi Sungai Lau Borus Di Kabupaten Karo Akibat Aliran Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunung Api Sinabung Tahun 2016, Jurnal Tunas Geografi, Vol. 6 No. 1, pp. 78-74, ISSN 2301-606X
Sitta, R., I Nyoman, P., dan Putu, W. B., (2016), Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Web, Jurnal Lontar Komputer, Vol. 7 No. 2
I Wayan, S., Tiny, M,. dan H. Manalip, (2013), Analisis Angkutan Sedimen pada Sungai Mansahan, Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 3 No. 1, pp. 54-57, ISSN 2087-9334.
Budiyanto A., (2016), Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Dan Analisis Daerah Pertanian Di Kabupaten Gorontalo, Jtech 2016, 4(2), hal. 116 – 122
Sutarto E., (2006), Perubahan Morfologi Kali Garang - Banjir Kanal Barat Tanpa Bendung Simongan (Pendekatan Model Simulasi BRI-STARS), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, volume 14, no. 3, edisi XXXVI, hal. 240-250, ISSN 0854-1809.
Hari W., (2013), Analisa Perubahan Geometri Penampang Sungai Menggunakan HEC-6 untuk Menaksir Debit Sedimen pada Sungai Citanduy di Jawa Barat, Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, volume 19, no. 2, hal. 191-197, ISSN 0854-1809.
Eka M., Ellida N. L., dan Meilandy P., (2019), Kajian Profil Hulu Sungai Krueng Langsa Akibat Perubahan Morfologi Sungai, Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) – 13 vol. II, hal. 521-531.
Jaka S., Nursugi, dan Irmadi N., (2018), Identifikasi Morfologi Sungai Dengan Citra Satelit dalam Restorasi Sungai (Studi Kasus Bengawan Solo Hulu), Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 komisi E, hal. 449-457, ISBN: 978-602-361-137-9.
Devita I., Nida H., Mutia J. R., dan Yuli P., (2018) Analisis Aplikasi Arcgis 10.3 Untuk Pembuatan Daerah Aliran Sungai dan Penggunaan Lahan Di DAS Samajid Kabupaten Sampang, Madura, Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 komisi E, hal. 478-489, ISBN: 978-602-361-137-9.
Bambang R., dan Tia R. N. R., (2017) Kajian Prototipe Peta Desa Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi (Study of Village Map Prototype using High Resolution Satellite Imagery), Majalah Ilmiah Globë Volume 19 No. 2 hal. 147-156
Departemen Pekerjaan Umum, 2000, Identifikasi dan Inventarisasi Kerusakan Morfologi Sungai Akibat Kegiatan Penambangan Galian Pasir/Golongan C di Sungai Ciujung Jawa Barat, Bandung: Departemen Pekerjaan Umum
Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 39 Tahun 1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
Wongsotjitro, Soetomo, 1980, Ilmu Ukur Tanah, Yogyakarta: Kanisius
Sutardi, I, (2007), Ilmu Ukur Tanah, Bandung
Basuki, Slamet. 2006. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press
Qanun Kota Langsa No. 12 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Langsa tahun 2012-2032
DOI: https://doi.org/10.24853/jurtek.12.2.141-150
Refbacks
- There are currently no refbacks.