Perilaku Lekatan Tulangan Bambu Takikan Terhadap Beton Normal Dan Beton SCC

Muhammad Nur Fajar, Herman Parung, A. Arwin Amiruddin

Abstract


Morisco (1996) melakukan penelitian dengan menggunakan bambu sebagai pengganti tulangan baja dikarenakan Kekuatan Tarik bambu relatif tinggi dan bisa mencapai 370 MPa. Untuk tulangan bambu yang digunakan berukuran 20 mm x 5 mm akan diberikan takikan tipe setengah lingkaran dengan lebar takikan 10 mm, dalam takikan 5 mm dan jarak antara takikan 40 mm. penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan pengujian yang dilakukan antara lain, pengujian karasteristik bambu, berupa kadar air bambu dan uji kuat Tarik bambu, dan untuk mengetahui kuat lekat antara tulangan bambu takikan dengan beton normal dan beton SCC akan dilakukan pengujian pull out. Nilai kuat lekat tulangan bambu terhadap bambu takikan type setengah lingkaran terhadap beton normal setelah dirata-ratakan dari ketiga sampel uji adalah 0,76 MPa, sedangkan nilai kuat lekat tulangan bambu takikan type setengah lingkaran terhadap beton SCC setelah dirata-ratakan dari ketiga sampel uji adalah 0,86 MPa. maka dapat disumpulkan bahwa penggunaan beton SCC berpengaruh terhadap kuat lekat tulangan bambu jika dibandingkan dengan beton normal, hal ini dikarenakan sifat beton SCC yang memiliki sifat dapat memadat dengan sendirinya sehingga memiliki kerapatan yang lebih baik. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi hasil tersebut adalah nilai kuat tekan beton SCC lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal.

Keywords


Bulupering Bamboo, Bonding Behavior, Self Compacting Concrate

Full Text:

PDF

References


Ghavami, K. 2005. Bamboo as reinforcement in structural concrete elements.Cement and Concrete Composites, 27(6), 637-649.

Ghavami, K., 1990, Aplication of Bamboo as a lowcost Construction Material: 270-279. In Rao,I.V.R., Gnanaharan, R. & Shastry, C.B., Bamboos Current Research, The Kerala Forest Research Institute-India, and IDRC, Canada.

Morisco. 1996. Bambu sebagai Bahan Rekayasa. Yogyakarta: Fakultas Teknik Sipil dan Arsitektur UGM.

EFNARC, 2005, The European Guidelines for Self-Compacting Concrete Specification, Production and Use, Norfolk UK: European Federation for Specialist Construction Chemicals and Concrete Systems.

Nawy, E.G., 1998, Beton Bertulang suatu Pendekatan Dasar, Cetakan II, PT Refika Aditama, Bandung.

SK SNI 2847-2013, 2013, Persyaratan Beton Structural Untuk Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum.

ISO. 2019. Bamboo structutures – Determination of physical and mechanical properties of bamboo culms – Test Methods. ISO 22157 – 2019. ISO

Ali Asroni. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang (Edisi Pertama). Graha Ilmu. Surakarta

Patria Eka Ratih. 2016. Kuat Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 Cm Tiap Jarak 15 Cm Dengan Posisi Kulit Bambu Di Sisi Dalam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta




DOI: https://doi.org/10.24853/jk.14.2.1-8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Konstruksia Indexing By:

    


Copyright of Jurnal Konstruksia (e-ISSN:2443-308X, p-ISSN:2086-7352).

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Powered by Puskom-UMJ