Simulasi Deformasi Timbunan Jembatan Underpass Jalan Bil-Mandalika Km.41 Dengan Plaxis
DOI:
https://doi.org/10.24853/jk.16.1.111-118Keywords:
timbunan jembatan underpass, simulasi plaxis, lempung ekspansif, penurunanAbstract
Penetapan kawasan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memerlukan berbagai infrastruktur sebagai salah satu sarana dan prasarana untuk menunjang perkembangan KEK. Bentuk infrastruktur yang dibangun berupa jalan bypass yang menghubungkan antara BIL-Mandalika. Pembangunan jalan BIL-Mandalika berada pada lapisan tanah lempung ekspansif sehingga rawan terjadi penurunan. Jalan bypass BIL-Mandalika dilengkapi dengan pembangunan jembatan underpass dijalan perlintasan dan sungai. Adanya timbunan jembatan underpass menimbulkan permasalahan karena terjadi amblesan dan penurunan pada jembatan tersebut. Untuk melihat seberapa besar penurunan pada jembatan, maka dilakukan analisis dengan simulasi numeris menggunakan software plaxis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada timbunan jembatan underpass KM. 41 BIL-Mandalika dengan simulasi Plaxis. Metode yang digunakan yaitu melakukan kajian data laboratorium sebagai parameter input dalam simulasi. Simulasi Plaxis di idealisasi 2D pada kondisi plane strain menggunakan model Mohr-Coulomb untuk timbunan dan tanah dasar, sedangkan sheetpile di dekati dengan model linear elastic. Simulasi numeris dengan Plaxis dilakukan dalam kondisi timbunan jembatan underpass eksisting dan penambahan beban kendaraan. Hasil simulasi Plaxis menunjukkan telah terjadi penurunan pada timbunan jembatan underpass karena berada pada lapisan tanah lempung ekspansif. Penurunan timbunan jembatan underpass semakin meningkat setelah pemberian beban kendaraan 25 ton, peningkatan penurunan yang terjadi sebesar 38% dari kondisi timbunan jembatan eksisting.References
Brinkgreve, R. B. J and Vermeer, P. A. (2007). “Plaxis Version 7, A. A. Balkema”. Rotterdam, Netherland.
Chang, Y. L. and Huang, T. K. (2005). “Slope Stability Analysis using Strength Reduction Technique”. Chinese Institute Of Engineering 28, No.2, 231-240.
Craig, R. F. (1987). “Mekanika Tanah”. Erlangga, Jakarta.
Coduto, Donald, P. (2001). “Foundation Design Principles and Practices, Second Edition”. Prentice Hall, New Jersey.
Griffieths, D. V. And Lane, P. A. (1999). “Slope stability analysisby Finite elements, Geotechnique 49, No.3, pp.387-403.
Hardiyatmo, H.C., 2003, Mekanika Tanah II, Gajah Mada Uniersity Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gajah Mada Uniersity Press, Yogyakarta.
Karnawati, D. (2004). Bencana Gerakan Massa Tanah/Batuan di Indonesia, Evaluasi dan Rekomendasi, hal. 9-38, Permasalahan, Kebijakan dan Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Indonesia, P3TPSLK-BPPT dan HSF, Jakarta
Liu, C., and Evett B. J. (1981). Soil and Foundations’’. Printice Hall, New Jersey.
Zienkiwicz, O. C. (1997). “The Finite Elemen Methode, Third Edition”. Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd. New Delhi.