Pengaruh Beban Gempa Terhadap Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever

Authors

  • Arya Galih Ramadhan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
  • Yerry Kahaditu Firmansyah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
  • Himatul Farichah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

DOI:

https://doi.org/10.24853/jk.16.2.107-117

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa bumi akibat posisinya pada zona pertemuan tiga lempeng tektonik utama. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Tulungagung, Jawa Timur, yang menjadi lokasi proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan Lot 1A pada segmen STA 4+550. Pada lokasi ini, terdapat lereng di sisi bawah bahu jalan yang diperkuat menggunakan dinding penahan tanah tipe kantilever. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban gempa terhadap stabilitas lereng yang diperkuat dengan dinding penahan tanah tipe kantilever tersebut. Analisis stabilitas lereng eksisting dilakukan secara manual, kemudian untuk dengan beban gempa dilakukan menggunakan program bantu GeoStudio. Parameter tanah yang digunakan diperoleh dari hasil uji borelog yang kemudian dikorelasikan berdasarkan standar korelasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan buku oleh Das. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi tanpa beban gempa, lereng eksisting memiliki faktor keamanan yang memenuhi persyaratan SNI 8460:2017, yaitu potensi penggulingan, penggeseran, dan keruntuhan daya dukung masing-masing mendapatkan nilai sebesar 4,93; 6,04; dan 9,72. Namun, setelah mempertimbangkan beban gempa dengan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) sebesar 0,4643g dan percepatan gempa terkoreksi (PGAM) sebesar 0,557g, faktor keamanan global lereng menurun menjadi 0,891, yang mengindikasikan nilai angka keamanan bawah batas minimum yang dipersyaratkan sebesar 1,1. Hal ini menunjukkan bahwa lereng tidak aman terhadap beban gempa dan diperlukan evaluasi terhadap desain dinding penahan tanah tipe kantilever untuk memastikan stabilitas lereng sesuai standar keamanan yang berlaku.  Dilakukan penambahan geotekstil pada area timbunan menghasilkan peningkatan nilai faktor keamanan terhadap beban gempa, dari 0,897 menjadi 1,186. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa lereng tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan terhadap beban gempa sebagaimana ditetapkan dalam standar, yaitu dengan nilai minimum sebesar 1,1.

References

B. M. Das, Principles of Foundation Engineering, 6th ed. 2007. [Online]. Available: www.brookscole.com

H. Hardiyatmo, ANALISIS & PERANCANGAN FONDASI, 4th ed. Gadjah Mada University Press, 2011.

J. T. Sihotang, S. G. Rondonuwu, and A. N. Sarajar, “Pengaruh Beban Gempa terhadap Kestabilan Lereng Menggunakan Perkuatan Soil Nailing (Studi Kasus: Ruas Jalan Manado Outer Ring Road III),” TEKNO, vol. 21, no. 84, 2023.

Kementerian PUPR, “RSA Cipta Karya,” https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/.

M. Ramdhani, N. S. Surjandari, and Y. M. Purwana, “ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSLOPE DI DESA TAMBAKMERANG, GIRIMARTO, WONOGIRI,” MATRIKS TEKNIK SIPIL, 2020.

R. Nainitania and D. Darmawan, “ANALISIS ZONA GENANGAN TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MEGATHRUST DI SELATAN PULAU JAWA,” Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya, vol. 8, no. 2, 2021.

R. Warman, “Kumpulan Korelasi Parameter Geoteknik dan Fondasi,” 2019

S. A. Kumala and Wahyudi, “ANALISIS NILAI PGA (PEAK GROUND ACCELERATION) UNTUK SELURUH WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TIMUR,” INERSIA, vol. 11, 2020.

SNI 8460, “Persyaratan Perancangan Geoteknik,” 2017 [Online]. Available: www.bsn.go.id

S. Widiyantoro et al., “Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia,” Sci Rep, vol. 10, no. 1, Dec. 2020, doi: 10.1038/s41598-020-72142-z.

Downloads

Published

2025-07-31