PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN STABILISASI TANAH DASAR MENGGUNAKAN BUBUK KERAMIK DAN BUBUK KACA
Abstract
Abstrak : Jalan merupakan bagian dari transportasi darat yang berfungsi menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya. Jalan merupakan komponen penting dalam pembangunan maupun perekonomian, sehingga kualitas jalan pada suatu tempat dapat menentukan keberlanjutan proses pembangunan maupun keberlangsungan roda perekonomian. Kualitas jalan sangat dipengaruhi oleh lapisan perkerasan yang membentuk struktur jalan tersebut. Salah satu lapisan yang seringkali menyebabkan kerusakan jalan adalah lapisan tanah dasar. Sebagai tanah dasar, maka tanah harus memiliki daya dukung yang cukup dalam menerima beban di atasnya. Tanah dasar umumnya merupakan tanah asli yang terdapat di lokasi proyek, jika tanah dasar tidak memiliki daya dukung yang cukup maka tanah tersebut diganti atau distabilisasi. Berdasarkan penelitian stabilisasi tanah rawa dengan 10 % bubuk keramik dan 10 % bubuk kaca, didapat nilai daya dukung (CBR) sebesar 6 %. Data tersebut akan digunakan sebagai perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Bina Marga. Berdasarkan hasil analisis didapat tebal lapisan permukaan 7,5 cm, lapisan pondasi atas 20 cm, lapisan pondasi bawah 20 cm dan lapisan tanah dasar 10 cm dengan total biaya Rp 1.374.821.000,00. Total biaya perkerasan lentur rencana dengan tanah terstabilisasi lebih kecil 5,4 % dibandingkan total biaya perkerasan eksisting.
Kata kunci : perkerasan lentur, tanah stabilisasi, total biaya.
Abstract : Roads are part of land transportation which functions to connect one area to another. The road itself is an important component in development and the economy, so that the quality of roads in one place can determine the sustainability of the development process and the sustainability of the economy. Road quality is strongly influenced by the pavement layer that forms the structure of the road. One layer that often causes road damage is the subgrade layer. As subgrade, the soil must have sufficient carrying capacity to receive the load on it. Baseline is generally the original soil found at the project location, if the subgrade does not have sufficient carrying capacity, the soil is replaced or stabilized. Based on research on the stabilization of swamp soil with 10 % ceramic powder and 10 % glass powder, the value of carrying capacity (CBR) is 6 %. The data will be used as a planning for flexible pavement thickness using the Bina Marga method. Based on the results of the analysis it was found that the surface layer thickness was 7.5 cm, the foundation layer was 20 cm, the foundation layer was below 20 cm and the subsoil layer was 10 cm with a total cost of Rp. 1,374,821,000.00. The total cost of planned flexible pavement with stabilized soil is 5.4 % smaller than the total existing pavement cost.
Keywords : flexible pavement, stabilization soil, total cost
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24853/jk.10.2.21-28
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Konstruksia Indexing By:
Copyright of Jurnal Konstruksia (e-ISSN:2443-308X, p-ISSN:2086-7352).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License