PERENCANAAN KEMBALI TEBAL PERKERASAN JALAN BETON BERTULANG MENERUS DENGAN METODE AASHTO 1993 DAN EVALUASI CRACK (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL BALARAJA KM. 34+500 – 36+300)

Authors

  • Muhammad Fakhruriza Pradana Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Rindu Twidi Bethary Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Siti Hadiyati Rohmah Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.24853/jk.11.1.51-62

Keywords:

Gambut, tanah lunak, Geoteksti

Abstract

Ruas tol Balaraja Barat – Cikupa merupakan jalur transportasi dan jalur pengiriman barang antarkota yang strategis penghubung provinsi Banten dengan DKI Jakarta. Ruas tol tersebut mempunyai volume lalu lintas yang padat dan sering mengalami kemacetan pada jam-jam sibuk. Sehingga, diperlukan perencanaan tebal perkerasan yang tepat, efisien serta optimal agar dapat mengakomodir beban yang melintas diatasnya serta sesuai dengan umur rencana jalan tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk merencanakan kembali tebal perkerasan jalan beton bertulang menerus dengan metode AASHTO dan evaluasi crack/retak dari data existing lapangan dan data hasil perencanaan serta menganalisa hasil keduanya dengan bantuan software Hiperpav 3.2. Hasil yang diperoleh tebal perkerasan beton bertulang menerus dengan menggunakan metode AASHTO 1993 yaitu sebesar 28 cm, sambungan memanjang (tie bar) didapat diameter 13 mm dengan jarak 900 mm. Hasil perancangan tulangan memanjang menghasilkan diameter tulangan memanjang 16 mm dan jarak 100 mm serta tulangan melintang dimeter 13 mm dengan jarak 900 mm. Dari hasil analisa data existing dengan tebal perkerasan 23 cm menggunakan software Hiperpav 3.2 diperoleh nilai rata-rata jarak crack 2,98 ft dan nilai rata-rata lebar crack adalah 0,027 in Sedangkan, hasil analisa data perencanaan dengan tebal perkerasan 28 cm menggunakan software Hiperpav 3.2. diperoleh nilai rata-rata jarak crack 2,72 ft dan nilai rata-rata lebar crack didapat 0,022 in. Dari hasil perbandingan evaluasi crack yang terjadi semakin besar tebal perkerasan beton maka crack yang terjadi akan semakin kecil.

Published

2020-01-10