https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/issue/feedKonstruksia2025-02-17T17:48:56+00:00Haryo Koco Buwonokonstruksia@umj.ac.idOpen Journal Systems<p><a href="/index.php/konstruksia" target="_self"><img style="float: right; width: 200px; height: 300px; margin-left: 10px;" src="/public/site/images/andika/11.jpg" alt="" /></a></p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;"><strong>Jurnal Konstruksia</strong> Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta adalah jurnal nasional berbasis penelitian ilmiah, secara rutin diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.</p><ul><li style="font-size: 16px; text-align: justify;"><a title="p-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1271121814" target="_blank"><em><strong>p-ISSN: 2086-7352</strong></em></a> (print)</li><li style="font-size: 16px; text-align: justify;"><em><strong><a title="e-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1430364081" target="_blank">e-ISSN: 2443-308X</a></strong>(online)</em></li></ul><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">Jurnal Konstruksia Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta mengundang para dosen, peneliti, pengkaji, praktisi, industri, dan pemerhati serta mahasiswa S1/S2/S3, untuk mengirimkan paper atau artikel ilmiahnya. Jurnal Konstruksia bersifat terbuka. Paper yang masuk akan di-review secara peer-review. Setelah proses review selesai, hasil review akan diinformasikan kepada penulis paper melalui sistem Open Journal System (OJS) dan juga melalui email penulis. Jurnal Konstruksia terbit 2 kali dalam setahun. Secara berkala Jurnal Konstruksia terbit setiap bulan Juli dan Desember.</p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">Jurnal Konstruksia terindeks di: <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=RhiYRHwAAAAJ&hl=id&authuser=2" target="_blank">Google Scholar</a>, <a href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=378" target="_blank">SINTA</a>, <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/6723" target="_blank">Garuda</a>.</p>https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/22659Simulasi Komputasi Aliran Terhadap Penempatan Balok Halang Pada Saluran Peluncur Bangunan Pelimpah2024-12-25T10:26:09+00:00Riswal Karammariswalk@unhas.ac.idAndi Subhan Mustarisubhanmustari@gmail.comMuhammad Rifaldi Mustaminrifaldi.mustamin@poliupg.ac.id<p class="Abstract">Bangunan pelimpah adalah konstruksi yang bertujuan untuk mengendalikan aliran air. Bagian saluran peluncur pada bangunan pelimpah memiliki peran penting dalam mengatur serta mengalirkan air berlebih dari sistem bendungan. Penerapan teknik penghalang, seperti balok halang, berfungsi untuk meningkatkan efisiensi operasi dan mengurangi risiko erosi di saluran peluncur. Penelitian ini memanfaatkan simulasi komputasi guna menganalisis pengaruh penempatan balok halang terhadap perubahan pola aliran air di saluran peluncur. Eksperimen dilakukan di laboratorium dengan menggunakan model skala untuk merepresentasikan <em>spillway</em>. Hasil penelitian ini kemudian divalidasi dengan <em>software</em> iRIC Nays2DH, dimana model numerik saluran peluncur <em>spillway</em> dibuat dengan variasi tiga debit dan satu tipe balok halang, disesuaikan dengan konfigurasi laboratorium. Simulasi ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian pola aliran dari hasil simulasi terhadap hasil laboratorium dan mengidentifikasi adanya perbedaan. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai dampak variasi debit dan penempatan balok halang terhadap perubahan pola dan karakteristik aliran pada saluran peluncur.</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24509Studi Kehilangan Air Pada Sistem Distribusi PDAM Tirta Khatulistiwa Dengan Metode Water Balance2024-12-25T10:26:09+00:00Surya Pratamasuryaprtm23@gmail.comRizki Purnainirizki.purnaini@gmail.comUlli Kadariaulli.kadaria@gmail.comKehilangan air atau <em>non revenue water</em> (NRW) merupakan permasalahan yang sering terjadi di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum termasuk di Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa khususnya pada unit pelayanan IPA Parit Mayor, hal ini menyebabkan kerugian bagi Perumda Air Minum maupun pelanggan karena air yang hilang tidak memiliki nilai guna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perubahan kehilangan air pada jaringan distribusi yang terjadi dari tahun 2019 hingga 2023 dan mengidentifikasi penyebab kehilangan air pada tahun tersebut, serta rencana tindaklanjut untuk menurunkan angka kehilangan air. Penelitian ini menggunakan metode <em>water balance</em> dengan bantuan <em>software</em> <em>WB-EasyCalc</em> dalam menganalisis besarnya kehilangan air yang terjadi. Hasil penelitian kehilangan air tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 47,06% sedangkan kehilangan air terendah terjadi pada tahun 2023 sebesar 42,48%. Kehilangan air disebabkan oleh kehilangan air fisik yang diakibatkan oleh kebocoran pada pipa induk distribusi di dua titik wilayah pelayanan IPA Parit Mayor dengan diameter 500 mm serta kebocoran pada pipa jaringan lainnya dan kehilangan air non fisik yang disebabkan oleh terdapat meter air buram dan macet serta petugas mengalami kesulitan pencatatan meter yang disebabkan oleh meter air digembok dan terbenam sehingga tidak dapat melakukan pencatatan, hal ini yang menyebabkan tingginya angka kehilangan air di IPA Parit Mayor. Rencana tindaklanjut penurunan kehilangan air dapat dilakukan dengan melakukan audit pada jaringan distribusi paling tidak dua tahun sekali, mengganti aksesoris pipa yang sesuai peruntukkannya, melakukan kalibrasi dan penggantian meter air serta melakukan verifikasi data pembacaan meter air pelanggan sehingga didapat hasil distribusi yang maksimal.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24023Evaluasi Kinerja Stasiun Kereta Api Cianjur Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan2024-12-25T10:26:09+00:00Devi Setiawandevift@unsur.ac.idErwin Rusmaldaerwin.rusmalda@gmail.comMasyarakat kota Cianjur telah menjadikan kereta api sebagai moda transportasi pilihan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur tentang jumlah penumpang angkutan kereta api di stasiun Cianjur tahun 2020 mencapai 67903 dengan rata rata penumpang dalam 1 bulan mencapai 5659. Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang, maka kualitas pelayanan stasiun kereta api harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan dan fasilitas yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan para penumpang dan pengguna fasilitas di Stasiun Cianjur sesuai Peraturan Menteri Perhubungan 63 tahun 2019 dan mendapatkan arahan untuk mengadakan perbaikan berdasarkan metode IPA (<em>Importance Performance Analysis</em>) pada Stasiun Cianjur. Hasil analisis kinerja pelayanan tentang PM No 63 tahun 2019 mencakup: Tombol alarm kondisi darurat; Sistem pemadam kebakaran untuk bangunan fasilitas umum (<em>smoke detector, springkler, hydrant, fire alarm</em>); Fasilitas kesehatan yang sesuai dengan SPM (misalnya, kursi roda dan tabung oksigen ditambahkan; dan lampu penerangan). Dengan meningkatkan intensitas cahaya didalam atau luar stasiun untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan mengurangi aktivitas kriminal, Hanya ada dua toilet bagi penumpang laki-laki dan perempuan, mushola hanya satu, dan ukurannya tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Ada fasilitas untuk penumpang yang memiliki kebutuhan khusus, dan informasi angkutan lanjutan disediakan untuk memudahkan penumpang menemukan angkutan selanjutnya.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24328Kekuatan Tekan dan Penyerapan Mortar Geopolimer dengan Bahan Tambah Limbah Abu Tempurung Kelapa2024-12-25T10:26:09+00:00Aliva Anisaaliva.anisa@gmail.comZainuri Zainurizainuri@gmail.comShanti Wahyuni Megasarishanti@unilak.ac.id<p>Mortar geopolimer merupakan dasar tanpa semen sebagai bahan pengikat. Pengikat mortar geopolimer adalah <em>fly ash</em>. Proses pembakaran tempurung kelapa menghasilkan abu tempurung kelapa. Abu tempurung kelapa mengandung mineral seperti lignin, selusa, mektosil, dan lainnya sebagai filler. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis nilai kuat tekan dan penyerapan mortar dengan menggunakan abu tempurung kelapa. Metode penelitian menggunakan studi eksperimental di laboratorium berdasarkan SNI 03-6825-2002 kuat tekan. Rancangan benda uji dengan perbandingan agregat (65%) : binder (35%), <em>fly ash</em> (62%) : alkali (38%), molaritas aktivator 12M menggunakan Na<sub>2</sub>SiO<sub>3 </sub>dan KOH dengan perbandingan SS/SH 2:1.Penggunaan abu tempurung kelapa<em> </em>sebagai bahan tambah dari <em>fly ash</em> dengan variasi<em> </em>sebanyak 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap <em>fly ash.</em> Benda uji mortar berbentuk kubus dengan dimensi benda uji 50´50´50 mm untuk kuat tekan. Pengujian kuat tekan digunakan pada umur 28 hari dengan perawatan suhu ruang. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada variasi 7,5% mengalami nilai kuat tekan rata-rata tertinggi dan yang terendah terjadi pada mortar tanpa abu tempurung kelapa. Hasil pengujian penyerapan didapatkan nilai penyerapan rata rata tertinggi pada umur 28 hari pada variasi persentase abu tempurung kelapa yaitu sebesar 16,50% terhadap mortar geopolimer. Kesimpulan penelitian adalah seluruh variasi masih memenuhi persyaratan mortar geopolimer dengan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi sebesar 82,94 kg/cm<sup>2</sup> berada pada tipe S yang dapat diaplikasikan untuk pada pasangan terbuka diatas tanah. Peneliti menyarankan agar melakukan penelitian serupa dengan menambahkan persentase variasi abu tempurung kelapa dengan metode kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur pada mortar geopolimer abu tempurung kelapa.</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24369Pengaruh Penguncian Modular Blok Pada Perkuatan MSE Wall2024-12-25T10:26:09+00:00Eka Nur Fitrianieka_nf@mercubuana.ac.idSuprapti Supraptisuprapti.apti@gmail.comBanyak struktur tegak menggunakan MSE (<em>Mechanically Stabilized Earth</em>)<em> <em>wall</em> </em>dengan permukaan modular blok beton yang diperkuat menggunakan geogrid. Telah dilakukan studi sebelumnya mengenai analisis kestabilan MSE <em>wall</em>, yang dimana dalam prakteknya menggunakan kuat tarik pada analisisnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terkait dengan pengaruh penguncian modular blok beton terhadap gaya tarik pada perkuatan Dinding MSE. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tarik yang terjadi akibat pengaruh penguncian modular blok beton. Manfaat dari penelitian ini yaitu memberi pengetahuan pada praktisi dalam menganalisis dinding MSE. Penelitian dilakukan dengan studi pustaka pada pengujian kuat tarik (<em>pull out</em>) skala laboratorium modular blok dengan dua kondisi yaitu dengan konektor dan tanpa pin konektor, setelah itu hasil dari kekuatan konektor dimasukkan ke dalam analisis perhitungan MSE <em>Wall</em>. Dari hasil analisis perhitungan MSE <em>Wall</em> didapatkan bahwa modular blok dengan menggunakan pin konektor dapat meningkatkan angka keamanan dari stabilitas eksternal struktur MSE <em>Wall</em>.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24670Pemanfaatan HFRP (Henequen Fiber Reinforced Polymer) Sebagai Perkuatan pada Balok Kayu Sengon2024-12-25T10:26:09+00:00Adryan Fitrayudhaadryan@ummat.ac.idNurul Hidayatinurul.hidayati@gmail.comAhmad Zarkasiahmad.zarkasi@gmail.comNura Safitrinura.safitri@gmail.com<p class="Abstract">Penelitian ini berfokus pada sejauh mana kekuatan mekanis material<em> </em>HFRP <em>(Henequen Fiber Reinforced Polymer)</em> yang akan dijadikan sebagai material perkuatan pada <em>sandwich panel </em>balok kayu sengon (kayu mutu rendah) dengan pembanding kayu jati (kayu kualitas baik). HFRP merupakan material komposit yang disusun menggunakan proporsi campuran 60% fraksi volume matriks <em>polymer</em> dengan 40% fraksi volume serat tanaman henequen. Matriks <em>polymer</em> yang digunakan berupa resin <em>polyester</em> yang umum digunakan dalam manufaktur perkapalan maupun <em>aerospace modelling</em>, sedangkan serat alam yang digunakan berasal dari serat daun tanaman henequen yang banyak dibudidayakan di lahan kritis yang terdapat di area perbukitan. Tahap selajutnya komposit HFRP dibentuk menjadi plat strip dengan ketebalan 3,5 mm yang kemudian akan diaplikasikan sebagai <em>skin </em>pada balok <em>sandwich panel</em> dengan bahan <em>core </em>kayu sengon. Pembuatan dan pengujian benda uji <em>sandwich panel</em> mengacu pada standar ASTM C 393-94 dengan dimensi berupa balok berukuran 25 x 50 x 550 mm. Pengujian kuat lentur menggunakan metode <em>four point bending</em> menggunakan mesin <em>flexure testing machine. </em>Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat lentur rata-rata pada balok <em>sandwich panel </em>HFRP kayu sengon sebesar 168 MPa, lebih tinggi 24 % dibandingkan kuat lentur balok kayu jati utuh yang hanya mencapai nilai rata-rata kuat lentur 127 MPa. Sedangkan besarnya lendutan rata-rata yang terjadi pada <em>sandwich panel </em>HFRP sebesar 20 mm. Berdasarkan hasil pengujian mekanis tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan HFRP sebagai bahan perkuatan mampu meningkatkan kapasitas tegangan lentur pada kayu sengon (kayu kualitas rendah) hingga melampaui kayu jati (kayu kualitas baik).</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24747Perbandingan Metode Percepatan Pekerjaan Terhadap Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung.2024-12-25T10:26:09+00:00Faried Desembardifaried26f.ucok@gmail.comMuhammad Nur Fajarmuhammad.n.fajar53@gmail.comSlamet Widodoslametwido2810@gmail.comAsriadi Asriadiasri.adi1705@gmail.comLintang Tiara Yon Saputrilintang.tiara@gmail.comPada pelaksanaan proyek kontruksi seringkali terjadi keterlambatan penyelesaian kegiatan proyek dari waktu yang telah ditetapkan, maka untuk itu diperlukan penerapan manajemen proyek pada sebuah proyek konstruksi agar proyek dapat selesai tepat waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan waktu dan mengendalikan biaya proyek konstruksi. Dalam penelitian ini menggunakan software Primavera p6 dengan memasukkan RAB (Rencana Anggaran Biaya), durasi pekerjaan dan AHSP (Analisa Harga Satuan Pekerjaan). Metode yang digunakan yaitu TCTO (Time Cost Trade Off) dengan penambahan jam kerja 3 dan 5 jam serta penambahan sumber daya (tenaga kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Primavera p6 berhasil meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian proyek sebesar 34,65% dan mengurangi biaya tidak terduga sebesar 1,40%. Dimana penyelesaian proyek konstruksi yang berdurasi 228 hari, setelah dilakukan percepatan dengan penambahan 3 jam dan 5 jam kerja menjadi 168 hari, dan dengan percepatan penambahan tenaga kerja menjadi 149. Dengan biaya proyek awal sebesar Rp. 7.201.201.201,21 dengan alternatif percepatan 3 jam kerja menjadi Rp. 7.170.712.385,64 , dengan alternatif penambahan 5 jam kerja menjadi Rp. 7.263.851.179,14 dan dengan alternatif penambahan tenaga kerja menjadi Rp. 7.100.525.428,99.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24780Perbandingan Metode Meyer-Peter Müller Dan Metode Einstein Untuk Analisis Sedimen pada Bendung Malawele Kabupaten Sorong2024-12-25T10:26:09+00:00Achmad Rusdiabifikha@gmail.comHendrik Pristiantohendrikpristianto@um-sorong.ac.idIndra Kurniawanhendrikpristianto@um-sorong.ac.idRetno Puspa Rinirinipusparetno@gmail.comAnang Juliantoanang.julianto@gmail.comPenurunan kapasitas Bendung Air Malawele di Kabupaten Sorong disebabkan oleh sedimentasi, yang terlihat dari banyaknya tanaman merambat di area bendung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen dasar (bed load) dan menghitung volume sedimen dasar menggunakan metode Meyer-Peter Müller (MPM) dan metode Einstein. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam analisis tingkat sedimentasi, dengan melibatkan analisa saringan untuk distribusi ukuran butir sedimen dan perhitungan laju sedimentasi dasar (bed load) dengan kedua metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat jenis sedimen di area bendung sebesar 2,58 gram/cm3 dan termasuk tanah lempung organik. Berdasarkan ukuran butir, d55 sebesar 0,244 mm dan d90 sebesar 0,68 mm, sedangkan menurut klasifikasi American Geophysical Union (AGU), sedimen dasar tergolong dalam jenis fragmen pasir halus dan pasir berkwarsa. Analisis menggunakan metode MPM menunjukkan angkutan sedimen sebesar 31,025 m³/tahun, sedangkan metode Einstein menghasilkan angka yang lebih besar, yaitu 42,533 m³/tahun, dengan selisih sebesar 11,508 m³/tahun. Dari kedua metode ini, metode Einstein menghasilkan estimasi angkutan sedimen yang lebih besar dibandingkan metode MPM.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24791Hubungan Nilai Kuat Tekan Beton Porous Dengan Perbandingan Komposisi Terhadap Nilai Permeabilitas2024-12-25T10:26:09+00:00Muhammad Nur Fajarmuhammad.n.fajar53@gmail.comDidik Setyo Purwantorodie.satya68@gmail.comAsrul Saputraasrulsaputra.as7@gmail.comIqbal Iqbaliiqbale.12@gmail.comGabby K. K. Makaliwegabby.makaliwe@gmail.comPermasalahan genangan air akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada jalan dapat menyebabkan kerusakan terkhusus pada bahu jalan yang secara geometri lebih rendah sehingga potensi terjadi genangan akan lebih tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan konstruksi beton berongga atau kita sebut dengan beton porous. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan beton porous adalah perbandingan rasio antara semen dan aggregat kasar yang digunakan. Dalam penelitian ini merencanakan campuran beton menggunakan 5 variasi yaitu variasi 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, 1:6. Yang selanjutnya akan dilakukan pengujian kuat tekan dan pengujian permeabilitas untuk dilihat hubungan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan dan permeabilitas diperoleh komposisi yang ideal digunakan adalah komposisi 1:2 dikarenakan nilai kuat tekan dan permeabilitas memenuhi syarat. Selain itu dari hasil analisis nilai R² hubungan nilai kuat tekan dan permeabilitas memenuhi syarat 0,8 ≤ R² ≤ 1 artinya memiliki hubungan yang sangat kuat.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24810Pengaruh Fixity Point Pondasi Tiang Terhadap Kemampuan Struktur Radial Staker Sebagai Infrastruktur Pelabuhan Batu Bara2024-12-25T10:26:09+00:00Haryo Koco Buwonoharyo.koco@umj.ac.idNaufal R. Rizqullahnaufal.rizqullah@hesa.co.idHeri Khoeriheri.khoeri@umj.ac.idBadaruddin Badaruddinbadaruddin@hesa.co.idBudi Satiawanbudi.satiawan@umj.ac.idDalam pengoperasian terminal batubara, radial stacker merupakan komponen penting pada alat berat. Radial Stacker adalah "lengan" mekanis yang mampu menjangkau area luas untuk melakukan operasi penimbunan dan ekstraksi batubara. Permasalahan berikut mungkin timbul akibat kondisi titik fixity yang tidak optimal pada tumpuan pondasi struktur radial stacker: penurunan permukaan tanah, yang diakibatkan oleh kondisi tanah yang lunak, beban yang berlebihan, atau adanya rongga di bawah pondasi. Penurunan kemampuan operasional, kemiringan struktur, dan kerusakan pada komponen mekanis. Goyangan dan getaran, disebabkan oleh desain pondasi yang tidak memadai, ketidakseimbangan beban, atau getaran mesin. Relokasi tiang pondasi akibat gempa bumi, gaya lateral yang signifikan, atau erosi tanah. Hal ini menimbulkan potensi kerusakan struktur, ketidakstabilan peralatan, dan bahaya keselamatan pekerja. Berdasarkan analisis ulang substruktur radial stacker jetty out 1, struktur saat ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan dalam hal kekuatan dan kekakuan. Deformasi yang terjadi masih berada di bawah batas yang diperbolehkan, dan rasio PMM yang dicapai kurang dari 0,95. Selain itu, nilai faktor keamanan yang memenuhi persyaratan geoteknik hasil evaluasi daya dukung pondasi.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24809Investigasi kuat tarik belah beton menggunakan pencampuran air laut mix disain f'c 30 Mpa2024-12-25T10:26:09+00:00Adnan Adnan Adnanferlywijaya774@gmail.comSanning Sanningsanning@gmail.comJasman Jasmanjasman@gmail.comSalasiah A Salasiah Asalasiah@gmail.com<p class="Abstract">Pembangunan di kawasan pesisir merupakan hal yang paling penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tarik belah beton yang mengandung air laut dengan disain kuat tekan <em>f’c</em> 30 MPa. Studi kasus air laut pantai Lumpue Kota Parepare sebagai bahan campuran beton sebagi suatu wilayah pesisir dengan potensi pembangunan infrastruktur yang semakin berkembang. Metode penelitian menggunakan eksperimental dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dengan lama perawatan beton pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil pengujian, kuat tekan beton normal pada umur 28 hari sebesar 31,800 MPa, sedangkan hasil kuat tekan beton campur air laut sebesar 31,045 Mpa. Nilai kuat tarik belah beton normal sebesar 3,161 Mpa sedangkan beton campuran air laut sebesar 3,067 MPa. Hasil pengcampuran air laut terhadap pengcampuran air biasa pada umumnya menunjukkan hasil pengujian yang relative sama.</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25294Tingkat Kerusakan Pada Perkerasan Lentur Berdasarkan Nilai PCI di Kecamatan Pabedilan, Jawa Barat2024-12-25T10:26:09+00:00Shinta Novrianishinta.novriani@ugj.ac.idAndika Setiawanandika.setiawan@umj.ac.idMuhammad Febrim.febri@gmail.comSalah satu prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan sosial maupun ekonomi baik barang atau jasa, baik dari satu tempat ke tempat lain adalah jalan. Kondisi jalan yang baik dapat memudahkan mobilitas penduduk dalam melakukan kegiatan. Jika terjadi kerusakan jalan akan berdampak terhadap waktu tempuh, kemacetan, kecelakaan, dll. Menyadari akan pentingnya peran prasarana jalan dalam pembangunan Nasional, termasuk juga pembangunan regional khususnya di Jawa Barat maka tahapan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan jalan sudah seharusnya ditangani dengan baik agar kemampuan pelayanan jalan dapat memenuhi harapan pengguna jalan. Salah satunya di ruas jalan Playangan-Bojongnegara Kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerusakan yang akan berpengaruh pada keamaan dan kenyamanan dari pengguna jalan. Analisa yang dilakukan berdasarkan nilai PCI. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan survei di lapangan dan pengelolaan data hasil survei berupa nilai PCI. Sementara data sekunder diperoleh dari Dinas PUTR Kabupaten Cirebon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi ruas jalan Playan-Bongnegara berdasarkan nilai PCI didapat kondisi Good sebesar 10%, Satisfactory sebesar 17%, Fair sebesar 27%, Poor sebesar 13%, Very Poor sebesar 10%, Serious sebesar 23%, Failed sebesar 0%. Prosentase penanganan berdasarkan nilai PCI didapat baik dan tidak perlu penanganan sebesar 13,33%, pelapisan permukaan sebesar 40%, pelapisan ulang sebesar 23,33% dan rekonstruksi sebesar 23,33%.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25025Simulasi Deformasi Timbunan Jembatan Underpass Jalan Bil-Mandalika Km.41 Dengan Plaxis2024-12-25T10:26:09+00:00Sukandi Sukandisukandi.geoteknik@gmail.comBq. Malikah Hrmalikah@gmail.comIndah Arry Pratamaarry.pratama@gmail.comAlpiana Hidayatullohalpiana.hida@gmail.comPenetapan kawasan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memerlukan berbagai infrastruktur sebagai salah satu sarana dan prasarana untuk menunjang perkembangan KEK. Bentuk infrastruktur yang dibangun berupa jalan <em>bypass</em> yang menghubungkan antara BIL-Mandalika. Pembangunan jalan BIL-Mandalika berada pada lapisan tanah lempung ekspansif sehingga rawan terjadi penurunan. Jalan <em>bypass</em> BIL-Mandalika dilengkapi dengan pembangunan jembatan <em>underpass</em> dijalan perlintasan dan sungai. Adanya timbunan jembatan <em>underpass</em> menimbulkan permasalahan karena terjadi amblesan dan penurunan pada jembatan tersebut. Untuk melihat seberapa besar penurunan pada jembatan, maka dilakukan analisis dengan simulasi numeris menggunakan <em>software plaxis</em>. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada timbunan jembatan <em>underpass</em> KM. 41 BIL-Mandalika dengan simulasi <em>Plaxis</em>. Metode yang digunakan yaitu melakukan kajian data laboratorium sebagai parameter <em>input </em>dalam simulasi. Simulasi <em>Plaxis</em> di idealisasi 2D pada kondisi <em>plane strain</em> menggunakan model <em>Mohr-Coulomb</em> untuk timbunan dan tanah dasar, sedangkan <em>sheetpile </em>di dekati dengan model <em>linear elastic</em>. Simulasi numeris dengan <em>Plaxis </em>dilakukan dalam kondisi timbunan jembatan <em>underpass</em> eksisting dan penambahan beban kendaraan. Hasil simulasi <em>Plaxis</em> menunjukkan telah terjadi penurunan pada timbunan jembatan <em>underpass </em>karena<em> </em>berada pada lapisan tanah lempung ekspansif. Penurunan timbunan jembatan <em>underpass</em> semakin meningkat setelah pemberian beban kendaraan 25 ton, peningkatan penurunan yang terjadi sebesar 38% dari kondisi timbunan jembatan eksisting.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/24822Manajemen Lalu Lintas Pada Simpang 3 Lengan Dengan Tinjauan Tundaan2024-12-25T10:26:09+00:00Andika Setiawanandika.setiawan@umj.ac.idHarwidyo Eko Prasetyoharwidyo.eko@umj.ac.idDavid Muhtadidavid.muhtadi@gmail.comShinta Novrianishinta.novrianii@gmail.comTrijeti Trijetitrijeti@umj.ac.idSuatu perkotaan tidak lepas dari kepadatan lalu lintas karena pergerakan manusia yang tinggi. Pada kasus simapng 3 lengan salah satunya ialah kemacetan. Untuk itu perlu dilakukan kajian pada simpang tersebut untuk mengevaluasi kinerja pada simpang. Simpang yang dikatakan mengalami kemacetan jika nilai derajat kejenuhan lebih dari 1. Hasil kondisi eksisting yang di evaluasi maka dapat dilakukan pengambilan keputusan terhadap simpang tersebut. Untuk metodologi dengan mensurvei lalu lintas yang didapatkan dengan 3 jenis kendaraan yaitu mobil penumpang, kendaraan besar dan sepeda motor. Survei dilakukan selama 3 hari untuk mendapatkan volume kendaraan perharinya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis lebih lanjut. Untuk analisis pertama dilakukan dengan melihat pada kondisi eksisting berdasarkan volume kendaraan yang di survei. Berdasarkan data volume kendaraan dihubungkan terhadap kapasitas. Kapasitas melihat dari rumus yang ada di MKJI. Pada tinjauan kapasitas melihat faktor-faktor diantaranya pendekat rata-rata, factor median, ukuran kota, factor hambatan samping, dan aspek lainnya. Pada analisis eksisting pada simpang 3 lengan tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 1,1. Untuk nilai tundaan pada kondisi eksisting pada simpang 3 lengan didapat sebesar 21,81 det/smp. Dengan kondisi derajat kejenuhan yang lebih dari 1, maka perlu dilakukan manajemen lalu lintas pada simpang tersebut. Fungsi dari manajemen lalu lintas untuk menurunkan nilai derajat kejenuhan yang diharapkan saat diaplikasikan tingkat kemacetan dapat terurai. Manajemen lalu lintas yang dilakukan dengan memasang barrier pada simpang tersebut. Dengan manajemen lalu lintas berupa pemasangan barrier pada simpang tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 0,7. Dengan pemasangan barrier didapat nilai tundaan sebesar 10,87 det/smp.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25299Formulasi Kuat Tekan Perkerasan Landasan Pacu Dari Sampel Acak Terstruktur Transmisi Permukaan Ultrasonik2024-12-25T10:26:09+00:00Heri Khoeriheri.khoeri@umj.ac.idWisnu Isvarawisnu.isvara1@ui.ac.idPanji Nugrohokontak@hesa.co.id<p class="05abstrakIndo">Landasan pacu (<em>Runway</em>) merupakan salah satu penentu keamanan dan keselamatan operasional bandara, kerusakan perkerasan <em>runway</em> dapat membahayakan operasi penerbangan. Untuk mengetahui daya dukung perkerasan beton bertulang, maka kuat tekan beton menjadi hal penting untuk diperiksa. Uji tekan pada sampel beton inti merupakan cara yang paling akurat untuk menentukan kuat tekan beton, namun waktu yang tersedia untuk pemeriksaan pada <em>runway</em> sangat terbatas, sehingga pengujian tidak merusak (<em>Non destructive test</em>, <em>NDT</em>) dengan uji cepat rambat gelombang ultrasonik (<em>ultrasonic pulse velocity test</em>, <em>UPVT</em>) dan uji palu pantul (<em>Rebound Hammer test</em>, <em>RHT</em>) menjadi alternatif pilihan. Pada landasan pacu pengujian ultrasonik yang memungkinkan adalah dengan metode transmisi langsung (<em>indirect transmission method</em>,<em> ITM</em>) atau metode transmisi permukaan (<em>surface transmission method</em>), yang dalam banyak penelitian menunjukkan nilai akurasi yang lebih rendah dibandingkan dengan <em>direct transmission method</em> (<em>DTM</em>). Penelitian dilakukan dengan sampel acak terstruktur 1245 data <em>RHT</em> di sepanjang runway 3645 m, 45 pengukuran <em>DTM</em> dan 15 uji sampel beton inti. Hasil pengujian menunjukkan ada hubungan kuat antara hasil <em>RHT</em> dengan <em>ITM</em>, ditemukan korelasi rendah antara <em>ITM </em>dengan kuat tekan beton, , dan tidak ada hubungan antara <em>ITM</em> dan . Namun secara bersama-sama <em>ITM </em>dan <em>RHT</em> menunjukkan korelasi yang kuat dengan <em>fc’</em>, dimana dengan faktor determinasi.</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25105Prioritas Kerusakan Perkerasan Kaku Pada Jalan Raya Cikarang Sukatani Kabupaten Bekasi2025-02-17T17:48:56+00:00M. Gibran Al Kautsargibran.kausar@gmail.comIrnanda Satya Soerjatmodjoirnanda.satya@umj.ac.idTanjung Rahayutanjung.rahayu@umj.ac.idTrijeti Trijetitrijeti@umj.ac.idPerkembangan sektor industri yang pesat membutuhkan infrastruktur jalan yang andal untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan pertumbuhan ekonomi. Jalan Raya Cikarang Sukatani, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, merupakan ruas jalan strategis yang berperan penting dalam mendukung aktivitas industri di sekitarnya. Namun, kerusakan jalan seperti retak, deformasi, dan lubang menjadi tantangan utama yang mengurangi kapasitas jalan dalam mendukung beban lalu lintas dan mempercepat kerusakan perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dan menetapkan prioritas perbaikan menggunakan metode Binamarga, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam pengelolaan jalan. Metode PCI digunakan untuk mengukur tingkat kerusakan perkerasan dan memberikan nilai numerik sebagai indikator kondisi jalan, sedangkan metode Binamarga digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya terhadap pengguna jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis kerusakan yang teridentifikasi sepanjang ruas jalan yang diteliti, dengan nilai kondisi perkerasan jalan sebesar 58,04, yang mengindikasikan kondisi perkerasan yang baik berdasarkan standar ASTM D6433-11. Selain itu, prioritas perbaikan menunjukkan perlunya program peningkatan di 8 segmen jalan yang mengalami kerusakan serius dan pemeliharaan berkala di 92 segmen lainnya.2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksiahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25416Cover dan Daftar Isi2024-12-25T10:26:09+00:00Cover Dan Daftar Isikonstruksia@umj.ac.id2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Konstruksia