Konstruksia
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia
<p><a href="/index.php/konstruksia" target="_self"><img style="float: right; width: 200px; height: 300px; margin-left: 10px;" src="/public/site/images/andika/11.jpg" alt="" /></a></p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;"><strong>Jurnal Konstruksia</strong> Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta adalah jurnal nasional berbasis penelitian ilmiah, secara rutin diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.</p><ul><li style="font-size: 16px; text-align: justify;"><a title="p-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1271121814" target="_blank"><em><strong>p-ISSN: 2086-7352</strong></em></a> (print)</li><li style="font-size: 16px; text-align: justify;"><em><strong><a title="e-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1430364081" target="_blank">e-ISSN: 2443-308X</a></strong>(online)</em></li></ul><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">Jurnal Konstruksia Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta mengundang para dosen, peneliti, pengkaji, praktisi, industri, dan pemerhati serta mahasiswa S1/S2/S3, untuk mengirimkan paper atau artikel ilmiahnya. Jurnal Konstruksia bersifat terbuka. Paper yang masuk akan di-review secara peer-review. Setelah proses review selesai, hasil review akan diinformasikan kepada penulis paper melalui sistem Open Journal System (OJS) dan juga melalui email penulis. Jurnal Konstruksia terbit 2 kali dalam setahun. Secara berkala Jurnal Konstruksia terbit setiap bulan Juli dan Desember.</p><p style="font-size: 16px; text-align: justify;">Jurnal Konstruksia terindeks di: <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=RhiYRHwAAAAJ&hl=id&authuser=2" target="_blank">Google Scholar</a>, <a href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=378" target="_blank">SINTA</a>, <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/6723" target="_blank">Garuda</a>.</p>Universitas Muhammadiyah Jakartaen-USKonstruksia2086-7352Cover dan Daftar Isi
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28265
<p>Cover dan Daftar Isi</p>Cover dan Daftar Isi
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116210.24853/jk.16.2.%pPeran Kontrak dalam Mencegah dan Menyelesaikan Sengketa Konstruksi
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25417
<p>Sengketa dalam suatu kontrak kerja konstruksi adalah suatu hal yang jamak terjadi. Standar kontrak pekerjaan konstruksi menentukan mekanisme penyelesaian sengketa karena masing-masing standar kontrak memiliki tahapan waktu dan proses penyelesaian sengketa yang berbeda. Penyelesaian sengketa kontrak juga dipengaruhi oleh sistem hukum yang menjadi acuan negara setempat, dimana Indonesia menganut sistem hukum <em>Civil Law</em>. Hasil analisis dan perbandingan penyelesaian sengketa antara standar kontrak Pemerintah dan standar kontrak FIDIC, ditemukan dua perbedaan utama yang berkaitan dengan pengaturan waktu peyelesaian sengketa dan tahapan/prosedur penyelesaian sengketa, dimana standar kontrak Pemerintah tidak mengatur secara jelas durasi waktu penyelesaian, serta proses penyelesaian sengketa masih sebagai suatu pilihan bukan tahapan sehingga tidak relevan dengan ketentuan didalam Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Urutan tahap penyelesaian sengketa tersebut adalah dengan cara melakukan musyawarah untuk mufakat, tahapan berikutnya adalah melalui proses mediasi, konsiliasi dan arbitrase. Pelaksanaan mediasi dan konsiliasi juga dapat digantikan dengan pembentukan Dewan Sengketa.</p>Hambali SyafrieSami’an Sami’anSarwono Hardjomuljadi
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-3116211010.24853/jk.16.2.1-10Akibat Hukum Terminasi Kontrak Konstruksi Pada Pekerjaan yang Dibiayai Oleh Negara
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25518
<p>Terminasi kontrak atau pemutusan kontrak adalah hal yang biasa terjadi apabila salah satu pihak melakukan penghentian kontrak yang disebabkan adanya kegagalan dalam memenuhi kewajibannya atas dasar kontrak yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab terjadinya terminasi kontrak dan bagaimana akibat hukum dari terminasi kontrak konstruksi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini secara umum adalah bersifat empiris yaitu dengan cara mengamati secara langsung permasalahan pemutusan kontrak yang dihadapi oleh obyek penelitian. Pemutusan kontrak dilakukan oleh Institusi Auditor Perwakilan Provinsi Banten terhadap Penyedia Barang/Jasa PT. Jaya Karya yang disebabkan terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh Penyedia dalam Pembangunan Gedung Instansi Auditor Perwakilan Banten, dimana rencana pembangunan yang seharusnya 57,9% namun realisasinya hanya mencapai 16,8% atau terjadi deviasi sebesar -41%. Sebelum melakukan pemutusan kontrak terlebih dahulu dilakukan SCM (<em>Show Case Meeting</em>) terdiri dari SCM ke-1, 2 dan ke-3, akibat dari pemutusan kontrak tersebut PT. Jaya Karya dikenakan sanksi yaitu terkait dengan; jaminan pelaksanaan, sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia atau jaminan uang muka dicairkan dan dikenakan Sanksi Daftar Hitam. Selanjutnya PT. Jaya Karya melakukan gugatan kepada Instansi Auditor Perwakilan Banten melalui PTUN, namun gugatan oleh PT. Jaya Karya ditolak oleh Pengadilan Negeri.</p>Rizal RizalSami’an Sami’an
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-31162112510.24853/jk.16.2.11-25Evolusi Penelitian Angkutan Umum Pedesaan
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25698
<p>Di berbagai negara, evolusi angkutan pedesaan menunjukkan pola yang beragam namun memiliki tujuan serupa yaitu meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas penduduk pedesaan. Penelitian SLR (<em>Systematic Literature Review</em>) dalam konteks evolusi pada penelitian mengenai angkutan umum pedesaan memiliki urgensi dan signifikansi yang tinggi karena alasan fragmentasi pengetahuan yang ada tentang praktik-praktik transportasi pedesaan diberbagai negara perlu diintegrasikan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Sampel pada penelitian ini berupa artikel publikasi yang diperoleh dari database dimensions menggunakan kata kunci “Angkutan Umum Pedesaan (<em>Rural Public Transport</em>)” berdasarkan pada judul dan abstrak. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat penelitian dalam bidang angkutan umum pedesaan selama tiga dekade terakhir, dengan percepatan yang signifikan dalam dekade terakhir. Hasil analisis visualisasi <em>overlay</em> kerjasama antar negara menunjukkan terjadi pola evolusi penelitian berupa pergeseran geografis dari Eropa-sentris ke jaringan global dengan peningkatan keterlibatan negara berkembang, dan munculnya hub regional baru. Hasil analisis pengelompokan kata kunci menunjukkan terjadi transformasi metodologis penelitian berupa peningkatan penggunaan big data, adopsi pendekatan multi-disiplin, dan integrasi teknologi digital dalam penelitian. Terjadi evolusi penelitian perubahan fokus dari infrastruktur ke layanan, dari sistem konvensional ke smart mobility, dan penekanan pada keberlanjutan.</p>Asep Setiawan
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-31162263510.24853/jk.16.2.26-35Legal Binding Opinion untuk Mencegah Terjadinya Sengketa (Studi Kasus pada Kontrak Konstruksi)
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/25790
<p>Perbedaan pendapat dalam suatu pelaksanaan kontrak merupakan sesuatu yang tak terhindarkan. Perlu dilakukan suatu mekanisme penyelesaian yang sesedikit mungkin menyebabkan terjadinya gangguan pelaksanaan kontrak dalam penyelesaian perbedaan pendapat tersebut. <em>Legal Binding Opinion</em> merupakan salah satu solusi dalam penyelesaian masalah sebelum terjadinya sengketa, dengan biaya lebih murah dan waktu lebih cepat, tanpa mengurangi substansi keadilan dan kepastian hukum dari produk “<em>legal binding opinion</em>“ tersebut. Ketika musyawarah telah dinyatakan berakhir, serta mediasi maupun konsiliasi telah dilakukan, atau diperkirakan tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan para pihak, sebelum melangkah ke arbitrase, saatnya dikaji alternatif penyelesaian masalah melalui “<em>legal binding opinion</em>“. Makalah ini mengkaji berbagai aspek dari “<em>legal binding opinion</em>“, termasuk implementasinya pada suatu kontrak konstruksi, untuk memberikan pemahaman yang positif dari manfaat “pendapat hukum yang mengikat“ tersebut dalam menyelesaikan permasalahan pada kontrak konstruksi.</p>Mohamad IndrayanaSami’an Sami’anSarwono Hardjomulyadi
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-31162364310.24853/jk.16.2.36-43Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau Pembangunan RSUD Tanjung Redeb Berau
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/26668
<p>Pemanasan global merupakan akibat dari kerusakan lingkungan yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suhu rata-rata di atmosfer, laut, dan daratan bumi. Dampaknya, termasuk perubahan iklim, semakin parah dan mengancam kehidupan semua makhluk, terutama manusia. Salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan dari bangunan adalah dengan menerapkan konsep BGH (Bangunan Gedung Hijau) yang menekankan penggunaan energi nol serta pemanfaatan sumber energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana penerapan prinsip bangunan hijau selama tahap konstruksi, mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Peraturan ini menetapkan kriteria penilaian yang menghasilkan poin untuk menentukan apakah bangunan layak mendapatkan sertifikasi Pratama, Madya, atau Utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen, dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Tanjung Redeb memperoleh skor sebesar 90,78 poin atau setara dengan 55,02%, sehingga berhasil mendapatkan sertifikat BGH tingkat Pratama.</p>Rahmat HabibiNasfryzal CarloRahmat Rahmat
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-31162445210.24853/jk.16.2.44-52Penerapan Prinsip Kesetaraan Bagi Para Pihak Dalam Kontrak Baku
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/26832
<p>Secara historis, penggunaan perjanjian baku telah menjadi praktik umum dalam berbagai kontrak, khususnya seiring dengan perkembangan sektor konstruksi yang menuntut efisiensi dalam hal biaya, waktu, dan tenaga. Namun demikian, perjanjian baku kerap kali tidak mampu merefleksikan prinsip keadilan dan kesetaraan antara para pihak yang terlibat. Ketidakseimbangan kekuatan dalam proses negosiasi menyebabkan terjadinya “tawar-menawar semu”, yang mencerminkan posisi tawar yang tidak setara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip kesetaraan dalam perjanjian baku disektor konstruksi. Pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normatif, dengan fokus pada norma-norma hukum yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan. Penelitian ini mengandalkan data kualitatif dan dianalisis secara deskriptif-analitis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketidaksetaraan dalam kontrak umumnya muncul akibat perbedaan signifikan dalam kekuatan ekonomi antar pihak. Kesetaraan dalam kontrak tidak hanya ditentukan oleh posisi formal para pihak, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh penerapan prinsip itikad baik. Untuk mewujudkan kesetaraan kontraktual, diperlukan perimbangan dalam tiga aspek utama: perilaku para pihak, substansi klausul perjanjian, serta implementasi dari isi perjanjian tersebut. Dengan demikian, keberpihakan terhadap prinsip keadilan dalam pelaksanaan kontrak menjadi indikator utama dalam menentukan sejauh mana para pihak terlibat secara setara.</p>Niniek LannyatiSarwono HarjomulyadiTaufiq Taufiq
Copyright (c) 2025 Konstruksia
2025-07-312025-07-31162536310.24853/jk.16.2.53-63Drainase Bawah Permukaan (Subsurface Drainage ) Pada Pembangunan Gardu Induk (GI) PLN Di Kawasan Industri Terpadu Batang – Jawa Tengah
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/26952
<p>Gardu Induk (GI) termasuk dalam kategori objek strategis Nasional, PT. PLN (Persero) membangun Gardu Induk (GI) 150 kV dengan kapasitas 2 x 60 <em>Mega Volt Ampere</em> (MVA) untuk mendukung pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang mana merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Luas lahan Gardu Induk ini adalah 2 Ha yang berada didalam areal Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Drainase kawasan merupakan salah satu infrastruktur penting didalam GI yang berfungsi untuk mengurangi risiko banjir dan genangan, melindungi struktur bangunan dan jalan, serta menjaga kualitas lingkungan. Salah satu sistem drainase pada pembangunan GI adalah drainase bawah permukaan (<em>Subsurface Drainage</em>) yang berfungsi untuk melindungi bangunan yang berada di dalam tanah seperti <em>Cable Duct</em>. Dari hasil analisa hidrologi didapatkan curah hujan rencana (R) sebesar 30,10 mm, direncanakan menggunakan pipa <em>perforated</em> dengan diameter pipa 6 in dengan jarak antar pipa 4 meter dan panjang pipa 50 meter, Debit yang dialirkan masing-masing pipa sebesar 1,835 ltr/dt dengan kapasitas debit penampang saluran pipa sebesar 3.69 ltr/dt dan kecepatan aliran air dalam pipa sebesar 0.405 m/dt. Direncanakan kolam retensi berbentuk <em>long storage</em> dengan dimensi 75 x 1.80 x 0.7 m dan kapasitas tampungan sebesar 94.50 m<sup>3</sup></p>Anna RosythaDayat Indri YuliastutiMiftachul Huda
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-31162647210.24853/jk.16.2.64-72Studi Muka Air Tanah dan Kemiringan Lereng terhadap Faktor Keamanan
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/27193
<p>Bangunan diatas lereng rentan terjadinya kelongsoran. Hal ini dikarenakan sudut lereng semakin besar maka semakin besar komponen gaya gravitasi yang bekerja sejajar dengan permukaan lereng yang menyebabkan longsor dan tegangan geser yang bekerja pada permukaan lereng yang mengakibatkan longsor juga semakin besar. Kemiringan lereng dan tinggi Muka Air Tanah (MAT) akan mempengaruhi stabilitas lereng yang dapat mengakibatkan terjadinya kelongsoran. Kondisi tersebut diperlukan evaluasi untuk mengetahui faktor keamanan lereng. Faktor keamanan merupakan suatu cara untuk mendefinisikan stabilitas lereng. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa pengaruh muka air tanah dan sudut kemiringan lereng terhadap kestabilan lereng yang diwujudkan berupa nilai faktor keamanan atau <em>Safety factor</em> (F<sub>s</sub>). Di dalam menganalisis stabilitas lereng digunakan program bantu Geostudio 2012 dengan memberikan variasi sudut kemiringan lereng (30°, 45°, 60°) dan variasi tinggi muka air tanah (+4m; +2m; 0m; -2m). Hasil perhitungan menunjukkan angka F<sub>s</sub> semakin besar terjadi pada elevasi MAT yang semakin rendah atau mendekati dasar timbunan (berturut-turut MAT= +4m; +2m; 0m), sedangkan saat elevasi MAT berada dibawah timbunan (MAT= -2m) tidak terjadi perubahan F<sub>s</sub> atau praktis nilai F<sub>s</sub> tetap. Hal ini dikarenakan saat elevasi MAT berada dibawah timbunan tidak ada perubahan kuat geser tanah maupun gaya yang menyebabkan longsor. Kemiringan lereng (<sup>o</sup>) yang semakin curam dengan sudut lereng berturut-turut (30<sup>o</sup>; 45<sup> o</sup>; 60<sup> o</sup>) menunjukan adanya penurunan nilai faktor keamanan. Hal ini dikarenakan semakin curam sudut lereng semakin beresiko terjadinya longsor.</p>Isnaniati IsnaniatiZainal Riki DarmawanDio Alif Hutama
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-31162738210.24853/jk.16.2.73-82Respons Inelastik Struktur Bangunan Gedung Bertingkat 3-Dimensi Akibat Gerakan Tanah Berdasarkan Probabilistic Seismic Hazard Analysis
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/27438
<p>Indonesia wilayah yang sangat rentan terjadinya gempa bumi, pada 20 tahun terakhir banyak kejadian gempa yang menyebabkan kerusakan bangunan dan kerugian harta benda juga nyawa. Tercatat paling sedikit korban jiwa sebanyak 295,306 sungguh hal ini sangat memprihatinkan. Untuk mengurangi jumlah korban jiwa akibat runtuhnya bangunan gedung maka para engineer teknik sipil haruslah menguasai tata cara bagaimana mendesain struktur bangunan yang tahan terhadap goncangan gempa bumi. Keterbatasan data rekaman di Indonesia menjadi tantangan tersendiri, sehingga perlu adanya rekayasa gerak tanah buatan dengan metode probabilistik hal ini tentunya sangat membantu sekali untuk mendesain ataupun mengasesment bangunan yang sudah ada dan diharapkan respon-respon inelastik yang terjadi dapat mengukur sejauh mana bangunan dapat tetap berdiri ketika dikenakan beban gempa dengan besaran tertentu. Analisis Probabilistik melibatkan data-data yang terkait kejadian gempa pada masa lampau di wilayah Yogyakarta sehingga setelah melalui proses perhitungan didapati <em>respons spectra</em> target. Hasil analisis deagregasi menunjukan besaran gempa yang dominan 5.8 Mw dengan jarak 18.057 km dan didominasi sumber gempa patahan Opak. Hasil analisis menunjukan struktur bangunan mendekati keruntuhan (<em>Near Collapse</em>), hal ini ditandai dengan nilai <em>Storey drift</em>. Respons <em>hysteretic loop</em> menunjukkan lingkaran yang besar berarti redaman struktur berjalan baik sesuai yang diharapkan. Pada indeks kerusakan hal ini pun menunjukan 0.952 kurang dari 1 maka tingkat kerusakan berdasarkan klasifikasi Park dan Ang (1985) masuk kategori <em>Severe Damage</em> kerusakan yang parah (beton hancur, tulangan terlihat) ini berarti bangunan tidak dapat diperbaiki atau mendekati keruntuhan senada dengan hasil dari <em>story drift ratio.</em></p>Pranowo RahayuWidodo PawirodikromoLalu MakrupYunalia Muntafi
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-31162839610.24853/jk.16.2.83-96Pengaruh Soil Nailing Terhadap Stabilitas Lereng Menggunakan Software LEM Dan Perhitungan Manual
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/26951
<p>Stabilitas lereng merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya longsor, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal (kekuatan tanah) maupun eksternal (aktivitas manusia). Salah satu metode yang sering digunakan untuk memperkuat lereng adalah teknik <em>soil nailing</em>, yang memberikan solusi perkuatan lereng yang efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkuatan <em>soil nailing</em> terhadap stabilitas lereng dengan membandingkan nilai faktor keamanan sebelum dan sesudah perkuatan, menggunakan perhitungan manual (metode Fellenius) serta perangkat lunak <em>LEM</em>. Hasil perhitungan manual menunjukkan bahwa lereng tanpa perkuatan memiliki faktor keamanan sebesar 1,123, sedangkan analisis dengan <em>software</em> <em>LEM</em> menghasilkan nilai 1,352, dimana nilai faktor keamanan dari kedua metode tersebut di bawah batas aman yaitu SF ≥ 1,5, sehingga lereng dinyatakan kritis dan berpotensi longsor. Setelah penerapan <em>soil nailing</em>, faktor keamanan meningkat signifikan: secara manual menjadi 1,792 dan dengan <em>software</em> <em>LEM</em> menjadi 1,858. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa <em>soil nailing</em> efektif dalam meningkatkan faktor keamanan terhadap keruntuhan global, penggeseran, serta kestabilan internal terhadap kegagalan tarik dan cabut tulangan. Dengan demikian, penerapan <em>soil nailing</em> dapat dianggap sebagai solusi yang aman dan efektif untuk meningkatkan stabilitas lereng sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI 8460:2017.</p>Ani SefrinaDian Purnawati SolinHimatul Farichah
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-311629710610.24853/jk.16.2.97-106Pengaruh Beban Gempa Terhadap Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/26953
<p>Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa bumi akibat posisinya pada zona pertemuan tiga lempeng tektonik utama. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Tulungagung, Jawa Timur, yang menjadi lokasi proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan Lot 1A pada segmen STA 4+550. Pada lokasi ini, terdapat lereng di sisi bawah bahu jalan yang diperkuat menggunakan dinding penahan tanah tipe kantilever. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban gempa terhadap stabilitas lereng yang diperkuat dengan dinding penahan tanah tipe kantilever tersebut. Analisis stabilitas lereng eksisting dilakukan secara manual, kemudian untuk dengan beban gempa dilakukan menggunakan program bantu <em>GeoStudio</em>. Parameter tanah yang digunakan diperoleh dari hasil uji <em>borelog</em> yang kemudian dikorelasikan berdasarkan standar korelasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan buku oleh Das. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi tanpa beban gempa, lereng eksisting memiliki faktor keamanan yang memenuhi persyaratan SNI 8460:2017, yaitu potensi penggulingan, penggeseran, dan keruntuhan daya dukung masing-masing mendapatkan nilai sebesar 4,93; 6,04; dan 9,72. Namun, setelah mempertimbangkan beban gempa dengan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) sebesar 0,4643g dan percepatan gempa terkoreksi (PGAM) sebesar 0,557g, faktor keamanan global lereng menurun menjadi 0,891, yang mengindikasikan nilai angka keamanan bawah batas minimum yang dipersyaratkan sebesar 1,1. Hal ini menunjukkan bahwa lereng tidak aman terhadap beban gempa dan diperlukan evaluasi terhadap desain dinding penahan tanah tipe kantilever untuk memastikan stabilitas lereng sesuai standar keamanan yang berlaku.<strong> </strong>Dilakukan penambahan geotekstil pada area timbunan menghasilkan peningkatan nilai faktor keamanan terhadap beban gempa, dari 0,897 menjadi 1,186. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa lereng tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan terhadap beban gempa sebagaimana ditetapkan dalam standar, yaitu dengan nilai minimum sebesar 1,1.</p>Arya Galih RamadhanYerry Kahaditu FirmansyahHimatul Farichah
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116210711710.24853/jk.16.2.107-117Pengaruh Pencucian Pasir Laut Terhadap Nilai Kuat Tekan dan Kerusakan Beton Akibat Garam pada Beton Pasir Laut
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28058
<p>Potensi pemanfaatan pasir pantai di kawasan Kota Sorong sangat besar Pemanfaatan pasir Pantai sebagai bahan campuran beton menarik untuk diteliti karena karakteristiknya berbeda dengan pasir Sungai atau pasir gunung yang lebih umum digunakan. Pada Penelitian ini digunakan metode eksperimental Laboratorium, yaitu dengan melakukan dua macam Variasi perlakuan terhadap pasir Pantai yaitu dengan cara dicuci dan tanpa dicuci. Curing dilakukan dalam waktu 7 Hari, 28 Hari, 60 Hari dan 90 Hari. Output dari penelitian ini berupa perbandingan nilai kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Pasir laut dengan perlakuan dicuci untuk menghilangkan kadar garam lebih optimal dan lebih aman digunakan dibandingkan dengan pasir laut tanpa dicuci. Dengan menghilangkan kadar garam pada pasir laut membuat potensi terjadinya <em>salt damage</em> berkurang.</p>Muhammad Nur FajarDidik Setyo PurwantoroHerlina ArifinAlfina MaysyurahMuhammad Yusuf Gibran
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116211812410.24853/jk.16.2.118-124Derajat Kejenuhan dan Kapasitas Jalan Perkotaan pada Ruas Jl. Ahmad Yani–Jl. Basuki Rahmat di Kota Sorong
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28057
<p>Penelitian ini bertujuan memetakan dan menganalisis Derajat Kejenuhan (DJ) pada ruas Jl. Ahmad Yani–Jl. Basuki Rahmat di Kota Sorong di delapan titik pengamatan pada periode puncak pagi dan sore (Senin–Minggu). Metode penelitian mencakup survei lapangan setiap 15 menit untuk mencatat volume jenis kendaraan, konversi volume ke satuan setara motor per jam (SMP/jam), pengukuran data geometri (lebar lajur, bahu, median), dan perhitungan kapasitas efektif berdasarkan pedoman PKJI 2023 dengan koreksi lebar lajur, pemisahan arah, hambatan samping, dan skala kota. Derajat Kejenuhan dihitung sebagai perbandingan volume setara motor dengan kapasitas efektif dan dipetakan secara spasial dan temporal. Hasil analisis menunjukkan beban puncak tertinggi mencapai 3.808 SMP/jam pada Rabu sore di Jl. Basuki Rahmat dengan nilai DJ di atas 1,00, sedangkan titik terendah tercatat 2.518 SMP/jam pada Sabtu pagi di Jl. Ahmad Yani dengan DJ sebesar 0,90. Pola variasi kejenuhan ini menegaskan kondisi kritis pada hari kerja dan adanya cadangan kapasitas pada akhir pekan. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan intervensi seperti penataan parkir tepi terstruktur, optimasi sinyal, penataan trotoar dan jalur sepeda, serta penerapan sistem ITS untuk penyesuaian manajemen lalu lintas secara dinamis. Kontribusi utama penelitian adalah tersedianya peta kejenuhan terperinci sebagai pedoman perencanaan dan rekayasa ruas jalan perkotaan di Kota Sorong.</p>Asrul SaputraIqbal IqbalDwi GuntoroFaried DesembardiAhmad Januar Jafarudin
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116212513110.24853/jk.16.2.125-131Penerapan Standar PDGJ 2021 Dalam Perencanaan Geometrik Jalan Baru
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28059
<p>Perencanaan geometrik jalan yang sesuai standar merupakan komponen penting dalam menunjang keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi transportasi. Penelitian ini menerapkan Pedoman Desain Geometrik Jalan Antar Kota (PDGJ) 2021 pada perencanaan jalan baru, dengan tujuan untuk memastikan elemen-elemen desain seperti kelandaian, radius tikungan, dan jarak pandang sesuai dengan ketentuan teknis terkini. Metode yang digunakan meliputi survei topografi, analisis trase, dan perhitungan elemen geometrik berdasarkan kecepatan rencana. Hasilnya menunjukkan bahwa trase yang dirancang memiliki kelandaian maksimum sebesar 12,1% dan rata-rata sebesar 4,9%, yang masih sesuai untuk kelas jalan tertentu. Selain itu, elemen horizontal seperti tikungan juga berada dalam toleransi standar. Penerapan PDGJ 2021 terbukti memberikan kejelasan teknis dan kemudahan implementasi di lapangan, serta dapat membantu perencana dalam menyesuaikan desain dengan kondisi medan yang bervariasi. Kajian ini merekomendasikan penggunaan pendekatan berbasis standar nasional dalam seluruh tahapan perencanaan jalan untuk menghasilkan desain yang aman, efisien, dan berkelanjutan.</p>Shinta NovrianiAndika SetiawanHannum Chairunissa
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116213214510.24853/jk.16.2.132-145Koding QB64 dan Python Sebagai Bahasa Komunikasi Teknik Sipil Dalam Memahamkan Alur Pikir
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28060
<p>Dalam era digital, keterampilan pemrograman menjadi elemen penting dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk Teknik Sipil dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini membandingkan dua bahasa pemrograman, QB64 dan Python, dalam konteks visualisasi gaya geser dan momen lentur pada balok, guna mengidentifikasi efektivitas keduanya dalam menyampaikan informasi teknis secara visual dan komunikatif. QB64, sebagai bahasa berbasis BASIC, menawarkan sintaks sederhana dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk pemula dan pembelajaran konsep dasar. Namun, keterbatasan dalam visualisasi grafis dan skalabilitas program membatasi penerapannya dalam konteks profesional. Sebaliknya, Python menyediakan fleksibilitas tinggi, didukung oleh pustaka ilmiah seperti NumPy dan Matplotlib, yang memungkinkan visualisasi data teknik yang presisi dan komunikatif. Dari sudut pandang komunikasi, Python mampu menerjemahkan data numerik menjadi bentuk visual yang lebih mudah dipahami oleh audiens lintas disiplin, meningkatkan efektivitas penyampaian pesan dalam ranah akademik dan praktis. Melalui pendekatan ini, diperoleh pemahaman bahwa pemilihan bahasa pemrograman bukan hanya soal teknis, tetapi juga berkaitan erat dengan strategi komunikasi visual. Python dinilai lebih unggul dalam menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang sistematis, modular, dan interaktif. Oleh karena itu, integrasi antara kompetensi teknis dan kemampuan komunikasi digital menjadi kunci dalam pengembangan program edukatif dan profesional di bidang teknik. Penelitian ini merekomendasikan Python sebagai media utama untuk visualisasi teknik yang informatif dan komunikatif.</p>Haryo Koco BuwonoAndika SetiawanDeby PuspitaningrumHarwidyo Eko Prasetyo
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116214615610.24853/jk.16.2.146-156Pengaruh Variasi Geometri (L/B) Terhadap Respon Dinamis Pondasi Mesin
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruksia/article/view/28061
<p>Geometri dari pondasi mesin diketahui memiliki pengaruh yang sangat sensitif terhadap karakter dinamis pondasi mesin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh variasi dari lebar pondasi (L) terhadap panjang pondasi (B) terhadap karakterisik dinamik pondasi mesin. Dari penelitian diperoleh dengan bertambahnya dimensi lebar pondasi (L), dimana L/B dari 0,6 menjadi 0.912 akan terjadi kenaikan frekuensi arah vertikal (fnz) hingga 8,76%, kenaikan frekuensi alami arah horizontal (fnx) sebesar 4,53%, penurunan total displacement arah vertikal hingga sebesar 38,77%, penurunan total displacement arah horizontal,X hingga 33,23% dan total displacement arah horizontal,Y hingga 74,87 %.</p>Budi SatiawanAndika SetiawanTanjung Rahayu RaswitaningrumIrnanda Satya Soerjatmodjo
Copyright (c) 2025
2025-07-312025-07-3116215716910.24853/jk.16.2.157-169