PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI KULIT BUAH PISANG KEPOK DENGAN PELARUT HCl 0,1 N PADA PEMBUATAN PEKTIN
Abstract
Produksi tanaman pisang (Musaceaea sp) menduduki peringkat pertama hasil pertanian di Indonesia, namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit pisang yang jumlahnya banyak. Oleh karena itu dicoba untuk memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan pektin. Pektin digunakan sebagai komponen fungsional pada industri makanan karena kemampuannya membentuk gel encer dan menstabilkan protein. Pektin juga digunakan sebagai bahan pengisi dalam industri kertas dan tekstil, serta sebagai pengental dalam industri karet. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh waktu ekstraksi terhadap rendemen pektin dari kulit pisang kepok. Kulit pisang yang telah dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk diekstraksi dengan HCl 0,1N pada suhu 900C. Variabel yang digunakan dalam ekstraksi ini adalah variasi waktu ekstraksi, yaitu 40 menit, 60 menit, 80 menit, 100 menit, dan 120 menit. Larutan hasil ekstraksi disaring dan dikentalkan hingga setengah volume filtrat semula dengan pemanasan, kemudian pektin dikentalkan dengan menggunakan etanol asam. Endapan pektin dicuci menggunakan alkohol 96% hingga bebas klorida dan dilakukan pemisahan endapan dengan menggunakan vakum kemudian dikeringkan dalam oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pektin optimum pada suhu 900C selama 80 menit yaitu 29,55% dengan kadar metoksil sebesar 3,73% (metoksil rendah) dan kadar asam galakturonat sebesar 44,28%.
Kata kunci : Pektin,Kadar Metoksil, Kadar Galakturonat
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.24853/konversi.3.2.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Konversi Indexed By |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License |