IDENTIFIKASI DINI PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR GANODERMA sp. PADA TANAMAN KELAPA SAWI
Abstract
perlu adanya identifikasi dini sebaran dari penyakit BPB. Identifikasi sebaran penyakit BPB dilakukan dengan dua metode yaitu Analisa secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif dilakukan dengan cara menguji sampel pada instrument NIRS (Near Infrared Spectroscopy), sedangkan uji kuantitatif
menggunakan metode gravimetri yang tujuannya untuk mengetahui kadar selulosa dan lignin pada sampel. Sampel berupa batang dari tanaman kelapa sawit yang mana ada dua kategori yaitu batang yang terserang penyakit BPB (batang sakit) dengan yang tidak terserang BPB (batang sehat). Berdasarkan identifikasi bentuk spektrum NIRS menyatakan bahwa terdapat perbedaan spektrum yang signifikan didaerah bilangan 4200-4400 cm-1, 5500-7000 cm-1 dan 7300-10000. Terdapat persamaan bentuk spektrum di daerah bilangan gelombang 5250 cm-1 7190 cm-1. Hasil penentuan kadar menggunakan metode gravimetri menyatakan bahwa rata-rata kadar selulosa dan lignin pada sampel batang sehat sebesar 45,30% dan 9,36%, sedangkan pada sampel batang sakit sebesar 37,89% dan 11,15%. Berdasarkan Independent T-test yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian pada perbedaan sampel memberikan hasil kadar yang berbeda secara signifikan, karena nilai sig 2-tailed < 0,05 dan menggunakan selang kepercayaan sebesar 95%.
References
Badan Pusat Statistika [BPS]. 2021. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit di Indonesia. https://www.bps.go.id/indicator/54/132/1/pr
oduksi-tanaman-perkebunan.html
Breton, P,. Hasan,Y., Hariadi,Lubis, H-de Franqueville., 2006. Characterization of Parameters for The Development of an Early Screening Test for Basal Stem Rot Tolerance in Oil Palm Progenies. Journal Oil Palm Res (Special Issue). 26-36.
Hisyam. 2012. Isolasi Selulosa Ampas Sagu dengan Delignifikasi Menggunakan Hidrogen Peroksida. Skripsi. Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Karlinasari, L., Sabed, M., Wistara, N, J., Purwanto, Y, A., dan Wijayanto, H. 2012. Karakteristik Spektra Absorbansi NIR (Near
Infra Red) Kayu Acacia mangium WILLDPada 3 Umur Berbeda. Jurnal Ilmu Kehutanan. 6 (1): 45-52.
Lynd, L., Weimer, P., VanZyl, W., dan Pretorius, I. 2002. Microbial Cellulose Utilization: Fundamentals and Biotechnology. e-J Microbiol. 66 (3): 506-577.
Nadiah, A. 2013. Jamur Ganoderma: Peran Ganda Yang Bertentangan. Surabaya: POPT Ahli Pertama, BBPPTP Surabaya.
Purwanto,I., Lakani, I., dan Asrul. 2016. Uji Efektivitas Trichodermasp untuk Menekan Perkembangan Jamur Ganodermaboninense Pat pada Media Pelepah Kelapa Sawit. e-J. Agrotekbis. 4 (4): 403–411
Risanda, D. 2008. Pengembangan Teknik Inokulasi Buatan Ganoderma Boninense pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis
Jacq). Bogor: Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, IPB
Sumada, K., Tamara, P., dan Fiqih, A. 2011. Kajian Proses Isolasi ɑ-selulosa dari Limbah Batang Tanaman Manihot Esculenta Crantz yang Efesien. Jurnal Teknik Kimia.5(2): 434-438
Sun, R., Fang, J., Mott., dan Bolton, J. 1999. Extraction and Characterization of Hemicelluloses and Cellulose from Oil
Palm Trunk and Empty Fruit Brunch Fibres. Journal of Wood Chemistry and Technology. 19 (1&2): 167-185
DOI: https://doi.org/10.24853/konversi.11.2.7
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Konversi Indexed By |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License |