OPTIMASI WAKTU MASERASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE LINN) DALAM PEMBUATAN GEL ANTISEPTIK KULIT
Main Article Content
Abstract
Dewasa ini, antiseptik kulit sering digunakan dalam proses pengobatan atau perawatan luka. Dan telah diketahui bahwa daun sirih hijau (piper betle linn) mengandung minyak atsiri yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antibakteri. Dalam penelitian ini, diharapkan dengan mencampurkan ekstrak daun sirih hijau kedalam sediaan gel antiseptik kulit dapat memberikan manfaat yang baik didalam pemakaian obat luka. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari proses maserasi daun sirih hijau dengan pelarut etanol 70% selama selang waktu: 24 jam, 72 jam, dan 120 jam. Hasil ekstrak minyak daun sirih hijau ini kemudian dibuat dalam sediaan gel antiseptik kulit dengan variasi kandungan ekstrak 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Masing-masing formula ini selanjutnya dianalisa mengenai pH, viskositas, dan efektivitas daya hambat bakteri. Dalam penelitian ini, diperoleh hasil optimal adalah lama maserasi 120 jam, konsentrasi 3% ekstrak dan memberikan nilai PH 4,59, viskositas 24960, dan daya hambat bakteri 11,32.Kata kunci: ekstrak piper betle linn, gel antiseptik kulit, daya hambat bakteri, viskositas dan PH.
Article Details
Issue
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).