TEKNIK KOMUNIKASI BARISTA TUNARUNGU DENGAN KONSUMEN (STUDI KASUS SUNYI COFFEE)

Abstract

Komunikasi non verbal biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang kurang cakap dalam proses komunikasi. Salah satu yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi yaitu penyandang tunarungu. Banyaknya potensi terpendam yang dimiliki penyandang tunarungu ini melahirkan bisnis baru yang berorientasi sosial terbuka bahkan dikhususkan bagi penyandang tunarungu. Salah satu bisnis tersebut adalah Sunyi Coffee yang berorientasi sosial berfokus pada karyawan penyandang disabilitas khususnya tunarungu. Penelitian ini diperlukan untuk meningkatkan penelitian tentang teknik komunikasi, terutama teknik komunikasi pada penyandang tunarungu yang bekerja. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik dan teori akomodasi komunikasi yang berfokus pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Penelitian ini juga menggunakan Teori Akomodasi Komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik komunikasi yang digunakan adalah komunikasi non verbal melalui bahasa isyarat, gestur tubuh, dan gerak bibir dengan implementasi simbol-simbol yang digunakan seperti ungkapan “selamat menikmati” dan “terima kasih”. Hambatan yang dialami oleh barista saat beriteraksi dengan konsumen adalah hambatan semantik. Kehadiran Sunyi memberikan dampak positif dari para konsumen mengenai fasilitas, pelayanan, hingga rasa kopi yang disajikan. Konsumen juga merasakan kehangatan dan kenyamanan yang diberikan oleh barista Sunyi.