PENERAPAN PENDEKATAN KELEKATAN SEJARAH PADA PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI DI TEMANGGUNG

Angel Palastri, Ari Widyati Purwantiasning, Lutfi Prayogi

Abstract


Situs Liyangan merupakan salah satu situs peninggalan Mataram kuno yang ditemukan tahun 2008 di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Bagi para arkeolog Situs Liyangan merupakan penemuan terbesar karena mereka menemukan situs ini sudah mengalami peradaban yang modern pada masa itu. Setelah penggalian, mereka membawa hasil temuan-temuan purbakala ke Balai Arkeologi Yogyakarta karena kurang mendukungnya fasilitas yang ada. Faktor tersebut memengaruhi munculnya gagasan untuk merencanakan dan merancang Pusat Penelitian Arkeologi di Temanggung dengan konsep kelekatan sejarah. Konsep kelekatan sejarah yang dimaksud berkaitan dengan ikatan emosional terhadap sesuatu yang bersejarah. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis terhadap tapak, bangunan, dan konsep kelekatan sejarah. Tujuan penelitian ini untuk merencanakan dan merancang sebuah pusat penelitian arkeologi yang dapat menunjang kegiatan arkeolog dan peneliti dalam ekskavasi dan penelitian, serta memberikan edukasi bagi pengunjung. Pusat penelitian arkeologi adalah bangunan penelitian yang digunakan untuk meneliti benda peninggalan purbakala dengan berbagai fasilitas penunjang. Penerapan konsep kelekatan sejarah pada pusat penelitian arkeologi diharapkan dapat memunculkan memori dan suasana pada masa Mataram Kuno saat itu.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.3.3.221-228

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

Garba Rujukan Digital(Garuda)
Powered by Puskom-UMJ