PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa <p style="font-size: 16px;">PURWARUPA Jurnal Arsitektur <span style="font-size: 16px;">adalah jurnal </span><span style="font-size: 16px;">yang berisi tulisan hasil penelitian di bidang Arsitektur</span><span style="font-size: 16px;"> yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta. PURWARUPA terbit enam (6) bulanan yaitu di bulan </span><strong style="font-size: 16px;">Maret</strong><span style="font-size: 16px;"> dan </span><strong style="font-size: 16px;">September</strong><span style="font-size: 16px;">. Semua naskah pada jurnal ini dibuat dalam Bahasa Indonesia.</span></p><p style="font-size: 16px;"> </p><p style="font-size: 16px;">p-ISSN :<strong> <a title="pissn" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1502685424" target="_blank"><span>2621-1181</span></a></strong></p><p style="font-size: 16px;">e-ISSN :<strong> <a title="issn" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1484897563" target="_blank"><span>2550-066X</span></a></strong></p><p style="font-size: 16px;"> </p><p style="font-size: 16px;">Tujuan penerbitan jurnal PURWARUPA adalah mewadahi akademisi, praktisi, maupun peneliti di bidang arsitektur untuk menerbitkan hasil kajiannya berupa studi kasus, hasil penelitian, atau review naskah akademik secara online maupun cetak. </p><p style="font-size: 16px;">Topik pembahasan PURWARUPA cukup luas pada bidang arsitektural meliputi: kajian desain, sains bangunan, sejarah, kritik, teori, perencanaan dan perancangan kawasan, serta kajian perumahan dan pemukiman. </p><p style="font-size: 16px;"><strong>PURWARUPA Jurnal Arsitektur</strong> is indexed by: <a href="https://scholar.google.com/citations?user=mPBA2NgAAAAJ&amp;hl=id" target="_blank">Google Scholar</a>, <a title="GARUDA" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/10331" target="_blank">Garuda</a></p> en-US <p><span>COPYRIGHT POLICY</span></p><p>The author(s) of an article published in the Jurnal Teknologi retains ownership of the intellectual property rights in work (s).</p><p><span>PUBLISHING RIGHTS</span></p><p>The author(s) of an article published in the Jurnal Teknologi have unrestricted publication rights. The authors give the Jurnal Teknologi the right to publish the article and designate the Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta Publishing as the original publisher of the article.</p><p><span>LICENSING POLICY</span><br />Journal of Mechanical Engineering and Sciences is an open-access journal that follows the Creative Commons Non-Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0), which states that: </p><p><img src="https://journal.ump.edu.my/public/site/images/fadhilah/mceclip0-881c53b8f0858e325c3674a87219f0e5.jpg" alt="" /><br />Under this license, the reusers must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. Users may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses users or their use.<br />Please take the time to read the whole license agreement (<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/">https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/</a>). As long as reusers follow the license conditions, the owner cannot withdraw these freedoms. The following components are included under this license:</p><p><img src="https://journal.ump.edu.my/public/site/images/fadhilah/mceclip1-caa38af7bae86839b70d4517a31f0888.jpg" alt="" />Attribution: Users must provide appropriate attribution, including a link to the license, and indicate whether or not they made any modifications. Users are free to do so reasonably, but not in a manner that indicates the licensee approves of their usage.</p><p><img src="https://journal.ump.edu.my/public/site/images/fadhilah/mceclip2-712c200369c3075da84043b1cfa8c54a.jpg" alt="" />NonCommercial: Users may not use the material for commercial purposes.</p> yeptadian.sari@umj.ac.id (Yeptadian Sari) finta.lissimia@umj.ac.id (Finta Lissimia) Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.5 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR IKONIK PADA BANGUNAN MASJID: Kasus Masjid Dian Al-Mahri Depok https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20587 <p class="western"><strong>ABSTRAK</strong>. Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang. Dari segi desain, ide, dan material yang digunakan, arsitektur mengalami perkembangan yang pesat. Bangunan ikonik telah menjadi populer sebagai penanda suatu tempat atau penanda zaman di era arsitektur modern. Bangunan ikonik biasanya dibangun di lokasi strategis, seperti persimpangan jalan, taman, dan ruang terbuka atau tempat kumpul orang. Tak jarang masjid di Indonesia, bahkan di Jakarta, menggunakan konsep ikonik sebagai ciri khas tipologi paling penting dan berpengaruh dalam menafsirkan ajaran dan keyakinan inti agama ke dalam struktur mereka. Halaman terbuka, arcade, ruang sholat, dan menara adalah bagian dari Arsitektur Khas Masjid. Salah satunya adalah bangunan masjid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian deskriptif sebagai jenisnya. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Data primer berasal dari observasi studi kasus: Masjid Dian Al-Mahri. Data sekunder berasal dari literatur yang mendukung penelitian. Hasil dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa studi kasus bangunan yang diteliti yaitu pada Masjid Dian Al-Mahri dapat disebut bangunan Ikonik, karena pada bagian bangunan Masjid Dian Al-Mahri ini menerapkan prinsip-prinsip ikonik. Diantaranya seperti, skala bangunan yang relatif besar atau megah, bentuk bangunan yang akraktif dan menarik, kekuatan bangunan yang kokoh sehingga berumur panjang, dan letaknya yang strategis.</p><p class="western"> </p><p class="western">Kata Kunci: arsitektur, ikonik, masjid<em></em></p><p class="western"><em> </em></p><p><strong>ABSTRACT. </strong><em>Architecture is the art and science of designing. In terms of design, ideas, and materials used, architecture has experienced rapid development. Iconic buildings have become popular as markers of a place or markers of the times in the era of modern architecture. Iconic buildings are usually built in strategic locations, such as crossroads, parks, and open spaces or gathering places. It is not uncommon for mosques in Indonesia, even in Jakarta, to use iconic concepts as the most important and influential typological hallmark in interpreting the core teachings and beliefs of religion into their structure. Open courtyards, arcades, prayer halls, and minarets are part of the mosque's distinctive architecture. One of them is the mosque building. This research uses qualitative methods, with a descriptive research approach as its type. Primary and secondary data were used in this study. The primary data comes from the observation of a case study: Dian Al-Mahri Mosque. Secondary data come from literature that supports the study. The results of this paper can be concluded that the case study of the building studied, namely the Dian Al-Mahri Mosque, can be called an Iconic building, because the Dian Al-Mahri Mosque building applies iconic principles. Among them, such as, the scale of the building is relatively large or magnificent, the shape of the building is acractive and attractive, the strength of the building is sturdy so that it lives long, and its strategic location.</em></p><p> </p><p class="western"><em>Keywords: architecture, iconic, mosque </em></p> Yohana Dea Rachela, Anisa Anisa Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20587 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR IKONIK PADA BANGUNAN PERKANTORAN DENGAN STUDI KASUS SOUTH QUARTER OFFICE DI JAKARTA https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20545 <p class="western"><strong>ABSTRAK. </strong>Pada masa saat ini arsitektur berkembang semakin pesat karena banyaknya konsep arsitektur yang berkembang, salah satunya adalah munculnya bangunan-bangunan ikonik di berbagai tempat bagian dari dunia. Bangunan ikonik merupakan bangunan yang menandai suatu tempat atau suatu zaman, bangunan ikonik seringkali terletak di lokasi strategis seperti persimpangan jalan, taman dan ruang terbuka. Keberadaan bangunan ikonik memberikan dampak yang besar terhadap daerah sekitarnya, bahkan mampu memasarkan wajah kota di masing-masing negara. Seiring berjalannya waktu banyaknya bangunan yang dikatakan ikonik belum memenuhi indikator ikonik karena masih minimnya makna dan penerapan ciri-ciri ikonik pada bangunan tersebut. Oleh karena itu, perlunya penulis melakukan penelitian terkait konsep arsitektur ikonik, dengan studi kasus, South Quarter Office. Sedangkan metode yang akan diterapkan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan South Quarter Office merapkan konsep arsitektur ikonik yang di perlihatkan oleh ciri-cirinya yaitu: Bentuk bangunan yang atraktif secara visual. <em>(attractive form)</em>, Bentuk yang simetris pada bangunan <em>(simetrical form)</em>, Elemen berulang pada fasad <em>(continuous rhythm)</em>, Memiliki pesan atau makna spesifik <em>(specific signified by the building)</em>, Berada pada lokasi yang strategis <em>(strategic location)</em>, Bentuk metafora <em>(Metaphor Forms)</em>, Teknologi bangunan kekinian <em>(Contemporary building technology)</em>.</p><p class="western" align="center"> </p><p class="western">Kata Kunci: arsitektur, ikonik, bentuk, atraktif, metafora<em></em></p><p class="western"> </p><p><strong>ABSTRACT. </strong><em>At this time architecture is growing rapidly because of the many architectural concepts that have developed, one of which is the emergence of iconic buildings in various parts of the world. Iconic buildings are buildings that mark a place or an era, iconic buildings are often located in strategic locations such as crossroads, parks, and open spaces. The existence of iconic buildings has a great impact on the surrounding area, even being able to market the face of the city in each country. Over time, many buildings that are said to be iconic have not met the iconic indicators because of the lack of meaning and application of iconic characteristics in the building. Therefore, the author needs to conduct research related to iconic architectural concepts, with a case study, South Quarter Office. The method to be applied is qualitative descriptive. The results showed that the South Quarter Office building applies the iconic architectural concept shown by its characteristics, namely: The shape of the building is visually attractive. (attractive form), A symmetrical form on the building (symmetrical form), Repeating elements on the façade (continuous rhythm), Have a specific message or meaning (specific signified by the building), Be in a strategic location (strategic location), Metaphor forms (Metaphor Forms), Contemporary building technology (Contemporary building technology).</em></p><p class="western"> </p><p class="western"><em>Keywords: architecture, iconic, form, attractive, metaphor </em></p> Sayyid Muhammad Fathin, Ashadi Ashadi Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20545 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT PADA KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT BINTARO JAYA, TANGERANG https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20605 <p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRAK. </span></strong><span lang="EN-US">Transit Oriented Development atau disingkat TOD merupakan konsep pengembangan kawasan dengen menerapkan simpul transit pada kawasan sehingga terjadinya integrasi antar moda transportasi umum massal yang terkoneksi dengan moda transportasi tidak bermotor. </span><span lang="ES-AR">Prinsip TOD dipergunakan untuk menata kawasan yang telah berkembang untuk mengurangi kemacetan dan kesemrawutan di kota sehingga meningkatkan kualitas lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah transportasi perkotaan adalah dengan mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah menerapkan konsep kawasan pembangunan berorientasi transit, yang mulai diterapkan di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Kemacetan sering kali terjadi pada derah dengan kegiatan aktivitas yang tinggi seperti <em>Central Business District </em>(CBD) sehingga tujuan penelitian dilakukan untuk melihat potensi pengembangan TOD pada kawasan CBD Bintaro Jaya. Penelitian dilakukan dengan penedatan metode kualitatif deskriptif dengan mengkaji 8 prinsip TOD menurut <em>Institute for Transportation and Development Policy </em>(ITDP) yaitu walking, cycling, connecting, transit, mixing, densifying, compacting, dan shifting. Hasil dari penelitian pada kawasan CBD Bintaro Jaya belum menerapkan sepenuhnya prinsip TOD hal tersebut masih terdapat kekurangan pada setiap prinsip-prinsip TOD yang ada.</span></p><p class="western"><span lang="IN"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Kata Kunci: TOD, CBD, Kawasan<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="EN-US"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">Transit Oriented Development or abbreviated as TOD is a regional development concept by implementing transit nodes in the area so that integration occurs between modes of mass public transportation that are connected to non-motorized modes of transportation. TOD principles are used to organize developed areas to reduce traffic jams and chaos in cities thereby improving environmental quality. One way to overcome urban transportation problems is to create a sustainable transportation system by implementing the concept of transit-oriented development areas, which is starting to be implemented in several urban areas in Indonesia. Congestion often occurs in areas with high activity such as the Central Business District (CBD), so the aim of the research was to see the potential for TOD development in the Bintaro Jaya CBD area. The research was carried out using descriptive qualitative methods by examining the 8 TOD principles according to the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), namely walking, cycling, connecting, transit, mixing, densifying, compacting, and shifting. The results of research in the Bintaro Jaya CBD area have not fully implemented the TOD principles, this means that there are still deficiencies in each of the existing TOD principles.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: TOD, CBD, Urban</span></p> Ervin Syah, Ari Widyati Purwantiasning Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20605 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA BANGUNAN KEBUDAYAAN KASUS BANGUNAN SASANA KRIYA https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20617 <p class="western"><strong>ABSTRAK.</strong> Munculnya bangunan-bangunan terbarukan dalam masa sekarang membuat khawatir akan terkikisnya lokalitas pada bangunan di Indonesia. Dalam hal ini sangat diperlukan pemahaman mendalam terkait arsitektur neo vernakular sebagai solusi permasalahan ini. Pembahasan dalam penelitian ini mencakup tentang konsep arsitektur neo vernakular yang ditujukan untuk mempertahankan keunikan dari lokalitas budaya dalam bangunan masa kini. Arsitektur neo vernakular mengandung unsur budaya yang kental yang dipadukan dengan teknologi modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan verifikasi data. sumber data dari penelitian ini mengunakan data primer. data primer didapatkan dengan observasi langsung pada studi kasus bangunan sasana kriya. data sekunder dibutuhkan sebagai pelengkap yang mendukung penelitian. Dari analisis yang dilakukan untuk dapat mengidentifikasi hasil dari analisis yang dilakukan keandalan struktural yang kuat adalah karakteristik utama dari bangunan sasana kriya. Hasil penelitian terhadap bangunan ini mencerminkan konsistensi dengan prinsip arsitektur neo-vernakular yang menjadi dasar analisis. Hampir semua elemen desain bangunan sasana kriya yang dijadikan studi kasus sesuai dengan prinsip neo-vernakular yang diterapkan dalam penelitian. Hubungan yang erat antara bentuk konstruksi baru dan bangunan sasana kriya dapat diidentifikasi. Selain itu, dalam proses pembangunannya, pertimbangan terhadap topografi wilayah setempat juga diperhitungkan. Pembangunan sasana kriya ini menerapkan metode dan bahan modern serta memperluas ruangannya untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan di masa depan, seperti peningkatan minat pengunjung dan kebutuhan akan fasilitas tambahan dalam bangunan.</p><p class="western"> </p><p class="western">Kata Kunci: Teknologi, Kebudayaan, Neo Vernakular<em></em></p><p class="western"><em> </em></p><p><strong>ABSTRACT.</strong><strong> </strong><em>The emergence of sustainable buildings in the present raises concerns about the erosion of local characteristics in Indonesian structures. In this context, a profound understanding of neo-vernacular architecture is highly necessary as a solution to this issue. This research delves into the concept of neo-vernacular architecture aimed at preserving the uniqueness of cultural localities in contemporary buildings. Neo-vernacular architecture incorporates strong cultural elements fused with modern technology. This study employs a qualitative descriptive research method involving data collection, reduction, data presentation, and data verification. The primary data source for this research is obtained through direct observation of the case study of the Sasana Kriya building. Secondary data is utilized as supplementary information supporting the research. The analysis conducted identifies that the primary characteristic of the Sasana Kriya building is its strong structural reliability. The research findings reflect consistency with the principles of neo-vernacular architecture, which serve as the foundation for the analysis. Nearly all design elements of the Sasana Kriya building, chosen as the case study, align with the neo-vernacular principles applied in the research. The close relationship between the new construction form and the Sasana Kriya building is evident. Moreover, in the construction process, considerations for the local topography are also taken into account. The construction of the Sasana Kriya building adopts modern methods and materials, expanding its space to anticipate future needs, such as an increase in visitor interest and the requirement for additional facilities in the building.</em></p><p class="western"> </p><p class="western"><em>Keywords: Technology, Culture, Neo-Vernacular</em></p> NUR'ASIA NUR'ASIA, Anisa Anisa Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20617 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA SEKOLAH ALAM DEPOK https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20638 <p class="western"><strong>ABSTRAK. </strong>Setiap tahun, terjadi peningkatan kerusakan alam akibat pencemaran dan kegiatan konstruksi. Limbah dan eksploitasi bahan mentah oleh industri konstruksi merusak ekosistem, terutama di sekitar lokasi konstruksi, menyebabkan perubahan lingkungan yang signifikan. Meski demikian, upaya inovatif telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk melalui pendekatan arsitektur ekologi. Pendekatan ini menitikberatkan pada keberlanjutan dan keseimbangan ekologi dalam desain bangunan dan lingkungan. Tujuannya adalah menciptakan bangunan dan lingkungan yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif, dan mendorong penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Implementasi arsitektur ekologi dalam bangunan pendidikan menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan positif. Bangunan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan atmosfer yang nyaman, memotivasi pembelajaran, dan menginspirasi pemikiran kreatif mengenai isu-isu lingkungan. Hal ini dianggap sebagai investasi dalam pendidikan berkelanjutan untuk generasi mendatang, di mana peserta didik dapat belajar secara langsung menghargai lingkungan.</p><p class="western">Kata Kunci: Arsitektur Ekologi, Ramah Lingkungan, Bangunan Pendidikan<em></em></p><p class="western"><em> </em></p><p><strong>ABSTRACT. </strong>Every year, there is an increase in environmental damage due to pollution and construction activities. Waste and the exploitation of raw materials by the construction industry harm ecosystems, especially around construction sites, causing significant changes in the environment. Nevertheless, innovative efforts have been made to address this issue, including through the approach of ecological architecture. This approach emphasizes sustainability and ecological balance in the design of buildings and environments. The goal is to create environmentally friendly buildings and environments, reduce negative impacts, and promote the sustainable use of resources. The implementation of ecological architecture in educational buildings is a crucial step in creating a sustainable and positive learning environment. Well-designed buildings can create a comfortable atmosphere, motivate learning, and inspire creative thinking about environmental issues. This is considered an investment in sustainable education for future generations, where learners can directly learn to appreciate the environment.</p><p> </p><p class="western">Keywords: Ecological Architecture, Environmentally Friendly, Educational Buildings</p> Gizka Nurizki Amalia, Wafirul Aqli Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20638 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN OLAHRAGA SEPAK BOLA PSF ACADEMY, JAKARTA SELATAN https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20918 <p class="western"><strong><span lang="IT">ABSTRAK. </span></strong><span lang="IT">Sepak bola menjadi olahraga yang sangat populer di kalangan berbagai orang termasuk anak-anak dan remaja. Besarnya minat terhadap olahraga sepak bola tidak sebanding dengan minimnya sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan pembinaan olahraga sepak bola. Artinya, masih kurangnya pelatihan sepak bola yang seharusnya dilakukan secara profesional. Membangun sebuah gedung sarana latihan olahraga sepak bola tentunya memerlukan peran seorang arsitek untuk merancang bangunan tersebut guna memenuhi kebutuhan latihan olahraga sepak bola. </span><span lang="EN-US">Studi kasus pada penelitian ini yang digunakan adalah PSF Academy yang terletak di Jakarta Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku pengguna dan memahami kebutuhan pengguna pada bangunan fasilitas olahraga pendidikan sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif naratif bentuknya berupa wawancara, observasi langsung, dan analisis dokumen pribadi, yang dimana bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal dengan apa adanya dan data yang di kumpulkan yaitu berupa sebuah kata-kata atau penalaran, dan gambar. Berdasarkan hasil dari analisis prinsip-prinsip arsitektur perilaku menurut teori Weinstein &amp; David 1987. </span><span lang="IT">Pada fasilitas pendidikan olahraga sepak bola ini baru memenuhi 3 poin prinsip yang belum terpenuhi.</span></p><p class="western" align="center"><span lang="IN"> </span></p><p class="western"><span lang="IN">Kata Kunci: arsitektur, fasilitas olahraga, perilaku, sekolah sepak bola<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="IN"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">Football has become a very popular sport among a variety of people including children and adolescents. The greatest interest in football is not equal to the minimal means and means to organize the construction of football sports. I mean, there's still a lack of football training that should be done professionally. The construction of a building for a football training facility requires the role of an architect to design the building to meet the needs of football training. The case study on this study used was the PSF Academy located in South Jakarta. The objective of this research is to identify user behavior and understand user needs on building football education sports facilities. The methods used in this research are qualitative descriptive narrative variables such as interviews, direct observations, and analysis of personal documents, which are describing, describing a thing by what it is and the data collected is a word or reasoning, and a picture. Based on the results of the analysis of behavioral architectural principles according to Weinstein &amp; David's 1987 theory. This football sports educational facility has just met three principles that have not been met.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: architecture, behavior, football academy, sport center </span></p> Rafli Ferdiansyah, Finta Lissimia Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20918 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 Kajian Indoor Health and Comfort (IHC) Pada Ruang Kelas SDN Duren Sawit 14 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20934 <p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRAK. </span></strong><span lang="EN-US">Ruang kelas, yang sering padat diisi dengan murid dan guru, digunakan selama 5 hari seminggu dengan durasi 5-8 jam per hari, dan dapat menampung 10-38 orang. Hal ini dapat dengan mudah menularkan penyakit, terutama jika ruang kelas tidak memenuhi standar kesehatan.</span><span lang="IN">Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar mengajar, maka diperlukan ruang kelas yang sehat dan nyaman. Oleh karena itu, perlu diteliti konsep Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health &amp; Comfort/IHC) pada Sekolah Dasar, dengan studi kasus SDN Duren Sawit 14 yang terletak di Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan tujuan penelitian ini untuk memahami dan mengidentifikasi kualitas Kesehatan dan Kenyamanan dalam ruang pada ruang kelas di bangunan pendidikan SDN Duren Sawit 14. Hasil menunjukkan 6 dari 8 kriteria sudah memenuhi standar dan membuat ruang kelas menjadi sehat dan nyaman.</span></p><p class="western"><span lang="IN"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Kata Kunci: </span><span lang="IN">Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, Ruang kelas, Sekolah Dasar<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="EN-US"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">Classrooms, which are often crowded, filled with students and teachers, are used 5 days a week for 5-8 hours per day, and can accommodate 10-38 people. This can easily spread disease, especially if the classroom does not meet health standards. Seeing the many factors that influence the success of teaching and learning activities, a healthy and comfortable classroom is needed. Therefore, it is necessary to research the concept of Indoor Health and Comfort (IHC) in elementary schools, with a case study of SDN Duren Sawit 14 which is located in East Jakarta. The method used is descriptive qualitative and the aim of this research is to understand and identify the quality of indoor health and comfort in classrooms in the educational building of SDN Duren Sawit 14. The results show that 6 of the 8 criteria meet the standards and make the classrooms healthy and comfortable.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: </span><span lang="IN">Indoor health and comfort, classroom, junior high school</span></p> Rifa Nur Habibah, Yeptadian Sari Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20934 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN, Bangunan Politeknik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20942 <p class="western"><strong>ABSTRAK.</strong> Seorang arsitek bertindak sebagai perancang konsep untuk pembangunan sebuah struktur. Oleh karena itu, konsep bangunan harus dipertimbangkan secara serius oleh seorang arsitek. Salah satu konsep yang bisa diadopsi adalah konsep industrial, yang menitikberatkan pada aspek fungsional dari suatu bangunan yang akan dibangun. Konsep arsitektur industrial pada dasarnya melibatkan perencanaan mengenai bentuk, bahan, dan elemen lainnya. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian ini. Pendekatan ini melibatkan observasi langsung dan tidak langsung terhadap objek penelitian, kemudian menganalisis data yang terkumpul melalui observasi dan menjelaskannya dalam bentuk narasi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan atau gambaran yang sesuai dengan realitas di lapangan mengenai konsep arsitektur industrial. Hasil penelitian ini mencakup penjelasan rinci tentang konsep arsitektur industrial pada bangunan fasilitas pendidikan politeknik multimedia nusantara. Mulai dari bagaimana bentuk bangunannya, penggunaan material pada politeknik UMN ini, penggunaan warna, hingga bagian ekspos pada bangunan, sehingga mengetahui prinsip apa saja yang di terapkan pada politeknik UMN ini yang di duga menggunakan konsep arsitektur industrial.</p><p class="western"> </p><p class="western">Kata Kunci: Arsitektur, Bangunan, Fasilitas Pendidikan, Industrial<em></em></p><p class="western"><em> </em></p><p><strong>ABSTRACT. </strong>An architect acts as a concept designer for the construction of a structure. Therefore, the building concept must be considered seriously by an architect. One concept that can be adopted is the industrial concept, which focuses on the functional aspects of a building to be built. The concept of industrial architecture basically involves planning regarding form, materials and other elements. The author used descriptive qualitative research methods in this research. This approach involves direct and indirect observation of the research object, then analyzing the data collected through observation and explaining it in narrative form. The aim of this research is to provide insights or descriptions that are in accordance with the reality in the field regarding the concept of industrial architecture. The results of this research include a detailed explanation of the concept of industrial architecture in the Nusantara Multimedia Polytechnic educational facility building. Starting from the shape of the building, the use of materials at the UMN polytechnic, the use of color, to the exposed parts of the building so that later you will know what principles are applied at this UMN polytechnic which is thought to use the concept of industrial architecture.</p><p> </p><p class="Ttulo1">Keywords: Architecture, Building, Educational Facilities, Industrial</p> Muhammad Sidiq Alnawawi, Jundi Jundullah Afgani Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20942 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR MODULAR PADA RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA SIMPRUG, JAKARTA SELATAN https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20561 <p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRAK. </span></strong><span lang="EN-US">Terdapatnya pemanasan global. Perlunya konsep arsitektur modular yang material yang ramah lingkungan. Studi ini bertujuan untuk memahami konsep arsitektur modular yang diterapkan pada Rumah Sakit Pusat Pertamina Simprug. Teori modular Le Corbusier dan teori arsitektur prefabrikasi Ryan E. Smith digunakan sebagai metode deskriptif kualitatif untuk variabel penelitian. Studi ini menemukan bahwa arsitektur modular telah diterapkan pada bangunan, setiap modul ruang maupun struktur prefabrikasi bangunan. Setiap ukuran modul ruang disesuaikan dengan pengguna dan berdasarkan skala manusia. Untuk struktur prefabrikasi, material prefabrikasi berbahan utama baja digunakan. Terlihat pada komponen struktural yang digunakan. Oleh karena itu, semua komponen bangunan ini menggunakan komponen modular.</span></p><p class="western"><span lang="IN"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Kata Kunci: Arsitektur, Modular, Bangunan, Rumah, Sakit<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="EN-US"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">there is global warming. There is a need for a modular architectural concept with environmentally friendly materials. This study aims to understand the concept of modular architecture applied to the Pertamina Simprug Central Hospital. Le Corbusier's modular theory and Ryan E. Smith's prefabricated architectural theory are used as qualitative descriptive methods for research variables. This study found that modular architecture has been applied to buildings, each space module and prefabricated building structures. Each room module size is adjusted to the user and based on human scale. For prefabricated structures, prefabricated materials made from steel are used. It can be seen in the structural components used. Therefore, all components of this building use modular components.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: Architecture, Modular, Building, House, Hospital</span></p> Cindy Novita, Jundi Jundullah Afgani Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20561 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BANGUNAN FASILITAS TRANSPORTASI (STUDI KASUS: STASIUN MRT BLOK A, JAKARTA) https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20575 <p class="western"><strong><span lang="IT">ABSTRAK. </span></strong><span lang="IT">Infrastruktur transportasi memegang peranan penting sebagai sarana pergerakan orang dan barang. Infrastruktur transportasi kereta api menjadi solusi permasalahan kemacetan jalan, dimana jumlah kendaraan setiap tahunnya menjadi permasalahan di Indonesia. Kereta api merupakan salah satu alat transportasi jalan raya yang memiliki keunggulan dibandingkan alat transportasi jalan lainnya. Kereta api merupakan metode pengangkutan penumpang dan barang dalam jumlah besar dengan banyak keuntungan: menghemat lahan, menghemat energi, dan mengurangi polusi juga meimiliki jam yang dapat di andalkan. Saat ini stasiun – stasiun kereta api di seluruh Indonesia merupakan bangunan peninggalan zaman penjajahan. Untuk memfasilitasi penumpang dengan baik dan dengan melonjaknya jumlah pengguna kereta api setiap tahunnya. stasiun kereta api kedepannya akan menerapkan konsep desain arsitektur kontemporer agar tampilan dan ruang yang dihasilkan menjadi unik dan inovatif serta, apalagi jika stasiun tersebut berada di Tengah kota yang modern. Arsitektur kontempoer juga dapat menghadirkan keterbukaan antara bangunan dan lingkungan disekitarnya karena itu menjadi ciri khas arsitektur kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahn yang timbul pada bangunan kereta api yang dimana bangunan kereta api di Indonesia masih menggunakan bangunan lama yang dibangun pada masa kolonial. Dimana bangunan stasiun terkadang masih tidak serupa dengan bangunan di disekitarnya terutama dikota besar yang dimana bangunan disekitarnya merupakan bangunan modern dan ikonik. Penerapan Arsitektur kontempoerer pada bangunan stasiun dapat menjawab bagaimana stasiun kereta dapat dibangunan dengan konsep arsitektur kontemporer pada Kawasan kota yang sudah maju.</span></p><p class="western" align="center"><span lang="IT"> </span></p><p class="western"><span lang="IT">Kata Kunci: Infrastuktur, Stasiun, Kereta Api, Arsitektur, Kontemporer<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="IT"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">Transportation infrastructure plays an important role as a means of movement of people and goods. Railway transportation infrastructure is a solution to the problem of road congestion, where the number of vehicles each year is a problem in Indonesia. Train is one of the means of road transportation that has advantages over other means of road transportation. Trains are a method of transporting passengers and goods in large quantities with many advantages: saving land, saving energy, and reducing pollution as well as having reliable clocks. Currently, train stations throughout Indonesia are buildings from the colonial era. To facilitate passengers well and with the soaring number of train users every year. The train station in the future will apply contemporary architectural design concepts so that the resulting look and space become unique and innovative and, especially if the station is in the middle of a modern city. Contemporary architecture can also present openness between the building and the surrounding environment because it is a characteristic of contemporary architecture. This study aims to answer the problems that arise in railway buildings where railway buildings in Indonesia still use old buildings built during the colonial period. Where the station building is sometimes still not similar to the surrounding buildings, especially in big cities where the surrounding buildings are modern and iconic buildings. The application of contemporary architecture to station buildings can answer how train stations can be built with contemporary architectural concepts in developed city areas.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: Infrastructure, Station, Railway, Architecture, Contemporary</span></p> RIFQI HANIFIANTO, Dedi Hantono Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20575 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK PADA BANGUNAN SOUTH QUARTER JAKARTA SELATAN https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20596 <p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRAK. </span></strong><a name="_Hlk155987912"></a><span lang="EN-US">Mixed Use Building dengan pendekatan Biofilik merupakan bangunan serbaguna yang mencakup fungsi beragam, termasuk area komersil, hunian, dan pedestarian. Permasalahan serius seperti polusi dan penggunaan energi yang tinggi di Jakarta berdampak signifikan pada kesehatan penghuni. Dengan menerapkan prinsip Biofilik, bangunan menambahkan unsur alam seperti tanaman, menciptakan Kesehatan, produktivitas dan investasi ekonomi untuk kesejateraan pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsep biofilik pada bangunan South Quarter Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian menunjukan desain bangunan South Quarter berhasil mengintegrasikan tumbuhan alam dan elemen alam dalam desainnya, menciptakan rangsangan langsung dengan alam, serta meningkatkan kenyamanan pengguna melalui desain yang merespon iklim sekitar.</span><strong></strong></p><p class="western" align="center"><span lang="IN"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Kata Kunci: Arsitektur, Biofilik, Mixed Use<em></em></span></p><p class="western"><em><span lang="EN-US"> </span></em></p><p class="western"><strong><span lang="EN-US">ABSTRACT. </span></strong><span lang="EN-US">The Mixed Use Building with a Biofilic approach is a versatile structure that encompasses various functions, including commercial areas, residences, and pedestrian spaces. Serious issues such as pollution and high energy consumption in Jakarta significantly impact the health of residents. By implementing Biofilic principles, the building incorporates natural elements like plants, contributing to health, productivity, and economic investment for the well-being of users. The objective of this research is to understand the characteristics of the biofilic concept in the South Quarter Building in South Jakarta. The method employed in this study is qualitative descriptive. South Quarter has successfully integrated natural plants and elements into its design, creating a direct connection with nature, and enhancing user comfort through a design that responds to the surrounding climate.</span></p><p class="western"><span lang="EN-US"> </span></p><p class="western"><span lang="EN-US">Keywords: Architectural, Biophilic, Mixed Use</span></p> Zahra Anindia Pratiwi, Anggana Fitri Satwikasari Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/20596 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000 KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN PANTI WREDHA/SENIOR LIVING (STUDI KASUS: SENTRA TERPADU “PANGUDI LUHUR” BEKASI) https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/21065 <p><strong>ABSTRAK.</strong><strong> </strong>Kesadaran terhadap kebutuhan pelayanan dan fasilitas bagi orang tua menurun, menciptakan masalah sosial. Pemerintah merespons dengan membentuk program kebijakan, termasuk pendirian panti wredha sebagai fasilitas perawatan pribadi bagi orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penghuni panti wredha adalah perempuan berusia 85 tahun ke atas. Motivasi para lanjut usia untuk memilih panti wredha melibatkan kekhawatiran akan kesendirian, ketidakmampuan untuk bergerak, dan perasaan kesepian di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis karakteristik dari panti wredha/senior living yang berkaitan dengan prinsip dan Konsep dari pendekatan arsitektur perilaku. Adapun objek yang akan menjadi bahan penelitian ini adalah Bangunan Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” Bekasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey lapangan, wawancara, dan studi literatur. Hal ini mencakup desain bangunan yang mendukung aktivitas penghuni dan memperhatikan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Hasil dari penelitian ini adalah Implementasi dari penerapan prinsip prinsip oleh sentra terpadu pangudi luhur seperti keamananan/ keselamatan yang memperhatikan beberapa aspek penting di dalamnya sampai ke aspek psikologis personalisasi yang membuat ruang jarak ke pada kehidupan sosial dengan kehidupan privat nya para lanjut usia, serta hasil dari aspek dari pendekatan arsitektur perilaku ruang personal, yang mencakup area tak kasat mata di sekitar individu, menjadi aspek kritis dalam memahami interaksi dan perilaku lanjut usia di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi.</p><p class="western">Kata Kunci: Arsitektur Perilaku, Panti Wredha, Senior Living, Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” Bekasi.<em></em></p><p class="western"><em> </em></p><p><strong>ABSTRACT.</strong><strong> </strong>Awareness of the need for services and facilities for parents decreases, creating social problems. The government responded by establishing program policies, including the establishment of nursing homes as personal care facilities for the elderly. Research shows that the majority of nursing home residents are women aged 85 years and over. Motivations for elderly people to choose wredha underwear include concerns about being alone, inability to move, and feeling lonely at home. The aim of this research is to analyze the characteristics of nursing/senior living homes related to the principles and concepts of the behavioral architecture approach. The object that will be the material for this research is the Bekasi "Pangudi Luhur" Integrated Center Building. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through field surveys, interviews and literature studies. This includes building designs that support occupant activities and pay attention to the relationship between humans and their environment. The results of this research are the implementation of the principles by the Pangudi Luhur integrated center, such as security/safety which pays attention to several important aspects in it, up to the psychological aspects of personalization which create space for distance between social life and the private life of the elderly, as well as the results of aspects of the personal space behavioral architecture approach, which includes invisible areas around individuals, are important aspects in understanding the interactions and behavior of elderly people at the Pangudi Luhur Bekasi Integrated Center.</p><p> </p><p class="western">Keywords: Behavioral architecture, nursing homes, senior living, Bekasi "Pangudi Luhur" Integrated Center.</p> Latifah Az Zahra, Ratna Dewi Nur'aini Copyright (c) 2024 PURWARUPA Jurnal Arsitektur https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/21065 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000