Peningkatan Capaian Torsi Motor Bldc Untuk Implementasi Pada Robot Fisioterapi Pasien Pasca Stroke Dengan Modifikasi Rotor Dan Jumlah Lilitan

Penulis

  • Reza Humaidi
  • Dimas Adiputra Institut Teknologi Telkom Surabaya
  • Isa Hafidz

DOI:

https://doi.org/10.24853/resistor.7.1.27-32

Abstrak

Dalam upaya akselerasi SDG3, maka alat bantu kesehatan seperti Ankle Foot Orthosis (AFO) perlu dikembangkan dengan penambahan aktuator gerak sendi. AFO yang dimodifikasi ini kemudian disebut sebagai robot AFO. Aktuator yang dibutuhkan pada robot AFO harus memiliki capaian torsi yang cukup, tetapi dengan dimensi yang sekecil mungkin agar keseluruhan struktur AFO adalah padu. Ketersediaan aktuator tersebut, seperti motor BLDC, sulit ditemukan di dalam negeri, melainkan motor BLDC dengan dimensi dan capaian torsi kecil saja. Sehingga penelitian ini mengusulkan modifikasi motor BLDC pabrikan BM 5010-360KV untuk meningkatkan capaian torsinya. Urutan kegiatan adalah simulasi komponen utama motor BLDC, modifikasi motor BLDC, dan terakhir validasi performansi motor sebelum dan sesudah modifikasi. Empat jenis motor BLDC yang divalidasi yaitu: motor pabrikan, motor modifikasi stator, motor modifisikasi rotor, dan motor modifikasi statorrotor. Hasil pengujian putar kemudian menunjukkan bahwa motor dengan modifikasi stator memiliki daya yang lebih kecil daripada motor pabrikan yaitu 7.68 watt dibandingkan dengan 27 watt saat berputar dengan beban 50.5 gram. RPM motor juga menunjukkan bahwa motor dengan modifikasi stator memiliki capaian torsi yang lebih tinggi, di mana RPM motor stator baru adalah RPM 622.2 dan RPM motor pabrikan adalah 180.8 dengan beban yang sama. Sementara itu motor dengan rotor baru tidak dapat berputar sama sekali disebabkan oleh beban rotor baru yang lebih berat dari sebelumnya. Modifikasi stator telah berhasil meningkatkan capaian torsi motor, tapi modifikasi rotor belum berhasil dilakukan pada penelitian ini dan akan menjadi penelitian berikutnya. Modifikasi rotor kedepannya perlu dilakukan dengan mempertimbangkan jenis material untuk meminimalisir beban dari rotor modifikasi.

Referensi

AFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, “infodatin-stroke-dont-be-theone,” p. 6, 2019.

D. Adiputra et al., “A review on the control of

the mechanical properties of Ankle Foot

Orthosis for gait assistance,” Actuators, vol. 8,

no. 1. MDPI AG, 2019. doi:

3390/act8010010.

Lavitry, Riser, Fourny, And Campan,

“Myasthénie guérie par l’ablation d’un thymus

non tumoral;,” Bull. mémoires la Société, vol.

, no. 21–23, pp. 764–767, 1953.

A. Kristianto, “Perencanaan Lilitan Motor

Induksi 3 Fasa 220/380 V,” e-Prints uny, 2016.

D. Rohman Nurdiansyah, S. Aditya Putra, R.

Azimansyah, B. Dwi Kurniawan, A. Dasilva

Rustandy Putra, and Mh. Fatkhurahman,

“Pengaruh Daya Dan Torsi Untuk Performa

Sebuah Mesin Effect of Power and Torque the

Performance of a Machine,” J. Tek. Otomotif,

p. 7, 2018.

D. A. Winter, Biomechanics and Motor Control

of Human Movement: Fourth Edition. 2009.

doi: 10.1002/9780470549148.

A. S. Zamzamy, “Desain Dan Pembuatan

Model Kafo ( Knee Ankle Foot Orthosis )

Berdasarkan Antropometri Tubuh Orang

Indonesia,” Univ. Islam Indones., 2018.

M. H. Barri, A. Ryandika, A. Cesario, and A.

Widyotriatmo, “Desain dan Kontrol Posisi dari

Arm Manipulator Robot Sebagai Alat

Rehabilitasi Pasien Pasca Stroke,” J. Otomasi

Kontrol Dan Instrumentasi, 2017, [Online].

Available:

https://doi.org/10.5614/joki.2017.9.2.2

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-05-28