PENGAJARAN AGAMA BERBASIS MASJID

Abstract

Didalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata kelompok kami menggunakan metode dengan terjun langsung ke lapangan, walaupun pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata yang bertepatan dengan meningkatnya penyebaran Virus Covid-19 namun demikian itu tidak mematahkan semangat kami dalam pelaksanakan program Kuliah kerja Nyata. Program yang kelompok kami jalankan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata yaitu dibidang Pendidikan spiritual keagamaan, dimana bidang Pendidikan spiritual keagamaan merupakan bidang yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang madani. Pendidikan spritual keagamaan tentu sangat diperlukan bagi perkembngan anak-anak, demi menyeimbangkan pengetahuan anak tersebut. Apalagi diera globalisasi ini, semua informasi dapat diakses oleh anak-anak melalui smartphone baik informasi yang positif maupun negatif. Seingga ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan, karna teknologi dapat menjadi sesuatu yang berbahaya bagi anak-anak. Dengan adanya pendidikan spritual keagamaan, diharapkan membuat kita dapat mengendalikan teknologi sehingga bukan malah dikendalikan oleh teknologi. Program Kegiatan pengabdian yang kami lakukan dalam Kuliah Kerja Nyata diMushola Baitulrahman yaitu melakukan beberapa kegiatan seperti mengajar mengaji bagi anak–anak disekitar lingkungan musholah, mengajar sholat, mewarnai, Quiz, dan penempelan poster. Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya dan ini harus menjadi perhatikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat disekitar. adapun hambatan yang kami alami yaitu dimana antusias anak yang begitu besar dalam mencari ilmu pengetahuan tapi tidak dibersamai dengan fasilitas yang memadai didalam proses belajar menagajar, ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan tokoh masyrakat sekitar untuk dibenahi lagi. Selain itu kurangnya guru pengajar dimushola menjadi problem yang harus segera diselesaikan, mengingat antusias anak-anak yang begitu tinggi dalam proses belajar. Antusias dari anak-anak ini seharusnya menjadi pemicu semangat lagi dalam perkembangan fasilita-fasilitas dalam proses belajar mengajar sehingga anak akan merasa aman dan nyaman dalam kegiatan belajar.