IMPLEMENTASI PERAWATAN VERTIKULTUR BERTANAM DI LAHAN TERBATAS

Authors

  • Roby Syahbani Arta Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Agung Kurniawan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Aldi Nur Fajar Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Agus Hermanto

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk di kelurahan Sawah Baru tidak dibarengi dengan perluasan wilayah sehingga terjadinya kepadatan penduduk dan berkurangnya lahan untuk bercocok tanam dan penghijauan. Budidaya vertikultur adalah cara yang tepat untuk alternatif solusi bercocok tanam di lahan terbatas. Oleh karena itu diadakanlah sebuah pelatihan budi daya vertikultur di Pondok Benda tepatnya di Pondok Tahfiz Alfirdaus. Pelatihan vertikultur ini dipilih karena banyak memiliki kelebihan: tidak membutuhkan biaya besar, cara yang mudah, dapat menjadi sumber pangan keluarga, keindahan rumah dan lingkungan serta penghasil oksigen. Mereka sangat antusias melakukan kegiatan ini dan puas dengan hasil vertikultur yang sudah dibuat. Untuk selanjutnya, diperlukan sosialisasi secara regular dan kontinyu supaya bercocok tanam vertikultur ini menjadi budidaya di Sawah Baru yang prospektif.

Author Biographies

Roby Syahbani Arta, Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Agung Kurniawan, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Aldi Nur Fajar, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

References

Mulatsih, R.T., W. Selamet dan F. Kusmiati. 2005. Perbaikan Kualitas dan Perancangan Alat Pembibitan Sayuran dengan Teknik Vertikultur. Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Vucer. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mariyam S, Rahayu T, Budiwati. 2014. Implementasi Eco-Education Di Sekolah Perkotaan melalui Budidaya Vertikultur Tanaman Hortikultura Organik. Inotek.18(1): 28-38

Rasapto W. 2006. Budidaya Sayuran Dengan Vertikultur. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.

Otto Sumarwoto, 1991. Relevansi Pendidikan dalam Lingkungan Hidup. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Holbrook, J. 1998. A. Resource Book for Teachers of Science Subyects. -: Unesco

Azzahrawani, E. 2010. Kualitas Pupuk Cair dari Limbah Monosodium Glutamat (MSG) dengan Penambahan Sumber Hara Organik Tepung Tulang dan Guano yang Difermentasi dan Tanpa Fermentasi dengan Isi Rumen Sapi. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB.

Anwar, E. A. Kosman, Husein Suganda. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat: Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian

Downloads

Published

2022-10-26