KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SERTA PENYULUHAN PERUNDUNGAN KEPADA SISWA KELAS 4, 5 DAN 6 DI SDN BAKTI JAYA

Authors

  • Bintang Andida Kusuma Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Devina Ardana Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Muhammad Sahidin Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Sawitri Yuli Hartati Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Pembullyan merupakan sebuah fenomena kompleks yang telah lama menjadi fokus perhatian dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, lingkungan kerja, dan dunia digital. Fenomena ini melibatkan tindakan agresif yang berulang kali dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap korban yang lebih lemah secara fisik, mental, atau emosional. Pembullyan dapat berupa tindakan verbal, fisik, atau psikologis, dan sering kali memiliki dampak yang merugikan bagi kesejahteraan korban. Dalam konteks pendidikan, pembullyan di sekolah seringkali menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap prestasi akademik dan kesejahteraan emosional korban. Korban pembullyan cenderung mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan merasa terisolasi. Dalam lingkungan kerja, pembullyan dapat menyebabkan penurunan produktivitas, motivasi, dan kepuasan kerja. Sementara dalam dunia digital, era teknologi telah membawa bentuk baru pembullyan yang dikenal sebagai cyberbullying, yang dapat menjangkau korban dalam skala yang lebih luas dan berdampak lebih lama. Pun demikian, upaya untuk mengatasi pembullyan telah meningkat seiring kesadaran akan dampak negatifnya. Banyak lembaga pendidikan dan organisasi telah menerapkan program anti-pembullyan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sikap empati, pengertian, dan penghormatan terhadap perbedaan. Selain itu, pentingnya peran orangtua dan pengawas dalam mengawasi dan mendukung anak-anak mereka untuk menghadapi situasi pembullyan juga semakin diakui. Dalam era di mana hubungan antarindividu semakin terhubung melalui media sosial dan teknologi, penting untuk terus mendorong kampanye edukasi yang mengajarkan tentang penghormatan, toleransi, dan pemahaman. Perlu adanya kerjasama antara individu, komunitas, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, sehingga pembullyan dapat diatasi secara efektif. Dengan demikian, diharapkan bahwa di masa depan, pembullyan dapat menjadi sebuah kenangan buruk, bukan realitas yang harus dihadapi oleh banyak individu.

References

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,2002).

Dumasari. Dinamika Pengembangan Masyarakat Partisipatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014).

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama, 20

Downloads

Published

2023-10-26