Kenali Demensia Alzheimer, Pentingnya Deteksi Dini

Authors

  • Murni Sri Hastuti Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Rike Syahniar Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Dayu Swasti Kharisma Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Yusri Hapsari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Agus Sunarto Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Nina Nurhilma Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Hidlir Nugahdi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Angka kejadian Alzheimer terus meningkat dari tahun ke tahun dan diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat setiap 20 tahun. Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk menurunkan angka kejadian Alzheimer, salah satunya dengan melakukan pendeteksian. Akan tetapi pendeteksian alzheimer saat ini masih terbatas karena tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang rendah. Untuk itu dicari metode pendeteksian yang terbaik di berbagai literature. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan serum darah menggunakan penanda biologi (biomarker). Penelitian mengenai biomarker menunjukkan efektivitas dan efisiensi yang cukup baik dalam pendeteksian dini alzheimer. Biomarker yang dapat digunakan yaitu Nacetyl aspartate acid (NAA), Serum α1 – antikimotripsin (ACT), β-Amyloid, Tau-protein, dan miRNA-146a. Biomarker miRNA-146a dinilai memiliki potensi untuk digunakan karena memiliki sensitivitas 90% dan spesifisitas 100%.

Author Biographies

Murni Sri Hastuti, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Rike Syahniar, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dayu Swasti Kharisma, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Yusri Hapsari, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Agus Sunarto, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Nina Nurhilma, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hidlir Nugahdi, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

References

Alzheimer’s Association. (2019). Alzheimer’s disease facts and figures. Alzheimer’s Dement [Internet]. 15(3), 321–87. https://doi.org/10.1016/j.jalz.2019.01.010

Alzheimer’s Association. (2021). Alzheimer’s disease facts and figures special report Race, Ethnicity and Alzheimer’s in America. Alzheimer’s & dementia : the journal of the Alzheimer’s Association, 17, 327–406 p.

Atri, A. (2019). The Alzheimer’s Disease Clinical Spectrum: Diagnosis and Management. Medical Clinics of NA, 103(2), 263–293. https://doi.org/10.1016/j.mcna.2018.10.009

Benedict, C., Byberg, L., Cedernaes, J., Hogenkamp, P. S., Giedratis, V., Kilander, L., Lind, L., Lannfelt, L., & Schiöth, H. B. (2015). Self-reported sleep disturbance is associated with Alzheimer’s disease risk in men. Alzheimer’s and Dementia, 11(9), 1090–1097. https://doi.org/10.1016/j.jalz.2014.08.104

Berg-Weger, M., & Stewart, D. B. (2017). Non-Pharmacologic Interventions for Persons with Dementia. Missouri Medicine, 114(2), 116–119. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30228557%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC6140014

Adnyana & Sudhana, (2019). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Obesitas Remaja Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Denpasar)

Downloads

Published

2021-10-28