PROMOSI KESEHATAN TENTANG NYERI PUNGGUNG BAWAH DAN HNP PADA LANSIA
Abstract
Nyeri punggung bawah dan herniasi nukleus pulposus (HNP) merupakan masalah kesehatan yang signifikan pada lansia, yang dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan mobilitas mereka. Artikel ini membahas faktor risiko, dampak, dan strategi promosi kesehatan untuk mengatasi nyeri punggung bawah dan HNP pada lansia. Faktor risiko utama meliputi usia, aktivitas fisik yang tidak seimbang, obesitas, dan postur tubuh yang buruk. Dampak yang dihasilkan termasuk penurunan mobilitas, gangguan tidur, gangguan mental, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Strategi promosi kesehatan yang diusulkan meliputi edukasi mengenai postur tubuh yang benar, aktivitas fisik teratur, pemeriksaan kesehatan rutin, manajemen berat badan, pelatihan postur, dan penggunaan alat bantu. Dengan penerapan strategi-strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mencegah dan mengelola nyeri punggung bawah dan HNP, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.References
Adhitya, R., & Nugraha, W. (2020). "Pencegahan dan Pengelolaan Nyeri Punggung Bawah pada Lansia". Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), 135-145.
Astuti, L. (2020). "Faktor Risiko dan Penanganan Herniasi Nukleus Pulposus pada Lansia". Jurnal Kedokteran Indonesia, 23(4), 257-264.
Gunawan, A. (2020). "Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan Tulang Belakang pada Lansia". Jurnal Geriatri, 12(1), 45-52.
Hidayat, M., & Suryani, T. (2020). "Efektivitas Program Senam Lansia dalam Mengurangi Nyeri Punggung Bawah". Jurnal Fisioterapi Indonesia, 18(3), 210-218.
Kurniawan, D. (2020). "Manajemen Nyeri Punggung Bawah pada Lansia: Pendekatan Terpadu". Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 10(2), 112-120.
Prasetyo, B., & Handayani, S. (2020). "Penggunaan Alat Bantu untuk Mengurangi Beban pada Tulang Belakang Lansia". Jurnal Kesehatan, 14(2), 98-105.
Setiawan, I. (2020). "Peran Pemeriksaan Kesehatan Rutin dalam Deteksi Dini Masalah Tulang Belakang pada Lansia". Jurnal Medis Indonesia, 19(1), 33-40.
