Gambaran Sikap dan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 di Kabupaten Sukabumi

Abstract

Coronavirus disease 2019 (Covid-19) dinyatakan WHO sebagai global pandemic. Jawa barat sebanyak 68.066 kasus dengan kematian sebanyak 1.080 kasus. Peningkatan kasus Covid-19 di kabupaten Sukabumi cukup tinggi 1.718 kasus tahun 2020 dan pada tahun 2021 sebanyak 2284 kasus sejak Januari hingga Maret. Perilaku masyarakat yang tidak aman mempengaruhi kecepatan penularan virus, ditemukan 60% masyarakat tidak patuh melakukan protokol kesehatan ((Martias et al., 2020). Untuk mengetahui gambaran sikap dan perilaku pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan crosectional. Tekhnik sampling menggunakan cluster random sampling. Total sampel 264. Analisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 59,8% responden memiliki sikap negatif terhadap pencegahan Covid-19. Sikap tidak setuju khawatir tertular Covid-19 jika tidak melakukan protokol kesehatan walaupun sudah di vaksinasi (50,4%). Perilaku patuh terhadap pencegahan Covid-19 (56,1%), meliputi penggunaan masker (78%), mencuci tangan (68,2%), dan melaksanakan anjuran vaksinasi Covid-19 (69,7%). Lebih dari separuh responden mempunyai sikap negatif terhadap pencegahan Covid-19, dan lebih dari separuh responden berperilaku patuh dalam pencegahan Covid-19. Diperlukan upaya bersama dalam pembentukan sikap masyarakat yang benar-benar didasari atas pemahaman dan tanggungjawab terhadap perilaku pencegahan Covid-19, sehingga perilaku patuh dapat dipertahankan walaupun pandemi telah usai.