Prevalensi Lansia Sukses dan Hubungannya dengan Faktor Sosiodemografi di Pedesaan Pesisir

Abstract

Berdasarkan hasil Susenas Maret 2019, persentase penduduk Provinsi Bengkulu berusia diatas 60 tahun adalah 12,21 persen dari populasi 243 ribu orang; meliputi 7,95 persen di perdesaan dan 6,46 persen di perkotaan. Proses menua merupakan hal pasti yang terjadi secara alami. Namun proses tersebut dapat berujung menjadi proses menua yang sukses, biasa saja, atau berada dalam kondisi dengan berbagai penyakit fisik dan mental. Successful aging (SA) atau lansia sukses merupakan solusi untuk beban utama yang dikenakan oleh populasi menua. SA dikaitkan dengan faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status ekonomi) dan kebiasaan gaya hidup (tidur, olahraga, dan diet), serta dengan faktor lingkungan. Hingga kini, hanya sedikit yang diketahui tentang lansia sukses di perdesaan. Studi ini dirancang untuk mendeskripsikan prevalensi lansia sukses di wilayah pesisir Sumatra di Desa “Kuba”, Kecamatan “Apiu”, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Teknik pengumpulan datanya menggunakan Successful Aging Scale (SAS) dari Gary T. Reker, analisis dan tinjauan dokumen, observasi partisipan, dan wawancara mendalam. Penelitian menghasilkan data proporsi lansia sukses usia 60-69 mencapai 10,4 persen dan usia 70 tahun ke atas sebanyak 6.8 persen dari populasi lansia. Teridentifikasi bahwa lansia sukses terdapat di antara mereka yang masih memiliki pasangan hidup dan tinggal bersama sebagai pasangan suami/istri; menempuh pendidikan 6 tahun atau lebih, memiliki rumah tinggal sendiri dan berjarak dekat dengan keluarga anak, memiliki kebun sawit paling sedikit 2 hektar, memiliki ternak sapi, berkegiatan sosial, mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis dan fungsional kumulatif, mengalami keterhubungan spiritual dan merasakan adanya makna dan tujuan hidup.