Nilai-Nilai dan Norma Kehidupan Suku Anak Dalam yang Mendiami Kawasan Bukit Dua Belas

Aisyah Febrianty, Sri Handayani Hanum, Heni Nopianti

Abstract


Komunitas Suku Anak Dalam (SAD) memiliki nilai-nilai kearifan dan norma sosial untuk memandu perilaku dan berkebudayaan masyarakatnya. Tulisan ini menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai kearifan dan norma sosial yang menjadi tuntunan perilaku masyarakat adat SAD yang mendiami kawasan Bukit Dua Belas Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Melalui observasi, wawancara, dan dialog terfokus dengan penghulu-penghulu adat yang berperan penting dalam struktur kepemimpinan SAD yaitu Tumenggung, Mangku, Depati, dan Tengganai maupun tokoh-tokoh masyarakatnya, serta dipandu teori konstruksi sosial yang terfokus pada makna, penafsiran, dan implikasinya pada kehidupan organisasi dan jaringan masyarakat, diperoleh informasi bahwa hukum seloko adat dipegang teguh menjadi tuntunan berperilaku dan berkehidupan SAD.  Seloko adat merupakan ajaran nilai-nilai dan norma kehidupan yang mengandung makna sebagai pedoman berperilaku: (1) bak emas dalam suasa (berperilaku harus berbasis aturan), (2) bak tali berpintal tigo (kebersamaan merupakan kekuatan), (3) yang tersurat dan tersirat (membagi batas wilayah dengan jelas), (4) mengaji diatas surat (perbuatan berlandaskan aturan), (5) banyak daun tempat berteduh (tempat-tempat meminta pertolongan), (6) meratap diatas bangkai (menghindari keluh kesah), (7) dak teubah anjing makan tai (menjaga ajaran dan kebiasaan leluhur), (8) dimano biawak terjun disitu anjing tertulung (menjunjung tinggi hukum adat), (9) di mano bumi dipijak di situ langit dijunjung (bersikap menghargai adat istiadat dan budaya), (10) bini sekato laki, anak sekato bapak (menganut sistem patriarkhi yang menempatkan bapak sebagai pengambil keputusan), (11) titian galling tenggung negeri (hidup harus dengan kejujuran), (12) ado rimbo ado bungo, ado bungo ado dewo (hutan itu tempatnya para dewa sehingga tidak boleh dirusak manusia).


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. 2010. Profil Suku Anak Dalam Kabupaten Sarolangun. Jambi: BPS

Balai Taman Nasional Bukit Duabelas. 2018. Laporan Hasil Sensus Suku Anak Dalam tahun 2018. Jambi: BTNBD

¬Balai Taman Nasional Bukit Duabelas. 2019. Demografi Orang Rimba. Jambi: TNBD

Bappenas. 2013. Masyarakat Adat di Indonesia Menuju Perlindungan Sosial yang Inklusif. Indonesia: Direktorat Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Karman, 2015. Kontruksi Realitas Sosial Sebagai Gerakan Pemikiran (Sebuah Telaah Teoritis Terhadap Kontruksi Realitas Peter L Berger. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Komunikasi Dan Informatika, Vol 5 No: 3

Komunitas Konservasi Indonesia Warsi. 2017. Orang Rimba, Kubu, dan Suku Anak Dalam (SAD). Jambi: KKI Warsi

Muchlis, Fuad., Djuara P. Lubis, Rilus A. Kinseng, Aulia Tasman. 2016. Sejarah Marginalisasi Orang Rimba Bukit Dua Belas di Era Orde Baru, Jurnal Paramita. Vol 26 No. 2.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ Indexed by:

Google Scholar

==============================================================================================================

Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl.KH. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Jakarta Selatan
Telp : 021 7424950
Fax : 021 7430756

E-ISSN: 2745-6080

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ